Assalamu'alikum.wr.wb.
Berkenaan dengan perlunya persatuan dalam berpedaan di antara Ummat Islam dengan adanya sikap saling menghargai berbagai pendapat dan meminalisir sikap ananiyah atau merasa paling benar sendiri, Allah SWT berfirman :
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (An Nahl (16) : 125)
الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الإثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلا اللَّمَمَ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
Artinya : “(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.”(An Najm (53) : 32)
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Artinya : “Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali.”(An Nisa (4) : 115)
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya :”Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”(Al Anfal (8) 46)
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ *إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Artinya : “Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.”(Hud (11) : 118-119)
TASWIYATUL MANHAJ YANG SANGAT DIPERLUKAN UMMAT ISLAM SAAT INI DARI KELOMPOK MANAPUN :
- Perbedaan pendapat yang terjadi dikalangan umat Islam merupakan sesuatu yang wajar, sebagai konsekwensi dari pranata ijtihad yang memungkinkan terjadinya perbedaan.
- Sikap yang merasa hanya pendapatnya sendiri yang paling benar serta cenderung menyalahkan pendapat lain dan menolak dialog, merupakan sikap yang bertentangan dengan prinsip toleransi (tasamuh) dan sikap tersebut merupakan ananiyah (egoisme) dan ashabiyyah hizbiyyah (fanatisme kelompok) yang berpotensi mengakibatkan saling permusuhan (al 'adawah), pertentangan (al tanazu') dan perpecahan (al Insyiqaq).
- Dimungkinkannya perbedaan pendapat dikalangan Ummat Islam harus tidak diartikan sebagai kebebasan tanpa batas (bila hudud wa bila dlawabit).
- Perbedaan yang dapat ditoleransi adalah perbedaan yang berada di dalam majal al ikhtilaf (wilayah perbedaan). Sedangkan perbedaan yang berada diluar majal al ikhtilaf tidak dikatagorikan sebagai perbedaan , melainkan sebagai penyimpangan, seperti munculnya perbedaan yang sudah pasti (ma'lum minaddin bi al dlarurah).
- Dalam menyikapi masalah-masalah perbedaan yang masuk dalam majal al ikhtilaf sebaiknya diupayakan dengan jalan mencari titik temu untuk keluar dari perbedaan (khuruj min al Khilaf) dan semaksimal mingkin menemukan persamaan.
- Majal al Ikhtilaf adalah suatu wilayah pemikiran yang masih berada dalam koridor ma ana 'alaihi wa ashabi, yaitu faham keagamaan ahlussunnah wal jama'ah dalam pengertian luas.
Apa yang aku tulis merupakan cacatan-catatn pengembaraan ilmiahku. catatan-catatanku ini bukanlah merupakan sesuatu yang levelnya setara dengan fatwa ulama apalagi merupakan ijtihad seorang mujtahid, sesuatu yang jauh api dari panggang, sangat jauh sekali. Apapun yang saya tulis atau saya kutip apabila itu benar merupakan petunjuk dari Allah namun apabila salah itu merupakan kebodohan dan kesalahanku.
Oleh karena itu tangapan dan kritikan serta saran dari teman-teman sangat berguna bagi kami dalam menggapai kebenaran.
Saya punya obsesi untuk ikut berkiprah di dunia dakwah, pendidikan dan keilmuan. mudah-mudahan blog ini bermanfaat. Apabila ada kekeliruan dalam blog ini mohon masukan, saran dan krtikan yang membangun. bila ada kritik dan saran silahkan kirim ke E-mail : mukhalip@gmail.com
Oleh karena itu tangapan dan kritikan serta saran dari teman-teman sangat berguna bagi kami dalam menggapai kebenaran.
Saya punya obsesi untuk ikut berkiprah di dunia dakwah, pendidikan dan keilmuan. mudah-mudahan blog ini bermanfaat. Apabila ada kekeliruan dalam blog ini mohon masukan, saran dan krtikan yang membangun. bila ada kritik dan saran silahkan kirim ke E-mail : mukhalip@gmail.com
wasalammu a'laikum wr.wb.