Kalau kita membaca sejarah Di dalam Islam
kita tahu bahwa Khalifah pertama yang menggantikan posisi Rasulullah SAW
sebagai pemimpin Ummat Islam adalah Sahabat Abu Bakar As Siddiq
Rodiyallahuanhu. Kenapa beliau yang terpilih tentunya para sahabat lebih tahu
dan melihat tentang keutamaan-keutamaan dan kemulyaan beliau di sisi Rasulullah
SAW di banding sahabat-sahabat Nabi yang lain.
Walaupun dari sebagian kalangan yang
hasud dan dengki mencoba mengingkarinya
dengan berbagai cara, namun bagi kita Ummat Islam Untuk tetap memantapkan kembali tentang bagaimana kemulyaan
dan keutamaan beliau dalam pandangan Allah SWT dan Rasulullah SAW serta semua
sahabat Nabi.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab
Sahihnya bab pekerti Sahabat Muhajrin dan keutamaan mereka diantaranya adalah
Abu Bakar Abdullah bin Abi Quhafah At Taimi Rodiyallahu’anhu.
Dan firman Allah SWT :
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ
اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ
الصَّادِقُونَ
“(Juga) bagi para fakir yang
berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena)
mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.”(Al Hasr : 8)
إِلا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ
اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي
الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ
اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ
كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا
وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Jikalau kamu tidak
menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika
orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia
salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia
berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah
beserta kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan
seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang
tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(At Taubah : 40)
قالت عائشة وأبو سعيد وابن عباس رضي الله عنهم:
وكان أبو بكر مع النبي صلى الله عليه وسلم في الغار.
Kalimat ini tercantum dalam kitab asli “ Aisyah, Abu Sa’id dan Ibnu Abbas
Rodiyallahu’anhum berkata : dan ketika itu Abu Bakar bersama Nabi SAW di dalam
Gua (Tsur).”
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ رَجَاءٍ حَدَّثَنَا
إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ اشْتَرَى أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ مِنْ عَازِبٍ رَحْلًا بِثَلَاثَةَ عَشَرَ دِرْهَمًا فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ لِعَازِبٍ
مُرْ الْبَرَاءَ فَلْيَحْمِلْ إِلَيَّ رَحْلِي فَقَالَ عَازِبٌ لَا حَتَّى تُحَدِّثَنَا
كَيْفَ صَنَعْتَ أَنْتَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ
خَرَجْتُمَا مِنْ مَكَّةَ وَالْمُشْرِكُونَ يَطْلُبُونَكُمْ قَالَ ارْتَحَلْنَا مِنْ
مَكَّةَ فَأَحْيَيْنَا أَوْ سَرَيْنَا لَيْلَتَنَا وَيَوْمَنَا حَتَّى أَظْهَرْنَا
وَقَامَ قَائِمُ الظَّهِيرَةِ فَرَمَيْتُ بِبَصَرِي هَلْ أَرَى مِنْ ظِلٍّ فَآوِيَ
إِلَيْهِ فَإِذَا صَخْرَةٌ أَتَيْتُهَا فَنَظَرْتُ بَقِيَّةَ ظِلٍّ لَهَا فَسَوَّيْتُهُ
ثُمَّ فَرَشْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ ثُمَّ قُلْتُ
لَهُ اضْطَجِعْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ فَاضْطَجَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ثُمَّ انْطَلَقْتُ أَنْظُرُ مَا حَوْلِي هَلْ أَرَى مِنْ الطَّلَبِ أَحَدًا
فَإِذَا أَنَا بِرَاعِي غَنَمٍ يَسُوقُ غَنَمَهُ إِلَى الصَّخْرَةِ يُرِيدُ مِنْهَا
الَّذِي أَرَدْنَا فَسَأَلْتُهُ فَقُلْتُ لَهُ لِمَنْ أَنْتَ يَا غُلَامُ قَالَ لِرَجُلٍ
مِنْ قُرَيْشٍ سَمَّاهُ فَعَرَفْتُهُ فَقُلْتُ هَلْ فِي غَنَمِكَ مِنْ لَبَنٍ قَالَ
نَعَمْ قُلْتُ فَهَلْ أَنْتَ حَالِبٌ لَنَا قَالَ نَعَمْ فَأَمَرْتُهُ فَاعْتَقَلَ
شَاةً مِنْ غَنَمِهِ ثُمَّ أَمَرْتُهُ أَنْ يَنْفُضَ ضَرْعَهَا مِنْ الْغُبَارِ ثُمَّ
أَمَرْتُهُ أَنْ يَنْفُضَ كَفَّيْهِ فَقَالَ هَكَذَا ضَرَبَ إِحْدَى كَفَّيْهِ بِالْأُخْرَى
فَحَلَبَ لِي كُثْبَةً مِنْ لَبَنٍ وَقَدْ جَعَلْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِدَاوَةً عَلَى فَمِهَا خِرْقَةٌ فَصَبَبْتُ عَلَى اللَّبَنِ حَتَّى
بَرَدَ أَسْفَلُهُ فَانْطَلَقْتُ بِهِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَوَافَقْتُهُ قَدْ اسْتَيْقَظَ فَقُلْتُ اشْرَبْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَشَرِبَ حَتَّى
رَضِيتُ ثُمَّ قُلْتُ قَدْ آنَ الرَّحِيلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بَلَى فَارْتَحَلْنَا
وَالْقَوْمُ يَطْلُبُونَنَا فَلَمْ يُدْرِكْنَا أَحَدٌ مِنْهُمْ غَيْرُ سُرَاقَةَ بْنِ
مَالِكِ بْنِ جُعْشُمٍ عَلَى فَرَسٍ لَهُ فَقُلْتُ هَذَا الطَّلَبُ قَدْ لَحِقَنَا
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ { لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا }
………?
“Telah bercerita kepada kami Abdullah bin
Raja' telah bercerita kepada kami Isra'il dari Abu Ishaq dari Al Bara' berkata;
" Abu Bakr membeli dari 'Azib seperangkat pelana unta dengan harga tiga
belas dirham lalu Abu Bakr berkata kepada 'Azib; "Perintahanlah Al Bara'
untuk membawa pelana ini kepadaku". Tapi 'Azib berkata; "Tidak,
kecuali kamu mau bercerita apa yang kamu dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lakukan saat kalian berdua keluar untuk berhijrah dari Makkah
sementara orang-orang musyrikin mencari-cari kalian". Abu Bakr berkata;
"Baiklah. Kami berangkat dari Makkah lalu kami melalui perjalanan atau
menempuh perjalanan siang dan malam hingga ketika di siang hari saat sangat
panas aku mencoba mengarahkan pandanganku untuk melihat-lihat apakah ada
naungan untuk tempat berteduh. Akhirnya ada sebuah batu lalu aku datangi dan
aku lihat dibaliknya ada tempat untuk berteduh. Maka (kami singgah di batu
tersebut) lalu aku meratakan tempat dengan tanganku sendiri dan menghamparkan
tikar untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku katakan kepada beliau; "Berbaringlah,
wahai Nabi Allah". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbaring lalu
aku beranjak sejenak untuk mengamati keadaan sekeliling tempat itu apakah ada
orang yang membuntuti kami. Ternyata aku bertemu dengan seorang anak kecil
pengembala kambing yang sedang menggiring kambingnya menuju batu tersebut untuk
bernaung sebagaimana yang kami lakukan. Aku bertanya kepadanya; "Milik
siapakah kamu ini wahai ghulam (anak kecil)?". Anak kecil pengembala itu
menjawab; "Aku ini milik seseorang dari suku Quraisy". Dia
menyebutkan nama bagindanya yang aku mengenalnya. Aku bertanya lagi;
"Apakah kambingmu ini menghasilkan air susu?". Anak gembala itu
menjawab; "Ya". Aku tanya lagi; "Apakah kamu bersedia memeras
susunya?". Anak gembala itu kembali menjawab; "Ya". Maka aku
memerintahkannya lalu dia menarik seekor kambing gembalaannya dan kuperintahkan
agar dia membersihkan puting susunya dari debu kemudian aku memerintahkannya
untuk membersihkan telapak tangannya". Perawi (Abu Ishaq) berkata;
"Aku melihat Al Bara' memukulkan salah satu telapak tangannya kepada yang
lainnya untuk memberi contoh membersihkan puting. (Abu Bakr) melanjutkan;
"Kemudian anak gembala itu memeras sedikit susu dan memasukkannya ke dalam
sebuah gelas sedangkan aku membawa wadah kecil yang aku siapkan untuk Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang biasanya beliau gunakan untuk minum. Aku
menuangkan (air) ke dalam susu itu agar dingin pada bagian bawahnya lalu aku
beranjak menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan aku dapatkan beliau
sudah terbangun lalu aku katakan; "Minumlah, wahai Rasulullah". Abu
Bakr berkata; "Maka beliau meminumnya hingga aku puas". Kemudian aku
bertanya; Apakah sudah waktunya kita melanjutkan perjalanan, wahai Rasulullah?".
Beliau menjawab; "Ya". Maka kami berangkat meneruskan perjalanan
sementara kaum musyrikin mencari-cari kami namun tidak seorangpun dari mereka
yang mendapatkan kami kecuali Suraqah bin Malik bin Ju'syam yang menunggang
kudanya lalu aku berkata; "Itu orang yang mengejar kita, dia akan
menangkap kita, wahai Rasulullah". Maka beliau bersabda: "Janganlah
kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita".Ada tambahan kalimat
dalam kitab aslinya : Turihuuna Bil ‘Asiyyi, Tasrohuuna bil Ghodaati.
(HR. Bukhari)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا
هَمَّامٌ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ عَنْ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قُلْتُ
لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا فِي الْغَارِ لَوْ أَنَّ
أَحَدَهُمْ نَظَرَ تَحْتَ قَدَمَيْهِ لَأَبْصَرَنَا فَقَالَ مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا
بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا
“Telah bercerita kepada kami Muhammad bin
Sinan telah bercerita kepada kami Hammam dari Tsabit dari Anas dari Abu Bakr
radliallahu 'anhu berkata; "Aku berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam saat berada di gua; "Seandainya salah seorang dari mereka melihat
ke bawah kedua kakinya pasti dia melihat kita". Maka beliau berkata:
"Tidakkah engkau beranggapan wahai Abu Bakr, bahwa jika ada dua orang,
maka Allah yang ketiganya?".(HR. Bukhari)
SABDA NABI SAW :”SEMUA PINTU TERTUTUP
KECUALI PINTU ABU BAKAR”
Dikatakan Ibu Abbas RA dari Nabi SAW.
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا
أَبُو عَامِرٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ قَالَ حَدَّثَنِي سَالِمٌ أَبُو النَّضْرِ عَنْ
بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ خَطَبَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّاسَ وَقَالَ إِنَّ اللَّهَ خَيَّرَ
عَبْدًا بَيْنَ الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَهُ فَاخْتَارَ ذَلِكَ الْعَبْدُ مَا
عِنْدَ اللَّهِ قَالَ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ فَعَجِبْنَا لِبُكَائِهِ أَنْ يُخْبِرَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ عَبْدٍ خُيِّرَ فَكَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ الْمُخَيَّرَ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ
أَعْلَمَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ
أَمَنِّ النَّاسِ عَلَيَّ فِي صُحْبَتِهِ وَمَالِهِ أَبَا بَكْرٍ وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا
خَلِيلًا غَيْرَ رَبِّي لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ وَلَكِنْ أُخُوَّةُ الْإِسْلَامِ
وَمَوَدَّتُهُ لَا يَبْقَيَنَّ فِي الْمَسْجِدِ بَابٌ إِلَّا سُدَّ إِلَّا بَابَ أَبِي
بَكْرٍ
“Telah bercerita kepadaku Abdullah bin
Muhammad telah bercerita kepada kami Abu 'Amir telah bercerita kepada kami
Fulaih berkata, telah bercerita kepadaku Salim abu an-Nadlar dari Busr bin
Sa'id dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khuthbah di hadapan manusia lalu
bersabda: "Sesungguhnya Allah telah memberi pilihan kepada seorang hamba
untuk memilih antara dunia dan apa yang ada di sisi-Nya, lalu hamba tersebut
memilih apa yang ada di sisi Allah". (Abu Sa'id) berkata; "Tiba-tiba
Abu Bakr menangis yang membuat kami heran dengan tangisannya hanya karena
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan ada seorang hamba yang
diminta untuk memilih. Ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah
yang dimaksud dengan hamba tersebut. Dan Abu Bakr adalah orang yang paling
memahami isyarat itu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya manusia yang paling terpercaya di hadapanku dalam
persahabatannya dan hartanya adalah Abu Bakar. Dan seandainya aku boleh
mengambil puncak kekasih selain Rabbku, tentulah Abu Bakar orangnya. Akan
tetapi yang ada adalah persaudaraan Islam dan berkasih sayang dalam Islam.
Sungguh tidak ada satupun pintu di dalam masjid yang tersisa melainkan akan tertutup
kecuali pintu Abu Bakar".(HR. Bukhari)
KEUTAMAAN ABU BAKAR SETELAH NABI SAW
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا نُخَيِّرُ
بَيْنَ النَّاسِ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنُخَيِّرُ
أَبَا بَكْرٍ ثُمَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ ثُمَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ
“Telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz
bin Abdullah telah bercerita kepada kami Sulaiman dari Yahya bin Sa'id dari
Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhu berkata; Kami memilih-milih orang
terbaik diantara manusia pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Akhirnya
yang terpilih adalah Abu Bakr kemudian 'Umar bin Al Khaththab lalu 'Utsman bin 'Affan
radliallahu 'anhum".(HR. Bukhari).
PERKATAAN NABI SAW : “ sekiranya aku
boleh menjadikan kekasih ..” dikatakan oleh Abu Said.
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ
حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ أُمَّتِي خَلِيلًا
لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ وَلَكِنْ أَخِي وَصَاحِبِي
“Telah bercerita kepada kami Muslim bin
Ibrahim telah bercerita kepada kami Wuhaib telah bercerita kepada kami Ayyub
dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Seandainya aku diperbolehkan menjadikan diantara
ummatku sebagai puncak kekasih pastilah aku pilih Abu Bakr. Akan tetapi dia
hanyalah saudaraku sekaligus sahahabatku".(HR. Bukhari)
حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ وَمُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ
التَّبُوذَكِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ أَيُّوبَ وَقَالَ لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا
خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُهُ خَلِيلًا وَلَكِنْ أُخُوَّةُ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ أَيُّوبَ مِثْلَهُ
“Telah bercerita kepada kami Mu'allaa bin
Asad dan Musa bin Isma'il At Tabudzakiy, keduanya berkata, telah bercerita
kepada kami Wuhaib dari Ayyub, dan beliau bersabda: "Seandainya aku
diperbolehkan menjadikan seseorang sebagai kekasih, pasti aku menjadikan dia
(Abu Bakr) sebagai kekasih. Akan tetapi persaudaraan Islam lebih utama\".
Telah bercerita kepada kami Qutaibah telah bercerita kepada kami 'Abdul Wahhab
dari Ayyub seperti hadits ini juga.’(HR. Bukhari)
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ
بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ كَتَبَ أَهْلُ
الْكُوفَةِ إِلَى ابْنِ الزُّبَيْرِ فِي الْجَدِّ فَقَالَ أَمَّا الَّذِي قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ
خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُهُ أَنْزَلَهُ أَبًا يَعْنِي أَبَا بَكْرٍ
“Telah bercerita kepada kami Sulaiman bin
Harb telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abdullah bin
Abu Mulaikah berkata; "Penduduk Kufah menulis surat kepada Ibnu Az Zubair
(bertanya) tentang kedudukan kakek (dalam fara'idl/warisan), maka Ibnu Az
Zubair berkata; "Adapun yang ada adalah seperti yang disabdakan oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: "Seandainya aku diperbolehkan dari ummat ini
mengambil seseorang sebagai puncak kekasih, pasti aku mengambilnya (Abu Bakr)
". Beliau menempatkannya sebagai bapak, maksudnya Abu Bakr".(HR.
Bukhari)
حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ
اللَّهِ قَالَا حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَتَتْ امْرَأَةٌ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهَا أَنْ تَرْجِعَ إِلَيْهِ قَالَتْ أَرَأَيْتَ
إِنْ جِئْتُ وَلَمْ أَجِدْكَ كَأَنَّهَا تَقُولُ الْمَوْتَ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنْ لَمْ تَجِدِينِي فَأْتِي أَبَا بَكْرٍ
Telah bercerita kepada kami Al Humaidiy
dan Muhammad bin 'Ubaidullah, keduanya berkata, telah bercerita kepada kami
Ibrahim bin Sa'ad dari bapaknya dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari bapaknya
berkata; \"Ada seorang wanita datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam lalu beliau memerintahkan wanita itu agar kembali di lain waktu. Lalu
wanita itu bertanya; "Seandainya aku datang nanti tapi tidak menemukan
baginda?\". Wanita itu sepertinya berkata tentang kematian (khawatir bila
menjemput beliau). Maka shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Jika kamu
tidak menemukan aku lagi, maka temuilah Abu Bakr\".
حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ أَبِي الطَّيِّبِ حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُجَالِدٍ حَدَّثَنَا بَيَانُ بْنُ بِشْرٍ عَنْ وَبَرَةَ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ هَمَّامٍ قَالَ سَمِعْتُ عَمَّارًا يَقُولُ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا مَعَهُ إِلَّا خَمْسَةُ أَعْبُدٍ وَامْرَأَتَانِ وَأَبُو
بَكْرٍ
Telah bercerita kepadaku Ahmad bin Abu
ath-Thayyib telah bercerita kepada kami Isma'il bin Mujalid telah bercerita
kepada kami Bayan bin Bisyir dari Wabarah bin 'Abdur Rahman dari Hammam
berkata, aku mendengar 'Ammar berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan tidak ada orang yang bersama beliau (pertama kali memeluk
Islam) kecuali lima orang budak, dua orang wanita dan Abu Bakr".
حَدَّثَنِي هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا صَدَقَةُ
بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ وَاقِدٍ عَنْ بُسْرِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ
عَائِذِ اللَّهِ أَبِي إِدْرِيسَ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا
عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَقْبَلَ أَبُو بَكْرٍ آخِذًا
بِطَرَفِ ثَوْبِهِ حَتَّى أَبْدَى عَنْ رُكْبَتِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا صَاحِبُكُمْ فَقَدْ غَامَرَ فَسَلَّمَ وَقَالَ إِنِّي كَانَ
بَيْنِي وَبَيْنَ ابْنِ الْخَطَّابِ شَيْءٌ فَأَسْرَعْتُ إِلَيْهِ ثُمَّ نَدِمْتُ فَسَأَلْتُهُ
أَنْ يَغْفِرَ لِي فَأَبَى عَلَيَّ فَأَقْبَلْتُ إِلَيْكَ فَقَالَ يَغْفِرُ اللَّهُ
لَكَ يَا أَبَا بَكْرٍ ثَلَاثًا ثُمَّ إِنَّ عُمَرَ نَدِمَ فَأَتَى مَنْزِلَ أَبِي
بَكْرٍ فَسَأَلَ أَثَّمَ أَبُو بَكْرٍ فَقَالُوا لَا فَأَتَى إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَلَّمَ فَجَعَلَ وَجْهُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَتَمَعَّرُ حَتَّى أَشْفَقَ أَبُو بَكْرٍ فَجَثَا عَلَى رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ أَنَا كُنْتُ أَظْلَمَ مَرَّتَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ بَعَثَنِي إِلَيْكُمْ فَقُلْتُمْ
كَذَبْتَ وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ صَدَقَ وَوَاسَانِي بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَهَلْ أَنْتُمْ
تَارِكُوا لِي صَاحِبِي مَرَّتَيْنِ فَمَا أُوذِيَ بَعْدَهَا
Telah bercerita kepadaku Hisyam bin
'Ammar telah bercerita kepada kami Shadaqah bin Khalid telah bercerita kepada
kami Zaid bin Waqid dari Busr bin 'Ubaidullah dari 'Aidzullah Abu Idris dari
Abu ad-arda' radliallahu 'anhu berkata; "Aku duduk di samping Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba Abu Bakr datang sambil memegang tepi
baju beliau shallallahu 'alaihi wasallam hingga merapat pada lutut beliau. Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah teman kalian telah
marah?". Maka Abu Bakr memberi salam lalu berkata; "Aku punya masalah
dengan Ibnu Al Khaththab lalu aku terlanjur marah kepadanya namun kemudian aku
menyesal, aku pun datang menemuinya untuk meminta maaf namun dia enggan
memafkan aku. Maka itu aku datang kepada baginda". Maka beliau bersabda:
"Allah akan mengampunimu, wahai Abu Bakr\". Beliau mengucapkan
kalimat ini tiga kali. Kemudian 'Umar menyesal lalu mendatangi kediaman Abu
Bakr dan bertanya; "Apakah ada Abu Bakr?". Orang-orang menjawab;
\"Tidak ada\". Kemudian 'Umar menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam yang kedatangannya ini membuat wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
nampak marah namun ketegangan itu berhenti karena kedatangan Abu bakr yang
langsung duduk bersimpuh pada lutut beliau seraya berkata; "Wahai
Rasulullah, aku sudah berbuat aniaya dua kali\". Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: \"Sesungguhnya Allah mengutus aku kepada kalian
namun kalian mengatakan; \"Kamu pendusta\" sedangkan Abu Bakr
berkata; \"Dia orang yang jujur' dan dia berjuang mengorbankan dirinya dan
hartanya. Apakah kalian akan meninggalkan kepadaku sahabatku?\"-Beliau ulang
dua kali--. Maka sejak saat itu Abu Bakr tidak disakiti lagi.
حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْعَزِيزِ بْنُ الْمُخْتَارِ قَالَ خَالِدٌ الْحَذَّاءُ حَدَّثَنَا عَنْ أَبِي عُثْمَانَ
قَالَ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَهُ عَلَى جَيْشِ ذَاتِ السُّلَاسِلِ فَأَتَيْتُهُ
فَقُلْتُ أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ عَائِشَةُ فَقُلْتُ مِنْ الرِّجَالِ
فَقَالَ أَبُوهَا قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَعَدَّ رِجَالًا
“Telah bercerita kepada kami Mu'allaa bin
Asad telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Al Mukhtar yang berkata,
bahwa Khalid Al Hadzdza' telah bercerita kepada kami, dari Abu 'Utsman berkata,
telah bercerita kepadaku 'Amru bin Al 'Ash radliallahu 'anhu bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya beserta rombongan pasukan Dzatus
Sulasil. Lalu aku ('Amru) bertanya kepada beliau; \"Siapakah manusia yang
paling baginda cintai? '. Beliau menjawab: \"'Aisyah\". Aku katakan;
\"Kalau dari kalangan laki-laki?\". Beliau menjawab:
\"Bapaknya\". Aku tanyakan lagi; \"Kemudian siapa lagi?\".
Beliau menjawab; \"'Umar bin Al Khaththab\". Selanjutnya beliau
menyebutkan beberapa orang laki-laki\".(HR. Bukhari)
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَمَا رَاعٍ فِي غَنَمِهِ عَدَا عَلَيْهِ الذِّئْبُ
فَأَخَذَ مِنْهَا شَاةً فَطَلَبَهُ الرَّاعِي فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ الذِّئْبُ فَقَالَ
مَنْ لَهَا يَوْمَ السَّبُعِ يَوْمَ لَيْسَ لَهَا رَاعٍ غَيْرِي وَبَيْنَمَا رَجُلٌ
يَسُوقُ بَقَرَةً قَدْ حَمَلَ عَلَيْهَا فَالْتَفَتَتْ إِلَيْهِ فَكَلَّمَتْهُ فَقَالَتْ
إِنِّي لَمْ أُخْلَقْ لِهَذَا وَلَكِنِّي خُلِقْتُ لِلْحَرْثِ قَالَ النَّاسُ سُبْحَانَ
اللَّهِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنِّي أُومِنُ بِذَلِكَ
وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
“Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman
telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
\"Ketika seorang pengembala sedang bersama kambing-kambing gembalaannya
tiba-tiba datang seekor serigala lalu menerkam satu ekor kambing tersebut.
Kemudian pengembala mencarinya lalu dia dihampiri oleh serigala itu dan
serigala itu berbicara; \"Siapa yang menjaga kambing tersebut pada hari
berburu, ketika tidak ada yang mengembalakannya kecuali aku?. Dan ada pula
seseorang yang sedang menggiring sapi betina lalu ketika ditungganginya
(membawa beban yang banyak) sapi tersebut menoleh dan berbicara kepadanya. Kata
sapi itu; \"Aku diciptakan bukan untuk ini, tapi aku diciptakan untuk
membantu pengelolaan sawah ladang\". Lalu orang-orang berkata; \"Maha
suci Allah\". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Sungguh,
aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar radliallahu
'anhu\".
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ
يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ الْمُسَيَّبِ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِي عَلَى
قَلِيبٍ عَلَيْهَا دَلْوٌ فَنَزَعْتُ مِنْهَا مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَخَذَهَا ابْنُ
أَبِي قُحَافَةَ فَنَزَعَ بِهَا ذَنُوبًا أَوْ ذَنُوبَيْنِ وَفِي نَزْعِهِ ضَعْفٌ وَاللَّهُ
يَغْفِرُ لَهُ ضَعْفَهُ ثُمَّ اسْتَحَالَتْ غَرْبًا فَأَخَذَهَا ابْنُ الْخَطَّابِ
فَلَمْ أَرَ عَبْقَرِيًّا مِنْ النَّاسِ يَنْزِعُ نَزْعَ عُمَرَ حَتَّى ضَرَبَ النَّاسُ
بِعَطَنٍ
“Telah bercerita kepada kami 'Abdan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah dari Yunus dari Az Zuhriy berkata, telah
mengabarkan kepadaku Ibnu Al Musayyab, dia mendengar Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
\"Ketika aku sedang tidur, aku (bermimpi) melihat diriku ada di samping
sebuah sumur yang memiliki timba lalu aku mengambil air dengan timba itu sesuai
kehendak Allah. Kemudian timba itu diambil oleh Ibnu Abu Quhafah lalu dia
menimba sebanyak satu atau dua timba air dan pada tarikannya itu ada kelemahan
dan Allah telah mengampuni kelemahannya itu. Kemudian timba itu menjadi besar
alu diambil oleh Ibnu Al Khaththab. Sungguh aku belum pernah melihat di
tengah-tengah manusia ada sesuatu yang begitu luar biasa yang dilakukan oleh
seseorang kemudian dia membagi-bagikan kepada manusia seperti yang dilakukan
oleh 'Umar sehingga manusia menjadi puas\".(HR Bukhari)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ
اللَّهِ أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ أَحَدَ شِقَّيْ ثَوْبِي يَسْتَرْخِي
إِلَّا أَنْ أَتَعَاهَدَ ذَلِكَ مِنْهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّكَ لَسْتَ تَصْنَعُ ذَلِكَ خُيَلَاءَ قَالَ مُوسَى فَقُلْتُ لِسَالِمٍ أَذَكَرَ
عَبْدُ اللَّهِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ قَالَ لَمْ أَسْمَعْهُ ذَكَرَ إِلَّا ثَوْبَهُ
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin
Muqatil telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami
Musa bin 'Uqbah dari Salim bin Abdullah dari Abdullah bin 'Umar radliallahu
'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa
yang menjulurkan pakaiannya karena kesombongan maka Allah tidak akan melihat
kepadanya pada hari qiyamat". Kemudian Abu Bakr berkata;
"Sesungguhnya sebelah dari pakaianku terjulur kecuali bila aku
memeganginya (mengangkatnya) ". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: "Sesungguhnya kamu melakukan itu bukan bermaksud
sombong\". Musa berkata; Aku bertanya kepada Salim; "Apakah Abdullah
menyebutkan; "Siapa yang menjulurkan sarungnya? (pakaian bagian bawah).
Salim berkata; "Aku tidak pernah mendengar dia berkata kecuali menyebut
pakaian".(HR Bukhari)
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّ
أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ مِنْ شَيْءٍ مِنْ الْأَشْيَاءِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
دُعِيَ مِنْ أَبْوَابِ يَعْنِي الْجَنَّةَ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ
كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ
الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ
مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصِّيَامِ
وَبَابِ الرَّيَّانِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ مَا عَلَى هَذَا الَّذِي يُدْعَى مِنْ تِلْكَ
الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ وَقَالَ هَلْ يُدْعَى مِنْهَا كُلِّهَا أَحَدٌ يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ يَا أَبَا بَكْرٍ
“Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman
telah bercerita kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan
kepadaku Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu
berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda::
\"Barangsiapa yang menginfaqkan dua jenis (berpasangan) dari hartanya di
jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga; (lalu dikatakan
kepadanya): \"Wahai Abdullah, inilah kebaikan (dari apa yang kamu
amalkan). Maka barangsiapa dari kalangan ahlu shalat dia akan dipanggil dari
pintu shalat, dan barangsiapa dari kalangan ahlu jihad dia akan dipanggil dari
pintu jihad, dan barangsiapa dari kalangan ahlu shadaqah dia akan dipanggil
dari pintu shodaqah, dan barangsiapa dari kalangan ahlu shiyam (puasa) dia akan
dipanggil dari pintu ar-Rayyan \". Lantas Abu Bakr bertanya; \"Jika
seseorang dipanggil dari satu pintu dari pintu-pintu yang ada, itu sebuah
kepastian!\". Dia bertanya lagi; \"Dan apakah mungkin setiap orang
akan dipanggil dari pintu-pintu itu semuanya?\". Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab; \"Benar, dan aku berharap kamu termasuk
diantara mereka, wahai Abu Bakr'.(HR Bukhari)
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ
الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاتَ وَأَبُو بَكْرٍ بِالسُّنْحِ قَالَ
إِسْمَاعِيلُ يَعْنِي بِالْعَالِيَةِ فَقَامَ عُمَرُ يَقُولُ وَاللَّهِ مَا مَاتَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ وَقَالَ عُمَرُ وَاللَّهِ مَا كَانَ
يَقَعُ فِي نَفْسِي إِلَّا ذَاكَ وَلَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ فَلَيَقْطَعَنَّ أَيْدِيَ
رِجَالٍ وَأَرْجُلَهُمْ فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ فَكَشَفَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَبَّلَهُ قَالَ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي طِبْتَ حَيًّا
وَمَيِّتًا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُذِيقُكَ اللَّهُ الْمَوْتَتَيْنِ أَبَدًا
ثُمَّ خَرَجَ فَقَالَ أَيُّهَا الْحَالِفُ عَلَى رِسْلِكَ فَلَمَّا تَكَلَّمَ أَبُو
بَكْرٍ جَلَسَ عُمَرُ
فَحَمِدَ
اللَّهَ أَبُو بَكْرٍ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَقَالَ أَلَا مَنْ كَانَ يَعْبُدُ مُحَمَّدًا
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ مَاتَ وَمَنْ كَانَ يَعْبُدُ
اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ وَقَالَ { إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ } وَقَالَ { وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ
مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ
وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ
الشَّاكِرِينَ } قَالَ فَنَشَجَ
النَّاسُ يَبْكُونَ قَالَ وَاجْتَمَعَتْ الْأَنْصَارُ إِلَى سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ
فِي سَقِيفَةِ بَنِي سَاعِدَةَ فَقَالُوا مِنَّا أَمِيرٌ وَمِنْكُمْ أَمِيرٌ فَذَهَبَ
إِلَيْهِمْ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ
فَذَهَبَ عُمَرُ يَتَكَلَّمُ فَأَسْكَتَهُ أَبُو بَكْرٍ وَكَانَ عُمَرُ يَقُولُ وَاللَّهِ
مَا أَرَدْتُ بِذَلِكَ إِلَّا أَنِّي قَدْ هَيَّأْتُ كَلَامًا قَدْ أَعْجَبَنِي خَشِيتُ
أَنْ لَا يَبْلُغَهُ أَبُو بَكْرٍ ثُمَّ تَكَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ فَتَكَلَّمَ أَبْلَغَ
النَّاسِ فَقَالَ فِي كَلَامِهِ نَحْنُ الْأُمَرَاءُ وَأَنْتُمْ الْوُزَرَاءُ فَقَالَ
حُبَابُ بْنُ الْمُنْذِرِ لَا وَاللَّهِ لَا نَفْعَلُ مِنَّا أَمِيرٌ وَمِنْكُمْ أَمِيرٌ
فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ لَا وَلَكِنَّا الْأُمَرَاءُ وَأَنْتُمْ الْوُزَرَاءُ هُمْ أَوْسَطُ
الْعَرَبِ دَارًا وَأَعْرَبُهُمْ أَحْسَابًا فَبَايِعُوا عُمَرَ أَوْ أَبَا عُبَيْدَةَ
بْنَ الْجَرَّاحِ فَقَالَ عُمَرُ بَلْ نُبَايِعُكَ أَنْتَ فَأَنْتَ سَيِّدُنَا وَخَيْرُنَا
وَأَحَبُّنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ عُمَرُ
بِيَدِهِ فَبَايَعَهُ وَبَايَعَهُ النَّاسُ فَقَالَ قَائِلٌ قَتَلْتُمْ سَعْدَ بْنَ
عُبَادَةَ فَقَالَ عُمَرُ قَتَلَهُ اللَّهُ
وَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ عَنْ الزُّبَيْدِيِّ
قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْقَاسِمِ أَخْبَرَنِي الْقَاسِمُ أَنَّ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ شَخَصَ بَصَرُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ فِي الرَّفِيقِ الْأَعْلَى ثَلَاثًا وَقَصَّ الْحَدِيثَ قَالَتْ
فَمَا كَانَتْ مِنْ خُطْبَتِهِمَا مِنْ خُطْبَةٍ إِلَّا نَفَعَ اللَّهُ بِهَا لَقَدْ
خَوَّفَ عُمَرُ النَّاسَ وَإِنَّ فِيهِمْ لَنِفَاقًا فَرَدَّهُمْ اللَّهُ بِذَلِكَ
ثُمَّ
لَقَدْ بَصَّرَ أَبُو بَكْرٍ النَّاسَ الْهُدَى وَعَرَّفَهُمْ الْحَقَّ الَّذِي عَلَيْهِمْ
وَخَرَجُوا بِهِ يَتْلُونَ { وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ
مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ إِلَى الشَّاكِرِينَ }
“Telah bercerita kepada kami Isma'il bin
Abdullah telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Hisyam bin 'Urwah
berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Urwan bin Az Zubair dari 'Aisyah
radliallahu 'anhu, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, Abu Bakr sedang berada
di Sunuh\". Isma'il berkata; \"Yakni sebuah perkampungan 'Aliyah,
Madinah\". Maka 'Umar tampil berdiri sambil berkata; 'Demi Allah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah meninggal\". 'Aisyah
radliallahu 'anhu berkata, Selanjutnya 'Umar berkata; \"Tidak ada perasaan
pada diriku melainkan itu. Dan pasti Allah akan membangkitkan beliau dan siapa
yang mengatakannya (bahwa beliau telah meninggal dunia), pasti Allah memotong
tangan dan kaki mereka\". Lalu Abu Bakr datang kemudian menyingkap penutup
(yang menutupi) jasad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menutupnya
kembali. Abu Bakr berkata; \"Demi bapak ibuku, sungguh baik hidupmu dan
ketika matimu. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh Allah tidak
akan memberikan baginda merasakan dua kematian selamanya\". Kemudian dia
keluar dan berkata; \"Wahai kaum yang sudah bersumpah setia,
tenanglah\". Ketika Abu Bakr berbicara, 'Umar duduk. Abu Bakr memuji Allah
dan mensucikan-Nya lalu berkata; \"Barangsiapa yang menyembah Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam, sesungguhnya Muhammad sekarang sudah mati, dan
siapa yanng menyembah Allah, sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Hidup
selamanya tidak akan mati\". Lalu dia membacakan firman Allah Qs az-Zumar
ayat 30 yang artinya: (\"Sesungguhnya kamu akan mati dan mereka pun akan
mati\") dan QS Alu 'Imran ayat 144 yang artinya: (\"Muhammad itu
tidak lain kecuali hanyalah seorang Rasul sebagaimana telah berlalu Rasul-rasul
sebelum dia. Apakah bila dia mati atau terbunuh kalian akan berbalik ke
belakang (murtad). Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka sekali-kali dia
tidak akan dapat mendatangkan madlarat kepada Allah sedikitpun dan kelak Allah
akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur\"). Perawi ('Amru)
berkata; \"Maka orang-orang menangis tersedu-sedu. Perawi berkata lagi;
\"Kemudian kaum Anshar berkumpul menemui Sa'ad bin 'Ubadah di tenda Bani
Sa'adah lalu mereka berkata; \"Dari pihak kami ada pemimpinnya begitu juga
dari pihak kalian (Muhajirin) ada pemimpinnya\". Lalu Abu Bakr dan 'Umar
bin Al Khaththab serta Abu 'Ubaidah bin Al Jarah mendatangi mereka. 'Umar
memulai bicara namun Abu Bakr menenangkannya. Sebelumnya 'Umar berkata; \"Sungguh
aku tidak bermaksud hal seperti itu. Hanya saja aku telah mempersiapkan
pembicaraan yang membuatku kagum namun aku khawatir jika tidak disampaikan oleh
Abu Bakr. Kemudian Abu Bakr mulai berbicara dengan perkataan-perkataan yang
menunjukkan pembicaraan manusia bijak. Dia berkata dalam bagian pembicaraannya
itu; \"Kami (Muhajirin) adalah pemimpin sedangkan kalian adalah para
menterinya\". Spontan Hubab bin Al Mundzir berkata; \"Tidak, demi
Allah, kami tidak mau seperti itu. Tapi kami mempunyai pemimpin dan kalianpun
mempunyai pemimpin tersendiri\". Abu Bakr menjawab; \"Tidak. Tapi
kami adalah pemimpin sedangkan kalian para menterinya. Para Muhajirin adalah
orang Arab yang tempat tinggalnya paling tengah dan keturunan Arab yang paling
murni. Untuk itu berbai'atlah (berjanji setia) kepada 'Umar atau Abu 'Ubaidah
bin Al Jarah\". Maka 'Umar berkata; \"Tidak begitu. Sebaliknya kami
yang berbai'at kepadamu. Karena, sungguh kamu adalah penghulu kami, orang
terbaik kami dan orang yang paling dicintai Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam\". Lalu 'Umar memegang tangan Abu Bakr lalu berbai'at kepadanya
dan kemudian diikuti oleh orang banyak. Ada seseorang yang berkata;
\"Kalian telah membinasakan Sa'ad bin 'Ubadah\".\"Umar segera
membalas; \"Semoga Allah membinasakannya\". Dan Abdullah bin Salam
berkata, dari Az Zubaidiy telah berkata Abdurrahman bin Al Qasim telah
mengabarkan kepadaku Al Qasim bahwa 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata;
\"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuka matanya ke atas sambil
berkata; \"Menuju Kekasih yang Maha Tinggi\", sebanyak tiga kali.
Lalu dia menceritakan hadits selengkapnya lalu berkata; \"Tidak ada
satupun dari khuthbah keduanya melainkan Allah telah memberikan manfaat dengan
khuthbah itu, 'Umar telah membuat takut orang-orang dengan kemungkinan
timbulnya di tengah mereka sifat nifaq, lalu Allah mengembalikkan mereka (untuk
istiqamah menjaga persatuan) lewat khuthbahnya 'Umar tersebut. Sedangkan Abu
Bakr telah menunjukkan kematangan pandangannya untuk membawa manusia di atas
petunjuk dan dia sebagai orang yang paling tahu tentang kebenaran yang ada pada
mereka, dia keluar sambil membacakan ayat QS Alu 'Imran ayat 144 tadi
(\"Muhammad itu tidak lain kecuali hanyalah seorang Rasul sebagaimana
telah berlalu Rasul-rasul sebelum dia...). hingga akhir ayat (...orang-orang
yang bersyukur\").(HR Bukhari)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ
حَدَّثَنَا جَامِعُ بْنُ أَبِي رَاشِدٍ حَدَّثَنَا أَبُو يَعْلَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
الْحَنَفِيَّةِ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي أَيُّ النَّاسِ
خَيْرٌ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ
قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ عُمَرُ وَخَشِيتُ أَنْ يَقُولَ عُثْمَانُ قُلْتُ ثُمَّ
أَنْتَ قَالَ مَا أَنَا إِلَّا رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin
Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan telah bercerita kepada kami Jami'
bin Abu Rasyid telah bercerita kepada kami Abu Ya'laa dari Muhammad bin Al
Hanafiyyah berkata; Aku bertanya kepada bapakku (yaitu, 'Ali bin Abu Thalib);
\"Siapakah manusia paling baik setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam?". Bapakku menjawab; "Abu Bakr". Aku bertanya lagi;;
\"Kemudian siapa?". Dia menjawab; "'Umar". Aku khawatir
bila dia mengatakan 'Utsman\". Kemudian aku tanya; \"Kemudian
kamu?\". Dia berkata; \"Aku ini tidak lain hanyalah seorang laki-laki
biasa dari kaum Muslimin\".(HR Bukhari)
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّهَا قَالَتْ خَرَجْنَا مَعَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ حَتَّى
إِذَا كُنَّا بِالْبَيْدَاءِ أَوْ بِذَاتِ الْجَيْشِ انْقَطَعَ عِقْدٌ لِي فَأَقَامَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْتِمَاسِهِ وَأَقَامَ النَّاسُ
مَعَهُ وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ فَأَتَى النَّاسُ أَبَا بَكْرٍ
فَقَالُوا أَلَا تَرَى مَا صَنَعَتْ عَائِشَةُ أَقَامَتْ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِالنَّاسِ مَعَهُ وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ
مَاءٌ فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاضِعٌ
رَأْسَهُ عَلَى فَخِذِي قَدْ نَامَ فَقَالَ حَبَسْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسَ وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ قَالَتْ
فَعَاتَبَنِي وَقَالَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ وَجَعَلَ يَطْعُنُنِي بِيَدِهِ
فِي خَاصِرَتِي فَلَا يَمْنَعُنِي مِنْ التَّحَرُّكِ إِلَّا مَكَانُ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى فَخِذِي فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَصْبَحَ عَلَى غَيْرِ مَاءٍ فَأَنْزَلَ اللَّهُ آيَةَ التَّيَمُّمِ
فَتَيَمَّمُوا فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ الْحُضَيْرِ مَا هِيَ بِأَوَّلِ بَرَكَتِكُمْ
يَا آلَ أَبِي بَكْرٍ فَقَالَتْ عَائِشَةُ فَبَعَثْنَا الْبَعِيرَ الَّذِي كُنْتُ عَلَيْهِ
فَوَجَدْنَا الْعِقْدَ تَحْتَهُ
“Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin
Sa'id dari Malik dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari 'Aisyah
radliallahu 'anhu bahwa dia berkata; "Kami keluar bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam salah satu perjalanan yang dilakukannya.
Hingga ketika kami sampai di Baida' atau di tempat pasukan berkumpul, aku
kehilangan kalungku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencarinya
bersama orang-orang dari pasukan. Sedangkan mereka tidak berada di dekat mata
air dan mereka juga tidak memiliki air. Maka sebagian orang mendatangi Abu
Bakar Ash-Shidiq radliallahu 'anhu seraya berkata; \"Tidakkah kamu
perhatikan apa yang telah diperbuat oleh 'Aisyah?. Dia telah membuat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang menjadi sibuk padahal mereka tidak
berada dekat air dan mereka juga tidak memiliki air. Maka Abu Bakar Ash-Shidiq
radliallahu 'anhu datang sedang saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang berbaring menyandarkan kepalanya di pahaku telah tertidur. Dia
berkata; "Kamu telah menahan (menyusahkan) Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan orang banyak sedangkan mereka tidak sedang berada dekat air dan
mereka juga tidak mempunyai air. 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; \"Maka
Abu Bakar Ash-Shidiq radliallahu 'anhu mencelaku dan berkata sesukanya atas
kehendak Allah apa yang bisa diucapkannya, lalu dia menusuk pinggangku dengan
(jari) tangannya. Sebenarnya tidak ada yang menghalangi aku untuk bergerak
(karena tusukannya) kecuali aku menyadari posisi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang sedang berbaring pada pahaku. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam terus tertidur hingga pagi hari tanpa ada air. Kemudian Allah Ta'ala
menurunkan ayat tayamum. Maka semua orang bertayamum. Berkata Usaid bin Al
Hudlair; \"Kejadian tadi adalah awal dari kebarakahannya keluarga kalian,
wahai Abu Bakar. 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; \"Kemudian unta yang
aku tunggangi berdiri yang ternyata kami temukan kalungku berada dibawahnya\".
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ سَمِعْتُ ذَكْوَانَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ
أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ تَابَعَهُ جَرِيرٌ
وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ وَمُحَاضِرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ
Telah bercerita kepada kami Adam bin Abu
Iyas telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al A'masy berkata, aku mendengar
Dzakwan bercerita dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu yang berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Janganlah kalian mencela
sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian menginfaqkan emas
sebanyak bukit uhud, tidak akan ada yang menyamai satu timbangan (pahala)
seorangpun dari mereka, juga tidak akan sampai setengahnya\". Hadits ini
diikuti pula oleh Jarir, Abdullah bin Daud, Abu Mu'awiyah dan Muhadlir dari Al
A'masy.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِسْكِينٍ أَبُو الْحَسَنِ
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ عَنْ شَرِيكِ بْنِ أَبِي
نَمِرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ أَنَّهُ تَوَضَّأَ
فِي بَيْتِهِ ثُمَّ خَرَجَ فَقُلْتُ لَأَلْزَمَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَأَكُونَنَّ مَعَهُ يَوْمِي هَذَا قَالَ فَجَاءَ الْمَسْجِدَ
فَسَأَلَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا خَرَجَ وَوَجَّهَ
هَا هُنَا فَخَرَجْتُ عَلَى إِثْرِهِ أَسْأَلُ عَنْهُ حَتَّى دَخَلَ بِئْرَ أَرِيسٍ
فَجَلَسْتُ عِنْدَ الْبَابِ وَبَابُهَا مِنْ جَرِيدٍ حَتَّى قَضَى رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَاجَتَهُ فَتَوَضَّأَ فَقُمْتُ إِلَيْهِ فَإِذَا
هُوَ جَالِسٌ عَلَى بِئْرِ أَرِيسٍ وَتَوَسَّطَ قُفَّهَا وَكَشَفَ عَنْ سَاقَيْهِ وَدَلَّاهُمَا
فِي الْبِئْرِ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ ثُمَّ انْصَرَفْتُ فَجَلَسْتُ عِنْدَ الْبَابِ
فَقُلْتُ لَأَكُونَنَّ بَوَّابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْيَوْمَ فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ فَدَفَعَ الْبَابَ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالَ أَبُو
بَكْرٍ فَقُلْتُ عَلَى رِسْلِكَ ثُمَّ ذَهَبْتُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا
أَبُو بَكْرٍ يَسْتَأْذِنُ فَقَالَ ائْذَنْ لَهُ وَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ فَأَقْبَلْتُ
حَتَّى قُلْتُ لِأَبِي بَكْرٍ ادْخُلْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُبَشِّرُكَ بِالْجَنَّةِ فَدَخَلَ أَبُو بَكْرٍ فَجَلَسَ عَنْ يَمِينِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَهُ فِي الْقُفِّ وَدَلَّى رِجْلَيْهِ فِي الْبِئْرِ
كَمَا صَنَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَشَفَ عَنْ سَاقَيْهِ
ثُمَّ رَجَعْتُ فَجَلَسْتُ وَقَدْ تَرَكْتُ أَخِي يَتَوَضَّأُ وَيَلْحَقُنِي فَقُلْتُ
إِنْ يُرِدْ اللَّهُ بِفُلَانٍ خَيْرًا يُرِيدُ أَخَاهُ يَأْتِ بِهِ فَإِذَا إِنْسَانٌ
يُحَرِّكُ الْبَابَ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَقُلْتُ
عَلَى رِسْلِكَ ثُمَّ جِئْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقُلْتُ هَذَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ يَسْتَأْذِنُ فَقَالَ
ائْذَنْ لَهُ وَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ فَجِئْتُ فَقُلْتُ ادْخُلْ وَبَشَّرَكَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْجَنَّةِ فَدَخَلَ فَجَلَسَ مَعَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْقُفِّ عَنْ يَسَارِهِ وَدَلَّى رِجْلَيْهِ
فِي الْبِئْرِ ثُمَّ رَجَعْتُ فَجَلَسْتُ فَقُلْتُ إِنْ يُرِدْ اللَّهُ بِفُلَانٍ خَيْرًا
يَأْتِ بِهِ فَجَاءَ إِنْسَانٌ يُحَرِّكُ الْبَابَ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالَ عُثْمَانُ
بْنُ عَفَّانَ فَقُلْتُ عَلَى رِسْلِكَ فَجِئْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ ائْذَنْ لَهُ وَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ
عَلَى بَلْوَى تُصِيبُهُ فَجِئْتُهُ فَقُلْتُ لَهُ ادْخُلْ وَبَشَّرَكَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْجَنَّةِ عَلَى بَلْوَى تُصِيبُكَ فَدَخَلَ
فَوَجَدَ الْقُفَّ قَدْ مُلِئَ فَجَلَسَ وِجَاهَهُ مِنْ الشَّقِّ الْآخَرِ
قَالَ شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَعِيدُ بْنُ
الْمُسَيَّبِ فَأَوَّلْتُهَا قُبُورَهُمْ
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin
Miskin Abu Al Hasan telah bercerita kepada kami Yahya bin Hassan telah
bercerita kepada kami Sulaiman dari Syarik bin Abu Namir dari Sa'id bin Al
Musayyab berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Musa Al Asy'ariy bahwa dia
berwudlu' di rumahnya lalu keluar. (Lalu dia bercerita); Aku berkata; 'Aku akan
mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bersamanya hari
ini\". Dia berkata; \"Maka dia menuju masjid lalu bertanya tentang
keberadaan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Orang-orang menjawab;
\"Beliau keluar dan menuju ke arah sana\". Maka aku keluar menelusuri
bekas jejak beliau mencari keberadaannya hingga (aku lihat) beliau memasuki
sebuah sumur Aris (di suatu ladang pusat kota Madinah). Aku duduk di samping
pintu yang terbuat dari pelepah kurma hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyelesaikan keperluannya kemudian berwudlu'. Aku segera menghampiri beliau
yang ternyata beliau sedang duduk dekat sumur Aris tersebut dan berada di
tengah-tengah tepi sumur tersebut. Beliau menyingkap (pakaiannya) hingga kedua
betisnya dan mengulurkan kedua kakinya ke dalam sumur. Aku memberi salam kepada
beliau lalu berpaling dan kembali duduk di samping pintu. Aku berkata;
\"Sungguh aku menjadi penjaga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada
hari ini\". Kemudian Abu Bakr datang dan mengetuk pintu. Aku tanya;
\"Siapakah ini?. Dia berkata; \"Abu Bakr\". Aku katakan;
\"Tunggu sebentar\". Kemudian aku menemui (beliau shallallahu 'alaihi
wasallam) lalu aku katakan; \"Wahai Rasulullah, ada Abu Bakr minta izin
masuk\". Beliau berkata; \"izinkan dia masuk dan sampaikan kabar
gembira kepadanya dengan surga\". Aku kembali lalu aku katakan kepada Abu
Bakr; \"Masuklah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan surga\". Maka Abu Bakr masuk
lalu duduk di samping kanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tepi
sumur kemudian menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur sebagaimana yang
dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengangkat pakaiannya setinggi
kedua betisnya. Kemudian aku kembali dan duduk. Aku telah meninggalkan
saudaraku berwudlu' dan menyusulku. Aku berkata; \"Seandainya Allah
menghendaki kebaikan bagi seseorang, - yang dia maksud saudaranya, - pasti
Allah memberinya\". Tiba-tiba ada orang yang menggerak-gerakkan pintu, aku
bertanya; \"Siapakah ini?\". Oang itu menjawab; \"Aku 'Umar bin
Al Khaththab\". Aku katakan; \"Tunggu sebentar\". Kemudian aku
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberi salam kepada beliau
lalu aku katakan; \"Wahai Rasulullah, ada 'Umar bin Al Khaththab minta
izin masuk\". Beliau berkata; \"izinkan dia masuk dan sampaikan kabar
gembira kepadanya dengan surga\". Maka aku temui lalu aku katakan;
\"Masuklah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyampaikan
kabar gembira kepadamu dengan surga\". Maka 'Umar masuk lalu duduk di
samping kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tepi sumur kemudian
menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur. Kemudian aku kembali dan duduk. Aku
berkata; \"Seandainya Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, pasti
Allah memberinya\". Tiba-tiba ada lagi orang yang menggerak-gerakkan
pintu, aku bertanya; \"Siapakah ini?\". Oang itu menjawab;
\"'Utsman bin 'Affan\". Aku katakan; \"Tunggu sebentar\".
Kemudian aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku kabarkan
kepada beliau, maka beliau berkata; \"izinkan dia masuk dan sampaikan
kabar gembira kepadanya dengan surga, dengan berbagai cobaan yang
menimpanya\". Maka aku menemuinya lalu aku katakan kepadanya;
\"Masuklah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyampaikan
kabar gembira kepadamu dengan surga, sekaligus berbagai cobaan yang
menimpamu\". Maka 'Utsman masuk namun dia dapatkan tepi sumur telah penuh.
Akhirnya dia duduk di hadapan beliau dari sisi yang lain\". Berkata Syarik
bin Abdullah, berkata Sa'id bin Al Musayyab; \"Aku tafsirkan posisi duduk
mereka bertiga sebagai posisi kuburan mereka sedangkan kuburan 'Utsman terpisah
dari mereka\".
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى
عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَدَّثَهُمْ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَعِدَ أُحُدًا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ
فَرَجَفَ بِهِمْ فَقَالَ اثْبُتْ أُحُدُ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ
Telah bercerita kepadaku Muhammad bin
Basysyar telah bercerita kepada kami Yahya dari Sa'id dari Qatadah bahwa Anas
bin Malik radliallahu 'anhu bercerita kepada mereeka bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mewndaki bukit Uhud, diikuti oleh Abu Bakr, 'Umar dan 'Utsman.
Lalu gunung Uhud itu bergetar, maka beliau bersabda: \"Tenanglah wahai
Uhud, karena di atasmu sekarang ada Nabi, Asshiddiq (orang yang jujur,
maksudnya Abu Bakar) dan dua orang (yang akan mati) syahid\".
حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ
حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا صَخْرٌ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ
بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَمَا أَنَا عَلَى بِئْرٍ أَنْزِعُ مِنْهَا جَاءَنِي أَبُو
بَكْرٍ وَعُمَرُ فَأَخَذَ أَبُو بَكْرٍ الدَّلْوَ فَنَزَعَ ذَنُوبًا أَوْ ذَنُوبَيْنِ
وَفِي نَزْعِهِ ضَعْفٌ وَاللَّهُ يَغْفِرُ لَهُ ثُمَّ أَخَذَهَا ابْنُ الْخَطَّابِ
مِنْ يَدِ أَبِي بَكْرٍ فَاسْتَحَالَتْ فِي يَدِهِ غَرْبًا فَلَمْ أَرَ عَبْقَرِيًّا
مِنْ النَّاسِ يَفْرِي فَرِيَّهُ فَنَزَعَ حَتَّى ضَرَبَ النَّاسُ بِعَطَنٍ قَالَ وَهْبٌ الْعَطَنُ
مَبْرَكُ الْإِبِلِ يَقُولُ حَتَّى رَوِيَتْ الْإِبِلُ فَأَنَاخَتْ
Telah bercerita kepadaku Ahmad bin Sa'id
Abu Abdullah telah bercerita kepada kami Wahb bin Jarir telah bercerita kepada
kami Shakhr dari Nafi' bahwa Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Ketika aku sedang
berada di dekat sumur saat aku melepaskan sarungku, Abu Bakr dan 'Umar datang
menemuiku. Lalu Abu Bakr mengambil (air) dengan satu atau dua timba dan pada
tarikannya itu ada kelemahan dan Allah mengampuninya. Kemudian Ibnu Al
Khaththab mengambil timba itu dari tangan Abu Bakr sehingga dapat mengambil air
yang banyak. Aku belum pernah melihat di kalangan manusia ada orang yang
berbuat saperti apa yang diperbuat oleh 'Umar hingga manusia menjadi puas
karenanya\". Wahb berkata; Al'Athan adalah tempat menderum unta\".
Dia berkata; \"Hingga unta-unta dapat minum dengan puas dan
beristirahat\".
حَدَّثَنِي الْوَلِيدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا عِيسَى
بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْحُسَيْنِ الْمَكِّيُّ عَنْ
ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ إِنِّي لَوَاقِفٌ
فِي قَوْمٍ فَدَعَوْا اللَّهَ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ وَقَدْ وُضِعَ عَلَى سَرِيرِهِ
إِذَا رَجُلٌ مِنْ خَلْفِي قَدْ وَضَعَ مِرْفَقَهُ عَلَى مَنْكِبِي يَقُولُ رَحِمَكَ
اللَّهُ إِنْ كُنْتُ لَأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَ صَاحِبَيْكَ لِأَنِّي
كَثِيرًا مَا كُنْتُ أَسْمَعُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
كُنْتُ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَفَعَلْتُ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَانْطَلَقْتُ
وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ فَإِنْ كُنْتُ لَأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَهُمَا
فَالْتَفَتُّ فَإِذَا هُوَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي
طَالِبٍ
Telah bercerita kepadaku Al Walid bin
Shalih telah bercerita kepada kami 'Isa bin Yunus telah bercerita kepada kami
'Umar bin Sa'id bin Abu Al Husain Al Makkiy dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu
'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; \"Ketika aku berada di tengah-tengah
kaum (Muslimin), ternyata mereka sedang mendo'akan 'Umar bin Al Kthaththab,
saat jasadnya sudah diletakkan di atas tempat tidurnya, tiba-tiba ada seorang
laki-laki dari belakangku yang meletakkan siku lengannya pada bahuku seraya
berkata; \"Semoga Allah merahmatimu. Sungguh aku berharap Allah akan
menjadikan kamu bersama kedua shahabatmu (Abu Bakar dan Umar) dikarenakan aku
sering mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Aku
bersama Abu Bakr dan 'Umar. Aku, Abu Bakr dan 'Umar mengerjakan sesuatu dan
Aku, Abu Bakr dan 'Umar berangkat (bepergian) \". Maka, sungguh aku
berharap Allah menjadikan kamu bersama keduanya (di pemakaman). Kemudian aku
menoleh, ternyata orang itu adalah 'Ali bin Abu Thalib \".
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ الْكُوفِيُّ
حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ سَأَلْتُ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو عَنْ أَشَدِّ
مَا صَنَعَ الْمُشْرِكُونَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ رَأَيْتُ عُقْبَةَ بْنَ أَبِي مُعَيْطٍ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُصَلِّي فَوَضَعَ رِدَاءَهُ فِي عُنُقِهِ
فَخَنَقَهُ بِهِ خَنْقًا شَدِيدًا فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ حَتَّى دَفَعَهُ عَنْهُ
فَقَالَ {
أَتَقْتُلُونَ رَجُلًا أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ
اللَّهُ وَقَدْ جَاءَكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّكُمْ }
Telah bercerita kepadaku Muhammad bin
Yazid Al Kufiy telah bercerita kepada kami Al Walid dari Al Awza'iy dari Yahya
bin Abu Katsir dari Muhammad bin Ibrahim dari 'Urwah bin Az Zubair berkata; Aku
bertanya kepada 'Abdullah bin 'Amru tentang perbuatan yang paling keras yang
dilakukan kaum Musyrikin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka
dia menjawab; \"Aku pernah melihat 'Uqbah bin Abu Mu'ith mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang shalat lalu dia meletakkan
selendangnya pada leher beliau lalu dia menariknya dengan sekuat-kuatnya.
Kemudian Abu Bakr datang lalu melepaskan selendang tersebut dari leher beliau seraya
berkata dengan mengutip firman Allah dalam QS Ghafir ayat 28 yang arinya:
(\"Apakah kalian akan membunuh seseorang karena dia mengatakan Rabbku
Allah?. Sungguh dia telah datang dengan membawa keterangan-keterangan yang
jelas dari Rabb kalian\").(HR. Bukhari)
Kemudian Imam Muslim juga meriwayatan
bebera hadis, di antaranya :
و حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ
حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ عَنْ أَبِي عُمَيْسٍ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ
وَاللَّفْظُ لَهُ أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عُمَيْسٍ عَنْ
ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ وَسُئِلَتْ مَنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَخْلِفًا لَوْ اسْتَخْلَفَهُ قَالَتْ أَبُو
بَكْرٍ فَقِيلَ لَهَا ثُمَّ مَنْ بَعْدَ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ عُمَرُ ثُمَّ قِيلَ لَهَا
مَنْ بَعْدَ عُمَرَ قَالَتْ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ ثُمَّ انْتَهَتْ إِلَى
هَذَا
“Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan
bin Ali Al Hulwani Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin 'Aun dari Abu
Umais Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan
kepada kami Abad bin Humaid lafazh ini miliknya. Telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin 'Aun Telah mengabarkan kepada kami Abu Umais dari Ibnu Abu Mulaikah,
dia berkata; Aku pernah mendengar Aisyah menjawab pertanyaan sebagai berikut;
'Siapakah orang yang akan ditunjuk sebagai khalifah, seandainya beliau
menghendaki untuk menunjuk seorang khalifah? Aisyah menjawab; 'Abu Bakr.'
Aisyah ditanya lagi; lalu siapa lagi? Aisyah menjawab; 'Umar bin Khaththab.'
Ditanya lagi, kemudian siapa lagi? Dia menjawab; Abu Ubaidah bin Jarrah.
Kemudian Aisyah mengakhirnya sampai di situ.(HR Muslim)
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا
يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ
كَيْسَانَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ لِي رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ ادْعِي لِي أَبَا بَكْرٍ أَبَاكِ
وَأَخَاكِ حَتَّى أَكْتُبَ كِتَابًا فَإِنِّي أَخَافُ أَنْ يَتَمَنَّى مُتَمَنٍّ وَيَقُولُ
قَائِلٌ أَنَا أَوْلَى وَيَأْبَى اللَّهُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَّا أَبَا بَكْرٍ
“Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun Telah
mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan kepada kami Shalih
bin Kaisan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah dia berkata; Pada suatu hari,
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sakit, beliau berkata kepada
saya: Panggillah Ayahmu Abu Bakr dan saudara laki-lakimu ke sini, agar aku
buatkan sebuah surat (keputusan khalifah). Karena aku khawatir jika kelak ada
orang yang ambisius dan berkata; Akulah yang lebih berhak menjadi khalifah.
Sementara Allah dan kaum muslimin tidak menyetujuinya selain Abu Bakr.'(HR
Muslim)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ
حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْفَزَارِيُّ عَنْ يَزِيدَ وَهُوَ ابْنُ كَيْسَانَ
عَنْ أَبِي حَازِمٍ الْأَشْجَعِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا
قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ
أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو
بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ
إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Abu Umar AL Makki Telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah Al
Fazari dari Yazid yaitu Ibnu Kaisan dari Abu Hazim Al Asyja'i dari Abu Hurairah
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: \"Barangsiapa dari
kalian yang berpuasa hari ini? Abu Bakr menjawab; 'Saya.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: 'siapa dari kalian yang telah
mengantar jenazah pada hari ini? Abu Bakr menjawab; 'Saya.' Rasulullah bertanya
lagi; 'siapa dari kalian yang telah memberi makan orang miskin pada hari ini? '
Abu Bakr menjawab; 'Saya.' Rasulullah bertanya lagi: 'Siapa dari kalian yang
telah menjenguk orang yang sakit pada hari ini? Abu Bakr menjawab lagi; 'Saya.'
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah semua amalan
tadi dilaksanakan oleh seseorang kecuali niscaya dia akan masuk surga.'(HR
Muslim)
Itulah hadis-hadis tentang kemulyaan dan
keutamaan Abu Bakar As Siddiq RA yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, masih
banyak riwayat-riwayat dari Imam Hadis Lain, mudah-mudahan cukup menjadi
kemantapan hati dari apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Ciputat, 20 /09/2012
Muhammad Mualif Al jawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar