Salah satu sifat manusia adalah hubbul
jah atau mencintai jabatan, pangkat dan kedudukan. Hal itu merupaan
sesuatu yang rasional karena salah satu karakter pembawaan manusia adalah sebagai
khalifah dimuka bumi yang memang merupakan fitrah yang diberikan Allah kepada manusia.
Melihat bahwa jabatan, kekuasaan dan kedudukan merupakan sebuah
sarana yang dapat menghantarkan manusia untuk bisa memiliki, mengendalikan,
meraih semua yang dia inginkan, maka manusia saling berebut, bersaing dan
berambisi untuk bisa meraih jabatan, kekuasaan dan kedudukan itu.
Jabatan’ kedudukan dan kekuasaan adalah sesuatu yang sangat
diperlukan bagi kehidupan manusia. Di dalam Islam kekuasaan, jabatan,
kepemimpinan adalah sesuatu yang diperlukan untuk menjadi sarana tegaknya
kebaikan kehidupan umat Islam. Oleh karena itu ummat Islam tidak boleh hanya
diam dan menjadi penonton saja tetapi harus mengambil kekuasaan dan jabatan itu
untuk kepentingan umat Islam, apalagi ketika kekuasaan, jabatan itu akan di
ambil pihak lain.
Jabatan, kekuasaan dan kedudukan merupakan amanah yang sangat
berat, karena dia menuntut keahlian dan tanggungjawab yang besar yang hanya
bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu yang terpilih. Sehingga ketika amanah
itu ditawarkan oleh Allah, bumi dan langitpun enggan dan takut untuk mengemban amanah itu. Karena apabila suatu amanah diserahkan kepada
orang yang bukan ahlinya maka tingal menunggu kehancurnnya.