Untuk menjadi seorang yang
Syahid ternyata tidak harus dengan terjun dan meninggal di medan jihad saja sebagaimana
yang difahami oleh sebagian orang, namun syahid bisa di dapat dengan berbagai
cara. Rasulullah SAW telah menjelaskan di dalam berbagai hadis :
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ
بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ طَلَبَ الشَّهَادَةَ صَادِقًا
أُعْطِيَهَا وَلَوْ لَمْ تُصِبْهُ
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami
Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa memohon syahadah (mati dalam keadaan
syahid) dengan sungguh-sungguh, maka sungguh ia akan diberi pahala seperti
pahala mati syahid meskipun ia tidak mati syahid." (HR. Muslim)
حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَحَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى
وَاللَّفْظُ لِحَرْمَلَةَ قَالَ أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا و قَالَ حَرْمَلَةُ حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِي أَبُو شُرَيْحٍ أَنَّ سَهْلَ بْنَ أَبِي أُمَامَةَ
بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ
بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ وَلَمْ
يَذْكُرْ أَبُو الطَّاهِرِ فِي حَدِيثِهِ بِصِدْقٍ
Artinya :”Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah
bin Yahya dan ini adalah lafadz Harmalah, Abu At Thahir berkata; telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan Harmalah mengatakan; telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Abu Syuraikh bahwa
Sahl bin Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif telah menceritakan kepadanya dari
ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
mengharapkan mati syahid dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan mengangkatnya
sampai ke derajat para syuhada' meski ia meninggal dunia di atas tempat tidur."
Dan dalam hadits yang diriwayatkan Abu At Thahir tidak menyebutkan, 'Dengan
sungguh-sungguh.'”(HR. Muslim)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا
مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ
وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya : “Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah
mengabarkan kepada kami Malik dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Syuhada'
(orang yang mati syahid) ada lima; yaitu orang yang terkena wabah penyakit
Tha'un, orang yang terkena penyakit perut, orang yang tenggelam, orang yang
tertimpa reruntuhan bangunan dan yang mati syahid di jalan Allah".(HR.
Bukhari)
و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ
عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَعُدُّونَ الشَّهِيدَ فِيكُمْ قَالُوا يَا
رَسُولَ اللَّهِ مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ قَالَ إِنَّ شُهَدَاءَ
أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ قَالُوا فَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ قُتِلَ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ قَالَ
ابْنُ مِقْسَمٍ أَشْهَدُ عَلَى أَبِيكَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ أَنَّهُ قَالَ وَالْغَرِيقُ
شَهِيدٌ و حَدَّثَنِي عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ بَيَانٍ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدٌ
عَنْ سُهَيْلٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّ فِي حَدِيثِهِ قَالَ سُهَيْلٌ
قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مِقْسَمٍ أَشْهَدُ عَلَى أَخِيكَ أَنَّهُ زَادَ فِي هَذَا
الْحَدِيثِ وَمَنْ غَرِقَ فَهُوَ شَهِيدٌ و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا
بَهْزٌ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَفِي حَدِيثِهِ
قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مِقْسَمٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ وَزَادَ فِيهِ
وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang
dimaksud orang yang mati syahid di antara kalian?" para sahabat menjawab, "Wahai
Rasulullah, orang yang meninggal karena berjuang di jalan Allah itulah orang
yang mati syahid." Beliau bersabda: "Kalau begitu, sedikit sekali
jumlah ummatku yang mati syahid." Para sahabat berkata, "Lantas
siapakah mereka ya Rasulullah?" beliau bersabda: "Barangsiapa
terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang mati di jalan Allah
juga syahid, siapa yang mati karena penyakit kolera juga syahid, siapa yang
mati karena sakit perut juga syahid."
Ibnu Miqsam berkata, "Saya bersaksi atas bapakmu mengenai
hadits ini, bahwa beliau juga berkata, "Orang yang meninggal karena
tenggelam juga syahid."
Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi
telah menceritakan kepada kami Khalid dari Suhail dengan sanad seperti ini,
namun dalam haditsnya disebutkan; Suhail berkata; Ubaidullah bin Miqsam
berkata, "Saya bersaksi atas saudara laki-lakimu bahwa dalam hadits ini
dia menambahkan, "Barangsiapa meninggal karena tenggelam, maka ia
syahid."
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami Suhail dengan sanad ini, dan dalam haditsnya dia
menyebutkan; telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Miqsam dari Abu Shalih
dan dia juga menambahkan, "Dan orang yang meninggal karena tenggelam juga
syahid." (HR. Muslim)
حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَابِرِ بْنِ عَتِيكٍ عَنْ عَتِيكِ بْنِ الْحَارِثِ
بْنِ عَتِيكٍ وَهُوَ جَدُّ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَبُو أُمِّهِ أَنَّهُ
أَخْبَرَهُ أَنَّ عَمَّهُ جَابِرَ بْنَ عَتِيكٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ يَعُودُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
ثَابِتٍ فَوَجَدَهُ قَدْ غُلِبَ فَصَاحَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَلَمْ يُجِبْهُ فَاسْتَرْجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَقَالَ غُلِبْنَا عَلَيْكَ يَا أَبَا الرَّبِيعِ فَصَاحَ النِّسْوَةُ وَبَكَيْنَ
فَجَعَلَ ابْنُ عَتِيكٍ يُسَكِّتُهُنَّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ دَعْهُنَّ فَإِذَا وَجَبَ فَلَا تَبْكِيَنَّ بَاكِيَةٌ قَالُوا وَمَا الْوُجُوبُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْمَوْتُ قَالَتْ ابْنَتُهُ وَاللَّهِ إِنْ كُنْتُ لَأَرْجُو
أَنْ تَكُونَ شَهِيدًا فَإِنَّكَ كُنْتَ قَدْ قَضَيْتَ جِهَازَكَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَوْقَعَ أَجْرَهُ
عَلَى قَدْرِ نِيَّتِهِ وَمَا تَعُدُّونَ الشَّهَادَةَ قَالُوا الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ تَعَالَى قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الشَّهَادَةُ
سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ
وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ
وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهيد
Artinya :”Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi, dari Malik
dari Abdullah bin Abdullah bin Jabir bin 'Atik dari 'Atik bin Al Harits bin
'Atik ia adalah kakek Abdullah bin Abdullah ayah ibunya, bahwa ia telah
mengabarkan kepadanya bahwa pamannya yaitu Jabir bin 'Atik telah mengabarkan
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang mengunjungi
Abdullah bin Tsabit, lalu beliau mendapatinya telah parah sakitnya, kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggilnya dan Abdullah tidak
menjawab panggilan beliau. Lalu mengucapkan istirja' (INNAALILLAAHI WA INNAA
ILAIHI RAAJI'UUN), beliau berkata: "Taqdirmu telah mendahului kami wahai
Abu Ar Rabi'! kemudian para wanita berteriak dan menangis, lalu Ibnu 'Atik
mendiamkan mereka. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkan
mereka, seandainya ia telah 'wajab' maka janganlah ada seorang wanita yang
menangis!\" Mereka bertanya; apakah 'wajab' itu wahai Rasulullah? Beliau
bersabda: "Meninggal dunia." Anak wanitanya berkata; demi Allah,
sungguh aku berharap kamu (doa untuk sang ayah) menjadi orang yang syahid.
Sungguh engkau telah menyelesaikan persiapan (perang) mu. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla
telah memberikannya pahala sesuai dengan niatnya. Apakah yang kalian anggap
sebagai mati syahid?" Mereka berkata; terbunuh di jalan Allah ta'ala.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Mati syahid selain
terbunuh di jalan Allah ada tujuh, yaitu: orang yang meninggal karena
terkena penyakit tha'un (sampar, pes) adalah syahid, orang yang mati tenggelam
adalah syahid, orang yang meninggal karena sakit radang selaput dada adalah
syahid, orang meninggal karena sakit perut adalah syahid, orang yang terbakar
adalah syahid, dan orang yang meninggal terkena reruntuhan adalah syahid, serta
seorang wanita yang meninggal dalam keadaan hamil adalah syahid." HR.
Abu Daud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar