Sejarah telah mencatat dengan tinta emas akan Keagungan manusia
pilihan ini, Muhammad SAW tidak hanya diakui Kagungannya oleh kawan-kawannya
namun lawan-lawannya pun mengakuinya, kecuali hanya orang-orang yang buta mata
batinnya serta tidak lurus akalnya saja yang tidak mampu melihatnya.
KESAKSIAN ALLAH SWT
Untuk membuktikan bagaimana keagungan Akhlak Nabi Muhammad SAW
sehingga beliau menjadi idola dan tauladan bagi manusia sesudahnya, tidak hanya
menyebutkan kesaksian-kesaksian dari fakta sejarah yang tidak mungkin diingkari,
namun cukuplah bagi saya penjelasan Allah SWT sendiri yang memuji dan
menjelaskan tentang kegungan Akhlak beliau :
Allah SWT berfirman
:
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan
sesungguhnya kamu (Muhammad ) benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Al Qalam
: 4 )
Allah
SWT berfirman :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ
اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ
وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
(Muhammad) itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Al
Ahzab : 21)
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ
أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ
رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul (Muhammad)
dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan
(keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap
orang-orang mukmin.(At Taubah : 128)
“kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru,*
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya.*
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),(An Najm :
2-4)
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلا رَسُولٌ قَدْ
خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى
أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا
وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul,
sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat
atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun;
dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.(Ali Imran :
144)
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ
رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.
Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(Al Ahzab : 40)
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَآمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ
رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ
“Dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan
mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman (pula) kepada apa yang
diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang hak dari Tuhan mereka, Allah
menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
mereka.(Muhammad : 2)
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ
مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا
سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي
وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ
وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ
فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً
وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah
dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.(Al Fath : 29)
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا
بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي
اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ
مُبِينٌ
“Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata:
"Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir
yang nyata".(As Shaff : 6)
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ
لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ
عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ
فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal
kepada-Nya.(Ali Imran : 159)
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ
وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ
قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang
yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan
mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan
(jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam
kesesatan yang nyata.(Ali Imran : 164)
KESAKSIAN AHLI-AHLI SEJARAH DAN NON MUSLIM
Sebagai bukti kesaksian sebagian orang-orang non muslim dan ahli
sejarah terhadap sosok manusia pilihan ini bisa kita lihat umpamanya pada
komentar-omentar mereka :
Michael H. Hart dalam bukunya yang sangat terkenal “ The 100, a Ranking of The
Most Influential Person in History” yang diterjemahkan menjadi “ 100
tokoh Yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah” yang menempatkan Nabi Muhammad SAW
sebagai orang Nomor 1, mengatakan :
"Dapatlah kita saksikan
penaklukan yang dilakukan Bangsa Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan
penting dalam sejarah Ummat Manusia hingga saat ini. Dari segi inilah saya
menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi
yang melekat pada pengaruh diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad
dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah
manusia.”
Ahli sejarah seperti SEDELIOUT mengatakan :
“Dari kecilnya sampai dia dewasa, adalah Muhammad itu seorang
manusia yang paling besar kesopanannya, pemaaf, pandai menjawab pertanyaan
orang, perkataannya lancar dan dapat dipegang, jauh daripada keji dan
termasyhur didalam kaumnya dengan nama Al amin, artinya yang dapat dipercaya. Meskipun
dia seorang ummi (tidak pandai tulis baca), namun akalnya sangat cerdas,
pendapatnya sangat jitu, mukanya selalu manis, banyak diam daripada berkata,
mudah bergaul. Di dalam mempertahankan kebenaran, sama baginya antara orang
yang jauh dengan orang yang dekat dengannya. Sayang kepada orang-orang miskin,
tidak melalaikan orang fakir, tidak gentar kepada orang yang berkuasa lantaran
kekuasaannya. Dia dapat mengumpulkan dan mempersatukan sahabat-sahabatnya,
sabar berhadapan dengan mereka itu. Kalau ada sahabatnya tidak datang, dia
sendiri mencarinya. Dia duduk ditikar bersama-sama dengan mereka, terompahnya
dijahitnya sendiri, dia menambal bajunya sendiri, dia memerah sendiri susu
kambingnya.”
Henri Du Castries mengatakan :
“Oleh sebab itu tidaklah dapat kita ingkari bagaimana kuatnya iman
Muhammad sejak masa mudanya dan bagaimana pula ikhlas hatinya. Dan iman itu
tidak goyah sedikit juga pada kehidupan kedua. Kemenangan-kemenangan yang
didapatinya, semuanya telah menambah keteguhan keyakinannya. I’tikad yang telah
melanjut tinggi, yang tidak ada cacat celanya sedikitpun. Beberapa tuduhan yang
mengatakan bahwa haluan hidupnya di bagian yang kedua itu telah berubah
lantaran mendapat kemenangan dan kemegahan dunia, sekali-kali tidaklah
beralasan. Meskipun demikian kebesaran yang telah didapatinya, sekali-kali dia
tidak terperdaya oleh perhiasan dunia, tidak pula menyebabkan dia bakhil, jauh
sekali dari pada tamak. Dia dapat mencari pangkat yang setinggi-tingginya
diseluruh negeri Arab, kalau mau, tetapi seklai-kali tidak ada maksud hendak
mencari itu, sehingga tidak ada pengawal dan pengiring, dia tidak berwazir dan
tidak memiliki penjaga. Dipandangnya rendah saja harta benda dan kebesaran.
Sudah sampai sekian tinggi kekuasaaanya, namun tidak ada alamat kebesaran itu
selain dari pada sebentuk cincin yang bertuliskan “Muhammad Rasul Allah.”
Muhammad melawan agama berhala dengan kekuatan yang teguh sepanjang
hidupnya, dengan tidak mundur sedikitpun. Tuhan hanya satu, bukannya dia mundur
sebagaimana mundurnya Raja Romawi “Emperor Constantin”. Imannya selalu
teguh. Tidak berkisar selangkahpun, tidak surut setapakpun, kesudahannya
sebagamana permulaannya juga. Kalau sekiranya ditengah perjalanan dia ragu atas
kebenaran kerasulannya, sebagaimana disangka oleh kebanyakan orang, maka
keteguhan hatinya di dalam menghadapi tap-tiap kesulitan dan bahaya itu, sudah
cukup menjadi bukti bahwa dia memang seorang Rasul. Orang yang ingkar atas
kebenaran Muhammad itu sendiri, tidak dapat mengingkari bahwa sampai nyawanya
bercerai dengan badannya, namun Muhammad tetap seorang yang teguh pada
pendiriannya. Dia menutup mata setelah cukup dilakukannya kewajibannya.
Bacalah tarikh-tarikh bangsa Arab sendiri, tidak satupun yang
berselisih, satu ujudnya, satu isinya, mengatakan sampai mati, Muhammad itu
tetap seorang Rasulullah besar. Kebenaran keterangan ahli-ahli tarikh itu tidak
dapat ditolak lagi, kalau sekiranya kita di dalam menyelidiki tarikh, masih
tetap bersandar kepada ilmu pengetahuan.”
Jurji Zaidan (Ahli Sejarah Kristiani) mengatakan :
“Setengah penulis yang bukan Islam, menuduh bahwasanya Muhammad
menyiarkan agama dan keyakinannya ini lantaran mengharap kebesaran dan
kemegahan dunia.
Kita tidak dapat menerima perkataan itu, karena tidak ada buktinya
menurut dasar ilmu pengetahuan. Apalgi tarikh perjalanan hidup Muhammad cukup
jelas menunjukan bahwasanya dia bekerja dengan ikhlas dan tulus. Tidak berani
dia menyuruh orang banyak kedalam Islam, melainkan setelah dia sendiri yain
benar lebih dulu akan kerasulan dirinya, bahwa memang dialah juga diutus Allah
untuk menyampaikan seruan besar itu.
Kalau sekiranya tidak ada keyakinan yang demikian, tentulah tidak
akan kuat dia menderita azab siksa dan halangan rintangan yang tiada
berkeputusan daripada kaumnya. Sebelum dia diutus menadi Rasulullah, tetap dia
seorang yang terhormat dan dibesarkan oleh kaumnya, karena budinya yang tinggi,
turunannya dan kekayaannya sejak beristri Khodijah. Setelah pengajarannya itu
barulah ahli Makkah mengancam dan menyakitinya, sehingga Bani Hasyim sendiripun
dibenci orang, sebab Bani Hasyim adalah kaumnya. Mereka membuat permufakatan
memboikot kaum itu, tidak mau mengikat perjanjian dengan mereka atau
berhubungan pernikahan. Ditulislah perjanjian itu di atas kertas dan
digantungkan di Ka’bah menjadi alamat bahwa janji itu sudah dimateraikan dengan
kata suci. Sehingga lantaran itu bani Hasyim terpaksa menyisihkan dirinya
keatas bukit tiga tahun lamanya. mereka tidak berani turun ke Makkah,
kalau bukan dengan cara sembunyi.
Yang berani keluar dari ikatan perjanjian itu adalah Abu Lahab,
karena meskipun dia Bani Hasyim juga, dia pun turut memusuhi pengajaran
Muhammad itu.
Dia teguh dan tahan menderita siksaan dari kaumnya, karena disampingnya
ada pamannya yang menjadi keseganan orang banyak, yaitu Abu Tholib. Tetapi
setelah pamannya itu mati, tidak juga mundur hatinya, malahan bertambah teguh
lagi dari dahulu, padahal orang banyak sudah lebih berlantas angan membuat
ganguan atas dirinya. Apalagi setelah mati pula istrinya Khadijah dan harta
benda tempat bersandar taka da lagi. Kedua orang yang penting itu wafat 3 tahun
sebelum Nabi pindah ke Madinah. Sejak orang berdua itu mati, orang sudah
bertambah berlantas angan, tidak mengagak-ngagak lagi, terutama Abu Lahab, Al
Hakam bin Al Ash, Uqbah bin Al Mu’ith dan lain-lain, dan semua adalah tetangga
dan kaumnya jua. Pernah dia dilontar dengan batu, pernah disungkup dengan
kotoran onta sedang dia sembahyang, pernah makanannya diberi najis.
Karena tidak sanggup lagi menderita siksaan demikian rupa, larilah
Muhammad ke negeri Tha’if, mengharap di sana moga-moga akan bertemu orang yang
sudi menolong dan membantunya serta percaya dengan seruannya. Maka tidaklah ada
yang ditemuinya hanyalah penolakan dan penghinaan orang banyak jua, sebab itu
diapun kembalilah pulang dengan tangan hampa. Sungguhpun begitu, selangkahpun
tidak juga dia mundur daripada seruannya. Ahli Tha’if tidak cukup hanya sekedar
menghinakannya, bahkan mereka suruh orang perisau dan budak-budak hina
melemparinya dan memaki-makinya, sehingga dia diperdesak-desakan, hamper saja
kejadian itu membahayakan bagi jiwanya. Akhirnya dia dapat meloloskan diri, dia
bermohon kepada Allah dan dia pulang kembali ke Makkah. Sampai disana kebencian
kaumnya lebig berlipat ganda juga dari dahulu.
Cobalah perhatikan halnya setelah dia kembali dari Tha’if itu.
Semua orang, karib dan ba’id, jauh dan dekat telah benci kepadanya. Dan kalau
sekiranya sudi dia beranjak daripada pendiriannya, akan berubahlah keadaan
sebentar juga, dia akan dihormati kembali, akan didudukkan di dalam pergaulan
mereka sebagai kedudukannyayang dahulu, dimuliakan dan dibesarkan. Tetapi dia
tidak bernajak dari seruannya, tidak surut selangkah, sebab bukan megah dunia
yang dicarinya.
Kalau bukanlah dia mempunyai kepercayaan yang teguh dan yakin akan
kebenaran dakwah yang dibawanya itu, kalau bukanlah dia percaya sungguh dan
yain bahwasanya sesungguhnya dia utusan Allah SWT, tidaklah akan lama dia dapat
tahan menerima siksaan dan penderitaan yang hebat itu dari kiri kanannya.
Demikianlah keterangan, Jurzi Zaidan di dalam bukunya “Tarikh
Kemajuan Islam”. Jurji Zaidan adalah pengarang Arab yang masyhur di
zaman yang belum lama berselang, ahli Tarikh, penyelidik dan ahli ilmu, tetapi
tetap memeluk agama Kristian, karena dia berasal dari Arab Kristian Negeri
Syam.
Thomas Carlyle Mengatakan :
Saya amat suka kepada Muhammad, karena dia teguh pada pendirian,
dia yang mendidik dirinya sendiri, tidak mau menyatakan barang yang tidak ada
pada dirinya, dan sekali-kali tidak bertemu bekas ketakaburan dan kesombongan
padanya, meskipun dia bukan pula hina. Dia sendiri yang menambal bajunya yang
robek, dia sendiri menjahit terompahnya.
Dalam ketawadhuan itu, berani dia menyatakan kata yang benar kepada kisraParsi
dan Kaisar Romawi. Dinyatakanya kepada mereka apa yang wajib mereka lakukan
terhadap rakyat. Dia tahu hakikat sesuatu, bukan tahu kulit saja dari hidup di
dunia. Dia melihat dan dia memeperhatikan akan sekalian kamalat dan
kesempurnaan Allah, dan dia Insyaf akan kelemahan manusia.
Henri Masse ‘L” Islam” mengatakan :
Kalau sekiranya kita selidiki dan kita kupas kehidupan Rasulullah
itu dengan secara ijmal, kita lihat bahwa dia mempunyai perasaan yang halus,
senantiasa berfikir, mempunyai nafsiah yang pada batinnya penuh dengan
kesedihan. Adapun hasil pendapatannya itu ialah bahwa dia percaya, Tuhan hanya
satu, dan setelah kehidupan yang sekarang akan ada lagi kehidupan yang lain
yang lebih kekal. Dia penyayang dan tulus, dia teguh memegang kepercayaan dan
keyakinan. Lain dari itu dia adalah ahli hukum, di samping ahli siasat, dan
ahli peperangan. Dia bukan seorang kepala pemberontakan, tetapi kepala suatu
perubahan dan perdamaian.
LAURA VECCIA VAGLIERIE ‘APOLOGI DEL’ ISLAMISME
Adalah Muhammad kepala dari suatu kerajaan, sangat memperhatikan
kehidupan bangsa yang dipimpinnya serta kemerdekaannya. Dihukumnya orang yang
berani berbuat kesalahan menurut keadaan pada zamannya, serta menurut bentuk
masyarakat kaumnya yang masih setengah liar. Nabi menyeru kepada satu agama
yang mengakui Tuhan hanya satu. Di dalam menyeru itu dia seorang yang
lemah-lembut dan santun, hatta kepada musuhnya sekalipun. Dirinya memiliki dua
sifat yang semulia-mulianya yaitu adil dan penyayang.
DR. Syibli Syamil (Kristian-Arab)
Meskipun bagaimana duduknya perkara, namun saya mesti menjadi
pembela Al Qur’an, saya mesti kagum dengan orang yang dituruni kitab ini. Meskipun
saya sendiri di luar dari golongan agamanya. Kebenaran adalah kepunyaan
bersama, dan hikmat adalah kepunyaan seluruh orang mukmin, harus mereka jemput
walaupun di mana terletaknya, dan membelanya adalah menjadi kewajiban atas
tiap-tiap orang insaf.
Bagaimana saya tidak akan kagum dengan orang yang punya kitab ini
(Muhammad), padahal manusia sudah sampai begitu kagum dengan seorang yang hanya
seperti Napoleon saja, sehingga mereka katakan bahwa orang seperti Napoleon itu
sudah di luar adat kebiasaan dunia. Sehingga kalau sekiranya kurang hati-hati
ada yang mau mendakwahkan bahwa Napoleon itu tuhan. Dengan bukti kejadian itu
nyatalah bahwa tabiat manusia itu suka sekali membesarkan penumpahan darah.
Padahal apalah harganya seorang Napoleon dihadapan seorang Muhammad. Napoleon
boleh kita katakan terletak dibumi dan Muhammad di bintang Surya. Bolehlah
dibandingkan seorang muslih (pengubah) yang sejati dengan seorang penumpah
darah ? bagaimana orang akan membandingkan seorang nabi begitu mulia, dengan
seorang sebagai Napoleon yang mengorbankan segala tujuan pergaulan hidup untuk
keuntungan dirinya sendiri. Hasil Revolusi Prancis yang mulia diruntuhkannya,
dan di atas itu dia mendirikan satu kemuliaan buat dirinya seorang.
BARTHELEMY SAINT-HILAIRE Mengatakan :
Adalah Muhmmad seorang yang sangat bijak, seorang yang sangat teguh
beragama, seorang yang sangat penyanyang dan santun.
GAUDEFROY DEMOMBYNES Mengatakan :
Kepintaran Muhammad menyabarkan hatinya dan sikapnya yang lemah
lembut itu, serta pengaruh kenabiannya yang besar, semuanya cukup untuk
mencapai segala maksudnya.
HANNA DAPENBRIT Mengatakan :
Bertambah diselidiki dengan sungguh-sungguh terutama di dalam
riwayat-riwayat yang biasa dipegang, di dalam hal sifat-sifat Muhammad itu,
maka bertambahlah nyata kerendahan budi orang-orang yang menjadi pencela
Muhammad itu, seumpamanya Merxy dan Beridout, dan dari pengarang terkemudian
ialah Federick Shelgil, yang melapangkan jalan mencela kepada Nabi. (Di dalam
buku “I’tiqad Islam” karangan seorang ahli penyelidik Barat yang masuk Islam,
bernama Abdullah Willem Couliam.)
VOLTAIRE Mengatakan :
Bila mana kita lihat pembawa-pembawa Syariat yang datang kedunia,
kita dapati bahwasanya Muhammad mengembangkan agamanya dengan jalan sendiri,
yaitu dengan penaklukan. Memang, meskipun hamper segenap agama itu dijalankan
dengan api dan besi, namun tidak seorang juga yang merangkap dengan sikap gagah
berani, sebagai Muhammad. Itulah kelebihan yang ada pada agama Islam, sehingga
ketuhanan dapat dpertahankan seorang diri oleh orang sebagai Nabi ini.
EDWARD MONTET Mengatakan :
Dikenal Muhammad itu sebagai seorang yang tulus niatnya, lemah
lembut dan insaf menjatuhkan hukum, mudah menyatakan fikiran dan menyelidiki.
SEDELIOUT Mengatakan :
Adapun budi pekerti Muhammad itu, mencapai kesempurnaan. Dia pemaaf
akan musuh-musuhnya yang sebesar-besarnyapun, yakni sesudah menaklukkan negeri
Makkah. Dia zuhud, tidak akan berselisih orang mengatakan bahwa dia tahan menanggung
kekurangan pada dirinya sendiri di dalam harta benda dan kekayaan. Dilihat dan
disaksikannya raja-raja lain dengan kebesarannya, dan dia sendiripun diakhir
hidupnya sanggup kalau mau begitu, tetapi semuanya tidak sebuahpun yang dapat
mempengaruhinya. Perkataannya didengar, perintahnya diturut, tetapi didlam
melakukan semuanya itu mukanya tetap manis, baik terhadap orang tinggi atau
orang rendah, terutama dalam bersoal jawab.
B. SMITH “Kehidupan Muhammad “ mengatakan ;
Muhammad adalah pendiri suatu umat besar, suatu kerajaan besar dan
satu agama besar. Itulah satu kejadian yang belum pernah terdapat sebelum
Muhammad, dan tidak pula akan terjadi lagi sesudanya, padahal dia seorang yang
ummi, tidak pandai membaca dan menulis. Dia datang membawa satu kitab yang
penuh dengan undang-undang syari’at, ibadat dan akhbar bangsa-bangsa.
GOUSTAV LE BON Mengatakan :
Kalau kita akan menaksir kebesaran seorang lantaran melihat bukti
pekerjannya, maa mungkinlah kita berkata bahwasanya Muhammad itu, memang
sebesar-besar manusia yang telah bertemu di dalam tarikh.
Itulah pandangan ahli-ahli sejarah termasuk yang non muslim tentang
kehidupan Nabi Muhammad SAW yang di tulis oleh Prof. DR. HAMKA.
PELECEHAN DAN PENGHINAAN TERHADAP MUHAMMAD RASULULLAH
SAW
Walaupun berbagai fakta dan realitas mengakui akan
keagungan Nabi Muhammad SAW, namun tetap saja ada segelintir orang yang karena
kebenciannya melakukan berbagai upaya penolakan dan pengingkaran dan bahkan
penghinaan tanpa dilandasi akal sehat.
Pelecehan dan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW tidak
hanya dilakukan pada masa sekarang dengan beredarnya film “INNOCENCE OF
MUSLIMS” saja, Namun hal itu sudah muncul sejak dari masa Rasulullah SAW
masih hidup.
Orang-orang kafir yang membenci Rasulullah SAW karena
bodoh dan buta mata hatinya mereka tidak bisa melihat keagungan dan kemulyaan
Nabi Muhammad SAW, padahal keagungan Beliau tidak hanya diakui oleh Allah SWT
dan Ummat Islam sendiri, Namun oleh realitas dan sejarah yang telah mencacat
hal itu., bahkan orang-orang kafirpun mengakuinya, namun tentunya mereka yang
jujur dan obyektif
Mereka orang-orang Kafir sejak masa Rasulullah SAW
telah melakukan tuduhan-tuduhan bohong dan pelecehan terhadap Manusia Agung ini,
hal ini dicacat oleh Allah SAW di dalam
Al Qur’an Al Karim.
ORANG KAFIR MENGANGGAP NABI MUHAMMAD SAW PERCAYA DENGAN
SEMUA YANG DIDENGAR TANPA DISARING
Allah berfirman :
وَمِنْهُمُ الَّذِينَ يُؤْذُونَ
النَّبِيَّ وَيَقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ قُلْ أُذُنُ خَيْرٍ لَكُمْ يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang
menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang
didengarnya". Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik
bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi
rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan orang-orang yang
menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.(At Taubah : 61)
NABI DIANGGAP TUKANG SIHIR
Allah SWT berfirman :
أَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا أَنْ
أَوْحَيْنَا إِلَى رَجُلٍ مِنْهُمْ أَنْ أَنْذِرِ النَّاسَ وَبَشِّرِ الَّذِينَ
آمَنُوا أَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ رَبِّهِمْ قَالَ الْكَافِرُونَ إِنَّ
هَذَا لَسَاحِرٌ مُبِينٌ
“Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami
mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah peringatan
kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai
kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata:
"Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir
yang nyata."(Yunus : 2)
إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ
لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ*وَيَقُولُونَ
أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ*بَلْ جَاءَ بِالْحَقِّ
وَصَدَّقَ الْمُرْسَلِينَ*إِنَّكُمْ لَذَائِقُو الْعَذَابِ الألِيمِ
“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada
mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah
melainkan Allah) mereka menyombongkan diri.* dan mereka berkata: "Apakah
sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang
penyair gila?"* Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa
kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya).* Sesungguhnya kamu pasti
akan merasakan azab yang pedih.(Ash Shaaffat: 35-38)
NABI DIANGGAP ORANG GILA
Allah SWT berfirman :
وَقَالُوا يَا أَيُّهَا الَّذِي
نُزِّلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ * لَوْ مَا تَأْتِينَا
بِالْمَلائِكَةِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ * مَا نُنَزِّلُ
الْمَلائِكَةَ إِلا بِالْحَقِّ وَمَا كَانُوا إِذًا مُنْظَرِينَ * إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ* وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا
مِنْ قَبْلِكَ فِي شِيَعِ الأوَّلِينَ* وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ*
“Mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan
Al Qur'an kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila.*
Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk
orang-orang yang benar?" Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan
benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (beberapa
rasul) sebelum kamu kepada umat-umat yang terdahulu.* Dan tidak datang seorang
rasul pun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.(Al Hijr
: 6-11)
أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ*أَمْ
يَقُولُونَ بِهِ جِنَّةٌ بَلْ جَاءَهُمْ بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ
كَارِهُونَ
“Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka, karena itu
mereka memungkirinya? Atau (apakah patut) mereka berkata: "Padanya
(Muhammad) ada penyakit gila." Sebenarnya dia telah membawa
kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran.(Al
MU’minun : 69-70)
ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوا
مُعَلَّمٌ مَجْنُونٌ
“kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia
adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang
gila.(Ad Dukhan : 13)
NABI DIANGGAP MELAKUKAN KEBOHONGAN DENGAN MEMBUAT AL
QUR’AN
Allah SWT berfirman :
وَإِذَا بَدَّلْنَا آيَةً مَكَانَ
آيَةٍ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مُفْتَرٍ بَلْ
أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ* قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ
لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ* وَلَقَدْ نَعْلَمُ
أَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّمَا يُعَلِّمُهُ بَشَرٌ لِسَانُ الَّذِي يُلْحِدُونَ
إِلَيْهِ أَعْجَمِيٌّ وَهَذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُبِينٌ* إِنَّ الَّذِينَ لا
يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ لا يَهْدِيهِمُ اللَّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Dan apabila Kami letakkan
suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih
mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya
kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan
mereka tiada mengetahui. Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al
Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang
telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)". Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa
mereka berkata: "Sesungguhnya Al Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia
kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan
(bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa Ajam, sedang Al Qur'an adalah dalam
bahasa Arab yang terang. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah (Al Qur'an) Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan
bagi mereka azab yang pedih. (An Nahl : 101-104)
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا
إِلا إِفْكٌ افْتَرَاهُ وَأَعَانَهُ عَلَيْهِ قَوْمٌ آخَرُونَ فَقَدْ جَاءُوا
ظُلْمًا وَزُورًا*وَقَالُوا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلَى
عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلا*قُلْ أَنْزَلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضِ إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan orang-orang kafir berkata: "Al Qur'an
ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia
dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah
berbuat suatu kelaliman dan dusta yang besar.* Dan mereka berkata:
"Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan,
maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang."*
Katakanlah: "Al Qur'an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia
di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang."(Al Furqon : 4-6)
وَعَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ
مِنْهُمْ وَقَالَ الْكَافِرُونَ هَذَا سَاحِرٌ كَذَّابٌ
“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang
pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata:
"Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta".(As
Sahood : 4)
NABI DIANGGAP ORANG YANG TERKENA SIHIR
Allah SWT berfirman :
وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ جَعَلْنَا
بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ حِجَابًا مَسْتُورًا* وَجَعَلْنَا عَلَى
قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِذَا
ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِي الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْا عَلَى أَدْبَارِهِمْ نُفُورًا* نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا
يَسْتَمِعُونَ بِهِ إِذْ يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ وَإِذْ هُمْ نَجْوَى إِذْ يَقُولُ
الظَّالِمُونَ إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلا رَجُلا مَسْحُورًا* انْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا
لَكَ الأمْثَالَ فَضَلُّوا فَلا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلا
“Dan apabila kamu membaca Al Qur'an niscaya Kami adakan
antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu
dinding yang tertutup. * dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan
sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila
kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Qur'an, niscaya mereka berpaling ke
belakang karena bencinya. * Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana
mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik
(yaitu) ketika orang-orang lalim itu berkata: "Kamu tidak lain
hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir". * Lihatlah
bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka
menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). (Al Isra’ :
45-48)
NABI DIANGGAP PENYA’IR & MENGGUNAKAN SIHIR
Allah SWT berfirman :
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ
وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ* مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ مِنْ رَبِّهِمْ مُحْدَثٍ إِلا
اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ* لاهِيَةً قُلُوبُهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى الَّذِينَ ظَلَمُوا
هَلْ هَذَا إِلا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ أَفَتَأْتُونَ السِّحْرَ وَأَنْتُمْ
تُبْصِرُونَ* قَالَ رَبِّي يَعْلَمُ الْقَوْلَ فِي السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَهُوَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ* بَلْ قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلامٍ بَلِ افْتَرَاهُ بَلْ هُوَ
شَاعِرٌ فَلْيَأْتِنَا بِآيَةٍ كَمَا أُرْسِلَ الأوَّلُونَ* مَا آمَنَتْ قَبْلَهُمْ
مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا أَفَهُمْ يُؤْمِنُونَ
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala
amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling
(daripadanya).* Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qur'an pun yang baru
(diturunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka
bermain-main,* (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang lalim
itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah
seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu,
padahal kamu menyaksikannya?"* Berkatalah Muhammad (kepada
mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".* Bahkan mereka
berkata (pula): "(Al Qur'an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya,
bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus".*
Tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman yang Kami telah
membinasakannya sebelum mereka; maka apakah mereka akan beriman?(Al Anbiya “
1-6)
NABI BUKAN TUKANG TENUNG
Allah SWT berfirman :
فَذَكِّرْ فَمَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ
رَبِّكَ بِكَاهِنٍ وَلا مَجْنُونٍ*أَمْ يَقُولُونَ شَاعِرٌ نَتَرَبَّصُ بِهِ رَيْبَ الْمَنُونِ*قُلْ
تَرَبَّصُوا فَإِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُتَرَبِّصِينَ*أَمْ تَأْمُرُهُمْ
أَحْلامُهُمْ بِهَذَا أَمْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ*أَمْ يَقُولُونَ
تَقَوَّلَهُ بَلْ لا يُؤْمِنُونَ
“Maka tetaplah memberi peringatan,
dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula
seorang gila.* Bahkan mereka mengatakan: "Dia adalah seorang penyair
yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya".*Katakanlah:
"Tunggulah, maka sesungguhnya aku pun termasuk orang yang menunggu (pula)
bersama kamu".*Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?*
Ataukah mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya".
Sebenarnya mereka tidak beriman.( At Thur : 29 -33 )
NABI MENJADI BAHAN OLOK-OLOK
Allah SWT berfirman :
وَإِذَا رَآكَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ
يَتَّخِذُونَكَ إِلا هُزُوًا أَهَذَا الَّذِي يَذْكُرُ آلِهَتَكُمْ وَهُمْ
بِذِكْرِ الرَّحْمَنِ هُمْ كَافِرُونَ
“Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu,
mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): "Apakah
ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?", padahal mereka adalah
orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah.( AL Anbiya “ 36)
Itulah tuduhan-tuduhan dan penghinaan orang-orang kafir
yang membenci Rasulullah Muhammad SAW, Allah mengabadikannya di dalam Al
Qur’an. Namun Rasulullah SAW mengahadapi semua penghinaan dan olok-olok itu
sesuai dengan petunjuk Allah SWT.
Apakah dengan penghinaan-penghinaan itu Rasululah SAW
bertambah hancur nama baiknya ? fakta ternyata justru berbicara sebaliknya.
Nama dan keaguangan Rasulullah SAW semakin nyata, dengan kesabaran dan akhlak mulia
yang ditunjukan oleh beliau dalam menghadapi semua itu justru menjadikan semua
orang yang menghina dan memperolok-olok beliau akhirnya mengakui dan tunduk
dibawah ajaran beliau.
Allah menyebutkan bagaimana sikap orang-orang kafir
terhadap Rasulullah SAW tentunya ada hikmah dibalik itu semua, diantara hikmah
itu adalah sebagai pelajaran bagi Ummat Islam untuk selalu siap mengahadapi
munculnya orang-orang yang akan menghina Nabi Muhammad SAW. tentunya dengan
sikap yang diajarkan oleh Allah kepada Rasul-Nya.
Mudah-mudahan orang yang membuat Film “INNOCENCE
OF MUSLIM” dan menggambar Kartun Nabi Muhammad serta menyebarkannya,
cepat menyadari kesalahanya dan bertaubat kepada Allah. Saya mendukung semua
upaya yang dilakukan semua pihak dalam rangka menghentikan peredarannya namun tentunya
dengan cara-cara yang cerdas. Harus ada aturan Internasioanal yang melindungi
penistaan Agama sehingga pekunya-pelakunya bisa diseret kepengadilan
Internasional sebagai tindakan pelanggaran hak asasi manusia, dan pelanggaran hak
beragama. Pemeluk Agama manapun tentunya tidak akan ada yang terima jika
keyakinannya di hina dan dilecehkan.
Wahai kaum muslimin-muslimat diseluruh dunia bacakan
salawat dan salam untuk Nabi Kita tercinta Muhammad Sollallohu’alaihiwasalam.
Akhirnya Saya serahkan semuanya kepada Allah, Allah lah
yang lebih mengetahui bagaimana menghadapi orang-orang yang menghina dan
memerangi Rasul-NYa dan juga Kekasih-Nya. Hasbunallah Wani’mal Wakil, Ni’mal
Maula Wani’man Nasir.
Muhammad Muallif Al Jawi
Ciputat, 5 /10/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar