Sempat ada sebuah iklan yang disebarkan melalui berbagai spanduk yang
mengusung jargon “ Qurban Untuk Semua.” Terlintas dalam pikiran saya jika hal
itu dimaksudkan untuk memperlihatkan karakter Islam yang Universal. Namun masih
tersisa sesuatu yang menjadi pertanyaan dalam pikiran saya, jika berbuat baik kepada orang non muslim selain
memberikan daging qurban maka hal itu sudah maklum, dalam ajaran Islam, kita memang di anjurkan untuk berbuat baik dan
adil kepada semua manusia, namun jika hal itu berkaitan dengan qurban dimana qurban
itu merupakan ibadah mahdhoh yang tentunya hanya diperuntukkan bagi
orang muslim, apakah memang dibolehkan diberikan juga kepada non muslim? Saya memang
belum sempat membaca rujukan yang membahas masalah ini.
Dalam kesempatan lain
Alhamdulillah saya sempatkan untuk menelaah penjelasan para ulama, namun baru
sempat saya tulis sekarang. Inilah penjelasannya.
Imam An Nawawi menjelaskan :
(التاسعة) قال
ابن المنذر أجمعت الامة على جواز اطعام فقراء المسلمين من الاضحية واختلفوا في
اطعام فقراء أهل الذمة فرخص فيه الحسن البصري وأبو حنيفة وأبو ثور
“ (Kesembilan) Ibnu Al
Mundzir berkata : Ummat bersepakat atas bolehnya memberikan daging qurban kepada
orang faqir kaum muslimin, dan mereka
berbeda pendapat dalam masalah memberi makan orang-orang faqir ahli dzimmi, dan yang memberikan Rukhsah
(keringanan) dalam hal ini adalah Al Hasan Al Basyri, Abu Hanifah dan Abu
Tsaur.”
*
وقال مالك غيرهم أحب الينا وكره مالك أيضا إعطاء النصراني
جلد الاضحية أو شيئا من لحمها وكرهه الليث قال فان طبخ لحمها فلا بأس بأكل الذمي
مع المسلمين منه هذا كلام ابن المنذر ولم أر لاصحابنا كلاما فيه ومقتضى المذهب أنه
يجوز إطعامهم من ضحية التطوع دون الواجبة والله أعلم. )المجموع
شرح المهذب (- (8 / 425(
“ Malik berkata : (pendapat)
selain mereka (Al Hasan Al Basyri, Abu Hanifah dan Abu Tsaur.) lebih aku sukai.
Imam Malik juga memakruhkan memberikan kulit hewan qurban atau sedikit
dagingnya (kepada kafir dzimmi) dan Al Laits memakruhkannya, beliau berkata : jika
dagingnya dimasak, maka tidak masalah dengan ikut makannya kafir dzimmi bersama
kaum muslimin, ini adalah perkataan Ibnu Al Mundziri. Aku tidak melihat
perkataan sahabat-sahabat kami (Syafi’iyyah) dalam masalah ini. Yang dikehendaki
madzhab ini adalah boleh memberi makan mereka dari qurban sunnah bukan qurban
yang wajib. Allah lebih mengetahui. (Al Majmu’ Syarah Muhazddzab).
Prof.DR. Wahbah Zuhaili
menjelaskan dalam Fiqhul Islam Wa Adillatuha :
ويكره عند المالكية أن يطعم منها يهودياً أو نصرانياً. وأجاز
الحنابلة إهداء الكافر من أضحية التطوع، أما الواجبة فلا يجوز إهداء الكافر منها
شيئاً (1) .) الفقه الإسلامي وأدلته (- (4 / 282)
“ Makruh menurut Ulama
Maliki memberikan daging qurban kepada Yahudi dan nasrani. Ulama Hambali
membolehkan memberi orang kafir daging qurban sunnah, adapun qurban wajib maka
tidak diperbolehkan memberi sedikitpun daging qurban kepada orang
kafir.”(Fiqhul Islam Wa Adillatuha.)
Itulah sedikit penjelasan
para Ulama semoga bermanfaat.
Ciputat, 26/10/12
M. Muallif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar