Seorang
jamaah menanyakan tentang isi sebuah buku saku berjudul “ Keutamaan 10 Hari
pertama Bulan Dzulhijjah dan Tuntunan Qurban” yang diterbitkan Yayasan As Sofwa
Jakarta. Berkaitan dengan hadits Nabi SAW Dari Ummi Salamah, Rasulullah
Bersabda : “ Jika kamu melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di
antara kamu ingin berqurban….(sampai akhir terjemahan). Di dalam buku
tersebut hanya di cantumkan terjemahannya saja dan tidak di cantumkan rujukan
dan rawi hadis tersebut. Maka setelah kami cek maka hadits tersebut
diriwayatkan Oleh Imam Muslim, Imam Ibnu Majah dan Imam Ad Darimi dan Ahli
hadis lain.
Judul di atas
sebenarnya sudah pernah saya tulis namun sangat singkat dan hanya mengutip satu
hadis riwayat Imam Muslim dengan beberapa catatan yang belum dilengkapi dan
satu penjelasan syarahnya yaitu Bi syarhin Nawawi. Namun ketika ada yang
menanyakan kembali, apakah hadisnya Sahih? Lalu saya tergerak untuk
melengkapinya lagi. Inilah cacatan tentang tidak memotong kuku, rambut &
kulit bagi yang hendak berqurban dalam seri yang ke-2.
Imam Muslim
meriwayatkan dalam Kitab Sahihnya tentang kitab hewan Qurban :
و حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنِي يَحْيَى
بْنُ كَثِيرٍ الْعَنْبَرِيُّ أَبُو غَسَّانَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَالِكِ
بْنِ أَنَسٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ
سَلَمَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ
فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ
و حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ الْحَكَمِ الْهَاشِمِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ عُمَرَ أَوْ عَمْرِو بْنِ
مُسْلِمٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَه
Artinya :” Dan telah
menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepadaku Yahya bin
Katsir Al 'Anbari Abu Ghassan telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Malik
bin Anas dari Umar bin Muslim dari Sa'id bin Musayyab dari Ummu Salamah bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Jika kalian telah melihat
hilal Dzul Hijjah, dan salah seorang dari kalian hendak berkurban, hendaknya ia
tidak mencukur rambut dan tidak memotong kuku terlebih dahulu."
Dan telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Al Hakam Al Hasyimi telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Malik bin Anas dari Umar atau 'Amru bin Muslim dengan sanad ini, seperti hadits
tersebut." (HR Muslim dalam Shahih Muslim,3655) juga
diriwayatkan oleh ahli hadis lain dalam : Sunan Ibnu Majah ; no. 3139/3140 dan
Sunan Ad Darimi ;1948/1865)
Diriwayatkan juga oleh
Imam Abu Daud dalam kitab sembelihan bab seseorang mencukur rambutnya di
sepuluh hari Dzulhijjah padahal ia hendak berkurban.
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُسْلِمٍ اللَّيْثِيُّ
قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيِّبِ يَقُولُ سَمِعْتُ أُمَّ سَلَمَةَ تَقُولُ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ
فَإِذَا أَهَلَّ هِلَالُ ذِي الْحِجَّةِ فَلَا يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلَا مِنْ
أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّيَ
قَالَ أَبُو دَاوُد اخْتَلَفُوا عَلَى مَالِكٍ وَعَلَى مُحَمَّدِ
بْنِ عَمْرٍو فِي عَمْرِو بْنِ مُسْلِمٍ قَالَ بَعْضُهُمْ عُمَرُ وَأَكْثَرُهُمْ قَالَ
عَمْرٌو قَالَ أَبُو دَاوُد وَهُوَ عَمْرُو بْنُ مُسْلِمِ بْنِ أُكَيْمَةَ اللَّيْثِيُّ
الْجُنْدُعِيُّ
Telah menceritakan kepada
kami 'Ubaidullah bin Mu'adz, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amr, telah menceritakan kepada kami 'Amr
bin Muslim Al Laitsi, ia berkata; saya mendengar Sa'id bin Al Musayyab berkata;
saya mendengar Ummu Salamah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang memiliki hewan sembelihan yang akan ia
sembelih, apabila telah muncul hilal Bulan Dzul Hijjah maka janganlah ia
mengambil sedikitpun dari rambut, serta kukunya hingga ia menyembelih."
Abu Daud berkata; mereka
menyelisihi Malik dan Muhammad bin 'Amr mengenai 'Amr bin Muslim. Sebagian
mereka berkata; ia adalah Umar, dan kebanyakan mereka mengatakan; 'Amr. Abu
Daud berkata; ia adalah 'Amr bin Muslim bin Ukaimah Al Laitsi Al Jundu'i. (HR
Abu Daud. No. 2409). Catatan Takhrij : ‘Isham
As Shababathi memberikan catatan : Sahih, dan Albani : Hasan Sahih
Imam Turmudzi juga meriwayatkan dalam kitab hewan
Qurban bab tidak mencukur rambut bagi yang hendak berkurban :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَكَمِ الْبَصْرِيُّ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ
عَمْرٍو أَوْ عُمَرَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ
سَلَمَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَنْ رَأَى هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَأْخُذَنَّ
مِنْ شَعْرِهِ وَلَا مِنْ أَظْفَارِهِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَالصَّحِيحُ هُوَ عَمْرُو بْنُ مُسْلِمٍ قَدْ رَوَى عَنْهُ مُحَمَّدُ بْنُ
عَمْرِو بْنِ عَلْقَمَةَ وَغَيْرُ وَاحِدٍ
وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ نَحْوَ هَذَا وَهُوَ قَوْلُ بَعْضِ أَهْلِ
الْعِلْمِ وَبِهِ كَانَ يَقُولُ سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ وَإِلَى هَذَا
الْحَدِيثِ ذَهَبَ أَحْمَدُ وَإِسْحَقُ وَرَخَّصَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ فِي
ذَلِكَ فَقَالُوا لَا بَأْسَ أَنْ يَأْخُذَ مِنْ شَعَرِهِ وَأَظْفَارِهِ وَهُوَ
قَوْلُ الشَّافِعِيِّ وَاحْتَجَّ بِحَدِيثِ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَبْعَثُ بِالْهَدْيِ مِنْ الْمَدِينَةِ فَلَا
يَجْتَنِبُ شَيْئًا مِمَّا يَجْتَنِبُ مِنْهُ الْمُحْرِمُ
Telah menceritakan kepada
kami Ahmad bin Al Hakam Al Bashri berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Malik bin Anas dari Amru atau Umar bin
Muslim dari Sa'id Ibnul Al Musayyab dari Ummu Salamah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa melihat hilal bulan
dzul hijjah dan ingin berkurban, maka janganlah ia mengambil rambut atau
kukunya." Abu Isa berkata; "Hadits ini derajatnya hasan shahih.
Yang benar, dia adalah Amru bin Muslim, Muhammad bin Amru bin Alqamah adalah
orang yang meriwayatkan hadits darinya dan masih banyak lagi.
Hadits ini juga diriwayatkan
dari Sa'id Ibnul Musayyab, dari Ummu Salamah, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan jalur lain, seperti hadits tersebut. Hadits ini menjadi
pendapat sebagian ulama` di antaranya Sa'id bin Al Musayyab, Ahmad dan Ishaq.
Namun ada sebagian ulama` lain yang memberikan keringan dalam persoalan
tersebut, mereka mengatakan, "Tidak apa-apa mengambil bulu atau
kukunya, dan ini adalah pendapat As Syafi'i. Ia berhujah dengan hadits
'Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim hewan kurban
dari Madinah. Dan beliau tidak menghindari perbuatan yang dihindari oleh orang
yang sedang ihram."(HR Turmudzi, no. 1443) Catatan Takhrij : : ‘Isham As Shababathi memberikan catatan :
Sahih dan Al bani : Sahih
Imam An Nasai juga
meriwayatkan beberapa hadis dalam kitab Sunannya kitab Hewan Sembelihan bab
pertama.
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ سَلْمٍ الْبَلْخِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا
النَّضْرُ وَهُوَ ابْنُ شُمَيْلٍ قَالَ أَنْبَأَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ
عَنْ ابْنِ مُسْلِمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ رَأَى هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ
فَأَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَأْخُذْ مِنْ شَعْرِهِ وَلَا مِنْ أَظْفَارِهِ حَتَّى
يُضَحِّيَ
“Telah mengabarkan kepada
kami Sulaiman bin Salm Al Balkhi, ia berkata; telah menceritakan kepada kami An
Nadhr yaitu Ibnu Syumail, ia berkata; telah memberitakan kepada kami Syu'bah
dari Malik bin Anas dari Ibnu Muslim dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ummu
Salamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barang
siapa yang melihat bulan sabit Bulan Dzul Hijjah kemudian ia hendak berkorban
maka janganlah ia mengambil sebagian dari rambutnya dan kukunya hingga ia
menyembelihnya."(HR An Nasai) Catatan Takhrij : Al Bani : Sahih
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ
الْحَكَمِ عَنْ شُعَيْبٍ قَالَ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدُ
بْنُ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُسْلِمٍ أَنَّهُ قَالَ
أَخْبَرَنِي ابْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَقْلِمْ
مِنْ أَظْفَارِهِ وَلَا يَحْلِقْ شَيْئًا مِنْ شَعْرِهِ فِي عَشْرِ الْأُوَلِ مِنْ
ذِي الْحِجَّةِ
“Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam dari Syu'aib, ia berkata; telah
memberitakan kepada kami Al Laits, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Yazid dari Ibnu Abu Hilal dari 'Amr bin Muslim bahwa ia berkata;
telah mengabarkan kepadaku Ibnu Al Musayyab bahwa Ummu salamah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang ingin
bekorban maka janganlah ia memotong sebagian dari kukunya dan mencukur sebagian
dari rambutnya pada sepuluh pertama bulan Dzul Hijjah."(HR An Nasai)
catatan Takhrij : Al Bani : Sahih
أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا شَرِيكٌ
عَنْ عُثْمَانَ الْأَحْلَافِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ قَالَ مَنْ
أَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ فَدَخَلَتْ أَيَّامُ الْعَشْرِ فَلَا يَأْخُذْ مِنْ شَعْرِهِ
وَلَا أَظْفَارِهِ فَذَكَرْتُهُ لِعِكْرِمَةَ فَقَالَ أَلَا
يَعْتَزِلُ النِّسَاءَ وَالطِّيبَ
Telah mengabarkan kepada
kami Ali bin Hujr, ia berkata; telah memberitakan kepada kami Syarik dari
Utsman Al Ahlafi dari Said bin Al Musayyab ia berkata; barangsiapa yang
ingin menyembelih lalu masuk sepuluh hari, maka janganlah ia memotong sebagian
dari rambut atau kukunya. Lalu saya menceritakan hal itu kepada Ikrimah, ia
menjawab, tidakkah ia menjauhi para wanita dan parfum.(HR An Nasai) Catatan
Takhrij : Al Bani : Sahih
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ حُمَيْدِ بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا دَخَلَتْ الْعَشْرُ
فَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلَا مِنْ بَشَرِهِ
شَيْئًا
“Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman, ia berkata; telah menceritakan
kepada kami Sufyan, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin
Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ummu Salamah,
beliau bersabda: "Apabila telah masuk sepuluh hari kemudian salah
seorang diantara kalian ingin berkorban maka hendaknya ia tidak mengambil sebagian
dari rambutnya dan sebagian dari kulitnya sedikitpun."(HR An Nasai)
Catatan Takhrij : Al Bani : Sahih
Imam Ibnu Majah Juga
meriwayatkan dalam kitab Sunannya kitab Qurban bab barangsiapa
yang ingin berqurban maka hendaklah jangan mengambil bulu dan kuku hewan
tersebut :
حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَمَّالُ حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ عَوْفٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ وَأَرَادَ
أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَلَا بَشَرِهِ شَيْئًا
Telah menceritakan kepada
kami Harun bin Abdullah Al Hammal telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah
dari Abdurrahman bin Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf dari Sa'id bin Al Musayyab
dari Ummu Salamah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika
telah masuk tanggal sepuluh (Dzul Hijjah), dan salah seorang dari kalian ingin
berkurban, maka janganlah ia menyentuh rambut dan kulitnya (hewan kurban yang hendak disembelih)
sedikitpun."(HR Ibnu Majah, no 3140) Catatan Takhrij : AL Bani : Sahih
حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ بَكْرٍ الضَّبِّيُّ أَبُو عَمْرٍو حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ الْبُرْسَانِيُّ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ
يَزِيدَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبُو قُتَيْبَةَ وَيَحْيَى بْنُ كَثِيرٍ قَالُوا
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ سَعِيدِ
بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ فَأَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ
فَلَا يَقْرَبَنَّ لَهُ شَعَرًا وَلَا ظُفْرًا
“Telah menceritakan kepada
kami Hatim bin Bakr Ad Dlabbi Abu 'Amru telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Bakr Al Bursani. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Sa'id bin Yazid bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Abu Qutaibah dan Yahya bin Katsir mereka berkata; telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Malik bin Anas dari 'Amru bin Muslim dari Sa'id bin Musayyab
dari Ummu Salamah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa salah seorang dari kalian melihat hilal di bulan Dzul
Hijjah dan ia hendak berkurban, maka hendaknya ia tidak mendekati rambut dan
kukunya."(HR Ibnu Majah, no.3141) Catatan Takhrij : Al bani : Sahih
Imam Ad Darimi Meriwayatkan
dalam kitab Sunannya Kitab sembelihan bab apa yang ditunjukan dari hadis Nabi
SAW bahwa berqurban tidak wajib :
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ
حَدَّثَنِي خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ يَزِيدَ حَدَّثَنِي سَعِيدٌ يَعْنِي ابْنَ أَبِي
هِلَالٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُسْلِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أُمَّ
سَلَمَةَ أَخْبَرَتْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ
قَالَ مَنْ أَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يُقَلِّمْ أَظْفَارَهُ وَلَا يَحْلِقْ شَيْئًا
مِنْ شَعْرِهِ فِي الْعَشْرِ الْأُوَلِ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ
Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku Al Laits telah
menceritakan kepadaku Khalid yaitu Ibnu Yazid telah menceritakan kepadaku Sa'id
yaitu Ibnu Abu Hilal dari 'Amru bin Muslim, ia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Ibnu Al Musayyab bahwa Ummu Salamah telah mengabarkan kepadanya dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, belaiu bersabda: "Barangsiapa
hendak berkurban, maka janganlah ia memotong kuku hewan kurbannya,
dan mencukur bulu hewan tersebut pada sepuluh hari pertama bulan
Dzul Hijjah."(HR Ad Darimi, no.1865) catatan takhrij : Husain Salim Asad
Ad Darani : Isnadnya Dha’if
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ حُمَيْدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا دَخَلَتْ الْعَشْرُ
وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلَا أَظْفَارِهِ
شَيْئًا
Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Ahmad telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Humaid dari Sa'id bin Al Musayyab dari
Ummu Salamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila
telah masuk sepuluh hari pertama pada bulan Dzul Hijjah dan salah seorang
diantara kalian hendak berkurban, maka janganlah ia memotong sebagian rambut
dan kuku hewan kurbannya sedikitpun."(HR Ad Darimi, no
1866) Husain Salim Asad Ad Darani : Isnadnya Sahih
PENJELASAN PARA ULAMA TENTANG HADIS-HADIS DI ATAS
Berkenaan dengan penjelasan kandungan hukum dari
Hadits-hadis diatas Imam An Nawawi menjelaskan dalam Syarah Shahih Muslim :
قَوْله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : ( إِذَا دَخَلَتْ الْعَشْر وَأَرَادَ أَحَدكُمْ أَنْ يُضَحِّي فَلَا
يَمَسّ مِنْ شَعْره وَبَشَره شَيْئًا)
، وَفِي
رِوَايَة : ( فَلَا يَأْخُذَنَّ شَعْرًا وَلَا يُقَلِّمَنَّ ظُفْرًا ) وَاخْتَلَفَ
الْعُلَمَاء فِيمَنْ دَخَلَتْ عَلَيْهِ عَشْر ذِي الْحِجَّة وَأَرَادَ أَنْ
يُضَحِّيَ فَقَالَ سَعِيد بْن الْمُسَيِّب وَرَبِيعَة وَأَحْمَد وَإِسْحَاق
وَدَاوُد وَبَعْض أَصْحَاب الشَّافِعِيّ : إِنَّهُ يَحْرُم عَلَيْهِ أَخْذ شَيْء
مِنْ شَعْره وَأَظْفَاره حَتَّى يُضَحِّي فِي وَقْت الْأُضْحِيَّة ، وَقَالَ
الشَّافِعِيّ وَأَصْحَابه : هُوَ مَكْرُوه كَرَاهَة تَنْزِيه وَلَيْسَ بِحَرَامٍ ،
وَقَالَ أَبُو حَنِيفَة : لَا يُكْرَه ، وَقَالَ مَالِك فِي رِوَايَة : لَا
يُكْرَه ، وَفِي رِوَايَة : يُكْرَه ، وَفِي رِوَايَة : يَحْرُم فِي التَّطَوُّع
دُون الْوَاجِب . وَاحْتَجَّ مَنْ حَرَّمَ بِهَذِهِ الْأَحَادِيث
. وَاحْتَجَّ
الشَّافِعِيّ وَالْآخَرُونَ بِحَدِيثِ عَائِشَة - رَضِيَ اللَّه عَنْهَا - "
قَالَتْ : كُنْت أَفْتِل قَلَائِد هَدْي رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ثُمَّ يُقَلِّدهُ ، وَيَبْعَث بِهِ وَلَا يَحْرُم عَلَيْهِ شَيْء
أَحَلَّهُ اللَّه حَتَّى يَنْحَر هَدْيه " رَوَاهُ الْبُخَارِيّ وَمُسْلِم .
قَالَ الشَّافِعِيّ : الْبَعْث بِالْهَدْيِ أَكْثَر مِنْ إِرَادَة التَّضْحِيَة ،
فَدَلَّ عَلَى أَنَّهُ لَا يَحْرُم ذَلِكَ وَحَمَلَ أَحَادِيث النَّهْي عَلَى
كَرَاهَة التَّنْزِيه .
قَالَ أَصْحَابنَا
: وَالْمُرَاد بِالنَّهْيِ عَنْ أَخْذ الظُّفْر وَالشَّعْر النَّهْي عَنْ إِزَالَة
الظُّفْر بِقَلَمٍ أَوْ كَسْر أَوْ غَيْره ، وَالْمَنْع مِنْ إِزَالَة الشَّعْر
بِحَلْقٍ أَوْ تَقْصِير أَوْ نَتْف أَوْ إِحْرَاق أَوْ أَخْذه بِنَوْرَةٍ أَوْ
غَيْر ذَلِكَ ، وَسَوَاء شَعْر الْإِبْط وَالشَّارِب وَالْعَانَة وَالرَّأْس ،
وَغَيْر ذَلِكَ مِنْ شُعُور بَدَنه ، قَالَ إِبْرَاهِيم الْمَرْوَزِيُّ وَغَيْره
مِنْ أَصْحَابنَا : حُكْم أَجْزَاء الْبَدَن كُلّهَا حُكْم الشَّعْر وَالظُّفْر ،
وَدَلِيله الرِّوَايَة السَّابِقَة : ( فَلَا يَمَسّ مِنْ شَعْره وَبَشَره شَيْئًا
) قَالَ أَصْحَابنَا : وَالْحِكْمَة فِي النَّهْي أَنْ يَبْقَى كَامِل الْأَجْزَاء
لِيُعْتِق مِنْ النَّار ، وَقِيلَ : التَّشَبُّه بِالْمُحْرِمِ ، قَالَ
أَصْحَابنَا : هَذَا غَلَط ؛ لِأَنَّهُ لَا يَعْتَزِل النِّسَاء وَلَا يَتْرُك
الطِّيب وَاللِّبَاس وَغَيْر ذَلِكَ مِمَّا يَتْرُكهُ الْمُحْرِم .
Artinya
: “ Sabda Rasulullah SAW:” "Jika (Salah seorang) telah masuk sepuluh (Dzul
Hijjah), sedangkan ia memiliki hewan kurban yang hendak dikurbankan, maka
jangan sekali-kali ia mencukur rambut atau memotong kuku." Dan dalam satu
riwayat :” hendaknya ia tidak mencukur rambut dan tidak memotong kuku terlebih
dahulu."
Para
Ulama berbeda pendapat tentang orang yang memasuki tanggal 10 bulan Dzulhijjah
dan ingin berkurban. Sa’id bin Musayyab , Rabi’ah, Ahmad, Ishaq, Daud dan sebagian
sahabat-sahabat Syafi’I berpendapat : Haram atasnya sesuatu dari rambut dan
kukunya sehingga datang waktu berkurban.
As
Syafi’I dan Sahabat-sahabatnya berpendapat hal itu dimakruhkan dengan makruh
tanjih tidak sampai haram.
Abu
Hanifah berpendapat tidak makruh.
Imam
Malik dalam salah satu riwayat berpendapat tidak makruh. Tetapi dalam riwayat
lain berpendapat makruh. Dan dalam salah satu riwayat berpendapat haram dalam
Qurban sunnah dan tidak haram dalam qurban wajib.
As
Syafi’I dan yang lainnya berargumentasi dengan Hadis ‘Aisyah RA beliau berkata
: Aisyah radliallahu 'anha berkata:
"Aku mengikatkan tali pada hewan qurban Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikatnya kembali
dengan tangan Beliau lalu mengirimnya . Maka sejak itu tidak ada yang
diharamkan lagi bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari apa-apa yang
Allah halalkan hingga hewan qurban disembelih" diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim.
As
Syafi’I berkata : Mengirim hewan Qurban lebih banyak dari pada ingin berqurban,
maka ini menunjukan bahwa hal itu tidak diharamkan dan hadis-hadis larangan
membawa pengertian makruh tanjih.
Sahabat-sahabat
kami ( As Syafi’i) berkata : Yang dikehendaki dengan larangan mengambil kuku
dan rambut yaitu larangan memotong kuku atau membelah atau dengan cara lainyya,
dan larangan menghilangkan rambut adalah menghilangkan rambut dengan cara
cukur, memotong, mencabut, membakar, mengambilnya dengan kapur atau dengan cara
yang lainnya. Apakah itu rambut ketiak, jenggot, Rambut kemaluan, Kepala dan
rambut-rambut lain yang terdapat di badan.”
Sahbt-sahabat
kami, Ibrahim Al Marjawi dan yang lainyya berkata : hukum seluruh angota badan
adalah hukumnya rambut dan kuku, dan dalilnya dalah riwayat yang telah : “ lalu
hendaknya ia tidak menyentuhkan sesuatupun akan rambut dan kulit.”
Sahabat-sahabatku
berkata : “hikmah dalam larangan itu adalah supaya semua anggota badan tetap dibebaskan
dari Neraka, dan dikatakan : “ serupa dengan orang yang ihram.”
Sahabat-sahabatku
berkata : pendapat ini salah (karena orang yang berkurban) tidak menghindari
istri, tidak meninggalkan wewangian, pakaian dan yang lainnya berupa
laranga-larangan ihram.
Imam
Al ‘Adzim Abadi dalam kitab Aunul Ma’bud
syarah Sunan Abu Daud menjelaskan :
قَالَ صَاحِبُ عَوْنِ الْمَعْبُودِ :
( ذِبْح ) :
بِكَسْرِ الذَّال اِسْم لِمَا يُذْبَح مِنْ الْحَيَوَان (
فَإِذَا أَهَلَّ هِلَال ذِي الْحَجَّة ) :
أَيْ ظَهَرَ . فَفِي الْقَامُوس : هَلَّ الْهِلَال ظَهَرَ كَأَهَلَّ وَأَهَلَّ وَاسْتَهَلَّ
بِضَمِّهِمَا (
فَلَا يَأْخُذَنَّ إِلَخْ )
: اُسْتُدِلَّ بِهِ عَلَى مَشْرُوعِيَّة تَرْك أَخْذ الشَّعْر وَالْأَظْفَار
بَعْد دُخُول عَشْر ذِي الْحَجَّة لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُضَحِّي .
قَالَ النَّوَوِيّ : وَاخْتَلَفَ الْعُلَمَاء
فِي ذَلِكَ ، فَقَالَ سَعِيد بْن الْمُسَيِّب وَرَبِيعَة وَأَحْمَد وَإِسْحَاق وَدَاوُدَ
وَبَعْض أَصْحَاب الشَّافِعِيّ إِنَّهُ يَحْرُم عَلَيْهِ أَخْذ شَيْء مِنْ شَعْره وَأَظْفَاره
حَتَّى يُضَحِّي فِي وَقْت الْأُضْحِيَّة . وَقَالَ الشَّافِعِيّ وَأَصْحَابه : هُوَ
مَكْرُوه كَرَاهَة تَنْزِيه وَلَيْسَ بِحَرَامٍ . وَقَالَ أَبُو حَنِيفَة : لَا يُكْرَه
وَقَالَ مَالِك فِي رِوَايَة : لَا يُكْرَه : وَفِي رِوَايَة يُكْرَه ، وَفِي رِوَايَة
يَحْرُم فِي التَّطَوُّع دُون الْوَاجِب اِنْتَهَى .
قَالَ الْخَطَّابِيُّ : وَاخْتَلَفَ
الْعُلَمَاء فِي الْقَوْل بِظَاهِرِ هَذَا الْحَدِيث ، فَكَانَ سَعِيد بْن
الْمُسَيِّب يَقُول بِهِ وَيَمْنَع الْمُضَحِّي مِنْ أَخْذ أَظْفَاره وَشَعْره
أَيَّام الْعَشْر مِنْ ذِي الْحَجَّة ، وَكَذَلِكَ قَالَ رَبِيعَة بْن أَبِي عَبْد
الرَّحْمَن ، وَإِلَيْهِ ذَهَبَ أَحْمَد وَإِسْحَاق بْن رَاهْوَيْهِ ، وَكَانَ
مَالِك وَالشَّافِعِيّ يَرَيَانِ ذَلِكَ عَلَى النَّدْب وَالِاسْتِحْبَاب ،
وَرَخَّصَ أَبُو حَنِيفَة وَأَصْحَابه فِي ذَلِكَ . قَالَ الْخَطَّابِيُّ : وَفِي
حَدِيث عَائِشَةرَضِيَ اللَّه عَنْهَا
دَلِيل عَلَى أَنَّ ذَلِكَ عَلَى سَبِيل النَّدْب وَلَيْسَ عَلَى الْوُجُوب قَوْلهَا
" فَتَلْت قَلَائِد هَدْي النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي
ثُمَّ قَلَّدَهَا ثُمَّ بَعَثَ بِهَا وَلَمْ يَحْرُم عَلَيْهِ كُلّ شَيْء أَحَلَّهُ
اللَّه لَهُ حَتَّى نَحَرَ الْهَدْي " وَأَجْمَعُوا أَنَّهُ لَا يَحْرُم عَلَيْهِ
اللِّبَاس وَالطِّيب كَمَا يَحْرُمَانِ عَلَى الْمُحْرِم ، فَدَلَّ عَلَى أَنَّ ذَلِكَ
عَلَى سَبِيل النَّدْب وَالِاسْتِحْبَاب دُون الْحَتْم وَالْإِيجَاب اِنْتَهَى .
قَالَ الْمُنْذِرِيُّ : وَأَخْرَجَهُ
مُسْلِم وَالتِّرْمِذِيّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْن مَاجَهْ بِمَعْنَاهُ وَفِي
لَفْظ لِمُسْلِمٍ " فَلَا يَمَسّ مِنْ شَعْره وَبَشَره شَيْئًا " وَقَالَ
بَعْضهمْ : أَرَادَ بِالشَّعْرِ شَعْر الرَّأْس وَبِالْبَشَرِ بَشَر [ شَعْر ] الْبَدَن
، فَعَلَى هَذَا لَا يَدْخُل فِيهِ قَلْم الْأَظْفَار وَلَا يُكْرَه . وَقِيلَ أَرَادَ
بِالْعَشْرِ جَمِيع الشَّعْر وَبِالْبَشَرِ الْأَظْفَار . وَيُؤَيِّد هَذَا أَنَّ لَفْظ
الْحَدِيث عِنْد مُسْلِم وَعِنْد جَمِيع مَنْ ذُكِرَ مَعَهُ مُشْتَمِل عَلَى الشَّعْر
وَالظُّفْر
عون المعبود شرح سنن أبي داود (مراجع)
- (7 / 490) 2409
Itulah
penjelasan Al ‘Adzim Abadi dalam Aunul
Ma’bud syarah Sunan Abu Daud versi maktabah Tsamilah versi 10.054 buku. Namun
dalam kitab cetakan Daru Al Hadis Kairo tahun 2001 mecantumkan tambahan yang
cukup panjang, yaitu penjelasan dari Al Hafidz Syamsuddin Ibnu Al Qoyyim
Rahimahullah : Manusia benar-benar
berbeda pendapat tentang hadis ini dan dalam kandungan hukumnya…………(sampai
akhir penjelasan yang cukup panjang )
Imam
Al Mubarokfuri menjelaskan di dalam Tuhfatul Ahwadzi syarah Sunan Turmudzi :
قَوْلُهُ : ( عَنْ عَمْرٍو ) بِالْوَاوِ
أَوْ ( عُمَرَ بْنِ مُسْلِمٍ
) أَيْ
بِغَيْرِ الْوَاوِ ، وَأَوْ لِلشَّكِّ ، وَصَحَّحَ التِّرْمِذِيُّ فِيمَا بَعْدَ أَنَّهُ
هُوَ عَمْرُو بْنُ مُسْلِمٍ بِالْوَاوِ (
فَلَا يَأْخُذَن ) بِنُونِ التَّأْكِيدِ ( مِنْ شَعْرِهِ
وَلَا مِنْ أَظْفَارِهِ ) وَفِي رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ : "
إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ وَأَرَادَ بَعْضُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَمَسَّنَّ مِنْ
شَعْرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا" . وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ أُخْرَى : " فَلَا
يَأْخُذَنَّ شَعْرًا وَلَا يُقَلِّمَن ظُفْرًا" .قَوْلُهُ : ( هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ
) وَأَخْرَجَهُ
مُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ (
وَالصَّحِيحُ هُوَ عَمْرُو بْنُ مُسْلِمٍ ) أَيْ بِالْوَاوِ . قَالَ أَبُو دَاوُدَ
فِي سُنَنِهِ : وَاخْتَلَفُوا عَلَى مَالِكٍ وَعَلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو فِي عَمْرِو
بْنِ مُسْلِمٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ عُمَرُ ، وَأَكْثَرُهُمْ قَالَ عَمْرٌو . قَالَ أَبُو
دَاوُدَ : وَهُوَ عَمْرُو بْنُ مُسْلِمٍ بْنِ أُكَيْمَةَ اللَّيْثِيُّ الْجَنْدَعِيُّ
اِنْتَهَى . قَالَ فِي التَّقْرِيب : عَمْرُو بْنُ مُسْلِمِ بْنِ عِمَارَةَ بْنِ أُكَيْمَةَ
بِالتَّصْغِيرِ اللَّيْثِيُّ الْمَدَنِيُّ ، وَقِيلَ اِسْمُهُ عُمَرُ صَدُوقٌ مِنْ
السَّادِسَةِ
( وَقَدْ رُوِيَ ) بِصِيغَةِ الْمَجْهُولِ ( هَذَا الْحَدِيثُ
عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ نَحْوَ هَذَا ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُدَ وَغَيْرُهُمَا (
وَبِهِ كَانَ يَقُولُ سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ ) رَوَاهُ عَنْهُ مُسْلِمٌ فِي صَحِيحِهِ ( وَإِلَى هَذَا
الْحَدِيثِ ذَهَبَ أَحْمَدُ وَإِسْحَاقُ )
قَالَ النَّوَوِيُّ فِي شَرْحِ مُسْلِمٍ
: اِخْتَلَفَ أَهْلُ الْعِلْمِ فِي ذَلِكَ . فَقَالَ سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ وَرَبِيعَةُ
وَأَحْمَدُ وَإِسْحَاقُ وَدَاوُدُ وَبَعْضُ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ : إِنَّهُ يَحْرُمُ
عَلَيْهِ أَخْذُ شَيْءٍ مِنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ حَتَّى يُضَحِّيَ فِي وَقْتِ الْأُضْحِيَّةِ
: وَقَالَ الشَّافِعِيُّ وَأَصْحَابُهُ : هُوَ مَكْرُوهٌ كَرَاهَةَ تَنْزِيهٍ وَلَيْسَ
بِحَرَامٍ . وَقَالَ أَبُو حَنِيفَةَ : لَا يُكْرَهُ . وَقَالَ مَالِكٌ فِي رِوَايَةٍ
: لَا يُكْرَهُ . وَفِي رِوَايَةٍ يُكْرَهُ . وَفِي رِوَايَةٍ يَحْرُمُ فِي التَّطَوُّعِ
دُونَ الْوَاجِبِ وَاحْتَجَّ مَنْ حَرَّمَ بِهَذِهِ الْأَحَادِيثِ . وَاحْتَجَّ الشَّافِعِيُّ
وَآخَرُونَ بِحَدِيثِ عَائِشَةَ قَالَ كُنْت أَفْتِلُ قَلَائِدَ هَدْيِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يُقَلِّدُهُ وَيَبْعَثُ بِهِ وَلَا يُحَرَّمُ
عَلَيْهِ شَيْءٌ أَحَلَّهُ اللَّهُ حَتَّى يَنْحَرَ هَدْيَهُ ، رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
وَمُسْلِمٌ . وَقَالَ الْبَعْثُ بِالْهَدْيِ أَكْثَرُ مِنْ إِرَادَةِ التَّضْحِيَةِ
فَدَلَّ عَلَى أَنَّهُ لَا يَحْرُمُ ذَلِكَ ، وَحَمَلَ أَحَادِيثَ النَّهْيِ عَلَى
كَرَاهَةِ التَّنْزِيهِ ، اِنْتَهَى كَلَامُ النَّوَوِيِّ .
( وَرَخَّصَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ فِي ذَلِكَ فَقَالُوا لَا بَأْسَ
أَنْ يَأْخُذَ مِنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ وَهُوَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ )
وَحَكَى النَّوَوِيُّ أَنَّ الشَّافِعِيَّ
وَأَصْحَابَهُ قَالُوا إِنَّ ذَلِكَ مَكْرُوهٌ كَرَاهَةَ التَّنْزِيهِ كَمَا عَرَفْت
، فَالظَّاهِرُ أَنَّ الْمُرَادَ بِقَوْلِهِ لَا بَأْسَ أَنْ يَأْخُذَ إِلَخْ أَيْ
جَائِزٌ مَعَ الْكَرَاهَةِ ،( وَاحْتَجَّ ) أَيْ الشَّافِعِيُّ ( بِحَدِيثِ عَائِشَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْعَثُ ) إِلَخْ
أَخْرَجَهُ الْجَمَاعَةُ ، وَحَمَلَ النَّهْيَ فِي حَدِيثِ أُمِّ سَلَمَةَ الْمَذْكُورِ
فِي الْبَابِ عَلَى كَرَاهَةِ التَّنْزِيهِ جَمْعًا بَيْنَ هَذَيْنِ الْحَدِيثَيْنِ
الْمُخْتَلِفَيْنِ .وَأَجَابَ الطَّحَاوِيُّ عَنْ حَدِيثِ أُمِّ سَلَمَةَ بِأَنَّهُ
مَوْقُوفٌ ، قَالَ فِي شَرْحِ الْآثَارِ بَعْدَ رِوَايَةِ حَدِيثِ أُمِّ سَلَمَةَ مَوْقُوفًا
مَا لَفْظُهُ : فَهَذَا هُوَ أَصْلُ الْحَدِيثِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا اِنْتَهَى .
قُلْتُ لَا شَكَّ فِي أَنَّ بَعْضَ الرُّوَاةِ
رَوَى حَدِيثَ أُمِّ سَلَمَةَ مَوْقُوفًا ، لَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ رَوَوْهُ بِأَسَانِيدَ
صَحِيحَةٍ مَرْفُوعًا . فَمِنْهَا مَا رَوَاهُ الطَّحَاوِيُّ فِي شَرْحِ الْآثَارِ
مِنْ طَرِيقِ شُعْبَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ سَعِيدِ
بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ : " مَنْ رَأَى مِنْكُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ" الْحَدِيثَ .
وَمِنْهَا مَا رَوَاهُ الطَّحَاوِيُّ
أَيْضًا مِنْ طَرِيقِ اللَّيْثِ عَنْ خَالِدِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي
هِلَالٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُسْلِمٍ أَنَّهُ قَالَ : أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ
أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ
مِثْلَهُ .
وَمِنْهَا مَا رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِي صَحِيحِهِ
مِنْ طَرِيقِ سُفْيَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ عَوْفٍ ، سَمِعَ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يُحَدِّثُ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِذَا دَخَلَتْ الْعَشْرُ"
الْحَدِيثَ ، قِيلَ لِسُفْيَانَ قَالَ بَعْضُهُمْ لَا يَرْفَعُهُ ، فَقَالَ : لَكِنِّي
أَرْفَعُهُ .
وَمِنْهَا مَا رَوَاهُ مُسْلِمٌ مِنْ
طَرِيقِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو اللَّيْثِيِّ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ عَمَّارِ
بْنِ أُكَيْمَةَ اللَّيْثِيِّ قَالَ سَمِعْت سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُ سَمِعْت
أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقُولُ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَنْ كَانَ لَهُ ذَبْحٌ
" الْحَدِيثَ . وَقَدْ أَخْرَجَ مُسْلِمٌ أَيْضًا فِي صَحِيحِهِ مِنْ الطَّرِيقَيْنِ
اللَّذَيْنِ ذَكَرْنَاهُمَا عَنْ شَرْحِ الْآثَارِ .
وَهَذِهِ الطُّرُقُ الْمَرْفُوعَةُ كُلُّهَا
صَحِيحَةٌ فَكَيْفَ يَصِحُّ الْقَوْلُ بِأَنَّ حَدِيثَ أُمِّ سَلَمَةَ الْمَوْقُوفَ
هُوَ أَصْلُ الْحَدِيثِ ، بَلْ الظَّاهِرُ أَنَّ أَصْلَ الْحَدِيثِ هُوَ الْمَرْفُوعُ
. وَقَدْ أَفْتَتْ أُمُّ سَلَمَةَ عَلَى وَفْقِ حَدِيثِهَا الْمَرْفُوعِ ، فَرَوَى
بَعْضُهُمْ عَنْهَا مَوْقُوفًا عَلَيْهَا مِنْ قَوْلِهَا . وَالْحَاصِلُ أَنَّ حَدِيثَ
أُمِّ سَلَمَةَ وَحَدِيثَ عَائِشَةَ كِلَيْهِمَا مَرْفُوعَانِ صَحِيحَانِ ، وَلِحَدِيثِ
أُمِّ سَلَمَةَ تَرْجِيحٌ لِأَنَّهُ قَوْلِيٌّ ، أَوْ يُقَالُ كَمَا قَالَ الشَّافِعِيُّ
رَحِمَهُ اللَّهُ مِنْ أَنَّ حَدِيثَهَا مَحْمُولٌ عَلَى كَرَاهَةِ التَّنْزِيهِ وَاللَّهُ
تَعَالَى أَعْلَمُ .
)تحفة الأحوذي (-
(4 / 176)
Imam
As Suyuthi menjelaskan hadis riwayat An Nasai dalam Hasiyah As Suyuthi :
( مَنْ أَرَادَ أَنْ يُضَحِّي فَلَا
يَقْلِم مِنْ أَظْفَاره وَلَا يَحْلِق شَيْئًا مِنْ شَعْره فِي عَشْر الْأُوَل مِنْ
ذِي الْحَجَّة )هَذَا النَّهْي عِنْد الْجُمْهُور نَهْي تَنْزِيه وَالْحِكْمَة فِيهِ
أَنْ يَبْقَى كَامِل الْأَجْزَاء لِلْعِتْقِ مِنْ النَّار وَقِيلَ لِلتَّشْبِيهِ بِالْمُحْرِمِ
Imam As
Sindi menjelaskan tentang hadis riwayat An Nasai :
كِتَاب
الضَّحَايَا :فِيهَا أَرْبَع لُغَات
أُضْحِيَّة بِضَمِّ الْهَمْزَة وَكَسْرهَا وَجَمْعهَا الْأَضَاحِيّ بِتَشْدِيدِ
الْيَاء وَتَخْفِيفهَا وَاللُّغَة الثَّالِثَة ضَحِيَّة وَجَمْعهَا ضَحَايَا
كَعَطِيَّةِ وَعَطَايَا وَالرَّابِعَة أَضْحَاة بِفَتْحِ الْهَمْزَة وَالْجَمْع
أَضْحَى كَأَرْطَاةٍ وَأَرْطَى وَبِهَا سُمِّيَ يَوْم الْأَضْحَى .
قَوْله ( فَلَا يُؤْخَذُ
مِنْ شَعْره إِلَخْ )حَمَلَهُ الْجُمْهُور عَلَى التَّنْزِيه قِيلَ الْحِكْمَة
فِيهِ أَنْ يَبْقَى كَامِل الْأَجْزَاء لِلْعِتْقِ مِنْ النَّار وَقِيلَ
التَّشْبِيه بِالْمُحَرَّمِ وَاَللَّه تَعَالَى أَعْلَم .
( فَلَا يَقْلِمْ ) يُقَال قَلَمَ الظُّفْرَ كَضَرَبَ وَقَلَّمَ
بِالتَّشْدِيدِ أَيْ قَطَّعَهُ وَالتَّشْدِيد لِلْمُبَالَغَةِ وَالتَّخْفِيف هَاهُنَا
أَوْلَى فَافْهَمْ .
قَوْله ( فَقَالَ أَلَا
يَعْتَزِلُ النِّسَاءَ ) كَأَنَّهُ زَعَمَهُ مِنْ قَوْل سَعِيد وَلَمْ
يَبْلُغْهُ الرَّفْعُ وَزَعَمَ أَنَّ مَقْصُوده التَّشْبِيه بِالْمُحَرَّمِ
فَاعْتَرَضَ بِأَنَّ اللَّائِق حِينَئِذٍ تَرْك النِّسَاءِ وَالطِّيب أَيْضًا. )حاشية السيوطي والسندي على سنن النسائي( - (6 / 81)
Imam
As Sindi menjelaskan hadis riwayat Ibnu Majah :
قَوْله ( فَلَا يَمَسّ ) حَمَلَهُ
الْجُمْهُور عَلَى الْفَرْضِيَّة قِيلَ لِيَبْقَى كَامِل الْأَجْزَاء لِلْعِتْقِ مِنْ
النَّار وَقِيلَ لِلتَّشْبِيهِ بِالْمُحْرِمِ وَاللَّهُ تَعَالَى أَعْلَم قَالَ الْبَيْهَقِيُّ
فِي سُنَنه قَالَ الشَّافِعِيُّ فِي هَذَا الْحَدِيث دَلَالَة عَلَى أَنَّ الضَّحِيَّة
لَيْسَتْ بِوَاجِبَةٍ لِقَوْلِهِ وَأَرَادَ أَحَدكُمْ أَنْ يُضَحِّي وَلَوْ كَانَتْ
وَاجِبَة أَشْبَهَ أَنْ يَقُول فَلَا يَمَسّ مِنْ شَعْره حَتَّى يُضَحِّي قُلْت هَذَا
لَوْ قُلْنَا بِالْوُجُوبِ عَلَى الْكُلّ وَأَمَّا إِذَا قُلْنَا بِالْوُجُوبِ عَلَى
مَنْ يَمْلِك النِّصَاب وَبِالنَّدْبِ فِي حَقّ غَيْره فَلَا دَلَالَة . )حاشية السندي على
ابن ماجه (- (6 / 184)
PEMBAHASAN
PARA FUQOHA’
Imam
Nawawi menjelaskan dalam Al Majmu’ Syarah Muhadzab :
(ومن دخلت عليه عشر ذي الحجة وأراد أن يضحى فالمستحب ان لا يحلق شعره
ولا يقلم أظفاره حتى يضحي لما روت أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال (من كان
عنده ذبح يريد أن يذبحه فرأى هلال ذي الحجة فلا يمس من شعره ولا من أظفاره حتى يضحي)
ولا يجب عليه ذلك لانه ليس بمحرم فلا يحرم عليه حلق الشعر وتقليم الاظفار)
* (الشرح) حديث أم سلمة رضى الله عنها رواه مسلم وسبق بيان طرقه (وقوله)
ذبح - بكسر الذال أي ذبيحة (وقوله) يقلم ظفره يجوز أن يقرأ - بفتح الياء واسكان القاف
وضم اللام - ويجوز بضم الياء وفتح القاف وتشديد اللام المكسورة - والاول أجود لكن ظاهر
كلام المصنف ارادته الثاني ولهذا قال وتقليم الاظفار
(أما) الاحكام فقال أصحابنا من أراد التضحية فدخل عليه عشر ذي الحجة
كره أن يقلم شيئا من اظفاره وان يحلق شيئا من شعر راسه ووجهه أو بدنه حتى يضحى لحديث
أم سلمة هذا هو المذهب انه مكروه كراهة تنزيه وفيه وجه انه حرام حكاه ابو الحسن العبادي
في كتابه الرقم وحكاه الرافعي عنه لظاهر الحديث
(واما) قول المصنف والشيخ أبو حامد والدارمي والعبدري ومن وافقهم ان
المستحب تركه ولم يقولوا انه مكروه فشاذ ضعيف مخالف لنص هذا الحديث
* وحكى الرافعي وجها ضعيفا شاذا ان الحلق والقلم لا يكرهان الا إذا
دخل العشر واشترى أضحية أو عين شاة أو غيرها من مواشيه للتضحية
* وحكى قولا انه لا يكره القلم وهذه الاوجه كلها شاذة ضعيفة
(والصحيح) كراهة الحلق والقلم من حين تدخل العشر فالحاصل في المسألة
أوجه
(الصحيح) كراهة الحلق والقلم من اول العشر كراهة
تنزيه
(والثاني) كراهة تحريم (والثالث)
المكروه الحلق دون القلم (والرابع) لا كراهة انما هو خلاف الاولى (الخامس) لا يكره
الا لمن دخل عليه العشر وعين أضحية
والمذهب الاول
* والمراد بالنهي عن الحلق والقلم المنع من ازالة الظفر بقلم أو كسر
أو غيره والمنع من ازالة الشعر بحلق أو تقصير أو نتف أو احراق أو بنورة وغير ذلك وسواء
شعر العانة والابط والشارب وغير ذلك
* قال ابراهيم المروروذي في كتابه التعليق وحكم سائر اجزاء البدن حكم
الشعر والظفر ودليله حديث ام سلمة ان النبي صلى الله عليه وسلم قال (إذا دخلت العشر
واراد احدكم ان يضحي فلا يمس من شعره وبشرته شيئا) رواه مسلم والله أعلم
* قال اصحابنا الحكمة في النهي ان يبقى كامل الاجزاء ليعتق من النار
وقيل للتشبه بالمحرم قال اصحابنا وهذا غلط لانه لا يعتزل النساء ولا يترك الطيب واللباس
وغير ذلك مما يتركه المحرم والله أعلم
* (فرع) مذهبنا ان ازالة الشعر والظفر في العشر لمن اراد
التضحية مكروه كراهة تنزيه حتى يضحى وقال مالك وابو حنيفة لا يكره وقال سعيد بن المسيب
وربيعة واحمد واسحاق وداود يحرم وعن مالك انه يكره وحكي عنه الدارمي يحرم في التطوع
ولا يحرم في الواجب
* واحتج القائلون بالتحريم بحديث ام سلمة
واحتج الشافعي والاصحاب عليهم بحديث عائشة
انها قالت (كنت افتل قلائد هدى رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم يقلده ويبعث به ولا
يحرم عليه شئ احله الله له حتى ينحر هديه) رواه البخاري ومسلم قال الشافعي البعث بالهدي
أكثر من ارادة التضحية فدل على أنه لا يحرم ذلك والله أعلم
المجموع شرح المهذب - (8 / 391)
Itulah
penjelasan para ulama dengan perbedaan pendapatnya dalam memahami beberapa
hadis, mohon maaf apabila tidak diterjemahkan semua mengingat terlalu panjang
dan kurangnya kesempatan, mudah-mudahan dalam kesempatan lain di seri
berikutnya. Wallahulmuwaffiq ila aqwamithaariq.
Ciputat,
27/10/12
Oleh
: Muhammad Muallif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar