Edisi HALAL BI HALAL No. 0004 Tgl 19 Syawal 1437 H/ 24 Juli 2016 M
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ
اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا
وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ- لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ
غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang
selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, - agar Allah menyempurnakan
kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(
Fathir : 29-30)
Membaca Al Quran Berjama’ah .
Imam An Nawawi menjelaskan bahwa membaca Al Quran secara berjamaah dengan
berkumpul adalah dianjurkan berdasarkan dalil-dalil yang nyata dan sudah
dilakukan orang-orang salaf (terdahulu) dan masa kini, (At Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an
hal. 79 dan Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah juz 33 h. 61) dan ada riwayat yang sahih dari Nabi SAW.
أَنَّهُ قَالَ مَا مِنْ قَوْمٍ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمْ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمْ
الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ
عِنْدَهُ
“….bahwa beliau bersabda: "Tidaklah sebagian dari
kaum yang berdzikir kepada Allah melainkan mereka dikelilingi oleh para
Malaikat, dan diliputi oleh rahmat, serta ketenangan turun kepada mereka, dan
Allah menyebut mereka diantara malaikat yang ada di sisiNya."...(HR
Turmudzi Kitab Do’a Bab Sebuah kaum bermajelis dan menyebut Nama Allah Azza wa
jalla no.3300)
Dan Sabda Nabi SAW:
….وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ
اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ
الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ
بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“… Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk
membaca Al Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan
dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada
malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan
amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya….'(HR Muslim Kitab Dzikir,
Doa,Taubat dan Istigfar No. 4867)
Membaca Al Quran dengan berjamaah bisa dilakukan dengan berbagai cara
dan media, dengan cara berkumpul dalam satu majelis kemudian membaca
berbarengan dengan dibimbing satu imam atau membaca secara bergantian atau
membaca dengan bacaannya masing-masing. dan melalui media yang ada kita bisa
membuat ikatan dan komitmen untuk bisa bersama-sama membaca Al Quran dan dalam
waktu tertentu kita bisa berkumpul bersama-sama untuk mengkhatamkan Al Quran.
Keutamaan Orang Yang mengajak membaca Al Quran bersama-sama.
Mengajak orang lain ikut membaca Al Quran secara bersama-sama adalah
merupakan bentuk kerja sama dalam kebaikan dan taqwa, Allah SWT berfriman:
..وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى
الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“……Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.(Al Maidah : 2)
Orang
yang menunjukan jalan kebaikan sehingga orang lain melakukannya maka ia akan
mendapat pahala seperti orang yang mengerjakannya, Rasulullah SAW bersabda :
…فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“…Maka beliau bersabda: "Barangsiapa dapat menunjukkan suatu
kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya…."(HR
Muslim Kitab Kepemimpinan no.3509)
Al Quran Adalah Dzikir Yang Paling Utama.
Imam An Nawawi menjelaskan bahwa berdasarkan madzhab yang sahih yang
terpilih menjadi pegangan para ulama
bahwa membaca Al Quran lebih utama dari pada membaca Tasbih, tahlil dan
dzikir-dzikir yang lain (At Tibyan Fi Adabi Hamalatil Quran hal. 17, Al
Adzkar An Nawawiyah, Halaman 95). Apalagi jika membacanya disertai
mentadabburi dan memahami kandungan maknanya.
Al Quran adalah dzikir yang paling utama (Al Fiqhul Islam
Waadillatuhu juz 2 hal. 259) beradasarkan hadis Nabi SAW.
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ
مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ وَذِكْرِي عَنْ مَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِي
السَّائِلِينَ وَفَضْلُ كَلَامِ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ
عَلَى خَلْقِهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
“…Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rabb Azza wa
Jalla berfirman; "Barangsiapa disibukkan oleh Al Qur`an dan berdzikir
kepadaku dari memohon kepadaKu, maka Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang
terbaik dari yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon, " dan
kelebihan kalamullah (Al Qur`an) dari seluruh kalam adalah seperti kelebihan
Allah dari seluruh makhlukNya." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib.(HR
Turmudzi Kitab Keutamaan Al quran Bab Bacaan Nabi SAW no. 2850 dan Ad Darimi no
3222)
Oleh karena itu marilah kita memperbanyak ibadah dengan membaca Al Quran
dan jadikan Al Quran itu sebagai dzikir dan wirid kita.
Khatamkan Al Quran dalam Satu Bulan !
Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk bisa selalu mengkhatamnkan
Al Quran sesuai dengan kemampuan kita, didalam hadis disebutkan.
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَهُ اقْرَأْ الْقُرْآنَ فِي شَهْرٍ قَالَ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً قَالَ اقْرَأْ فِي
عِشْرِينَ قَالَ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً قَالَ اقْرَأْ فِي خَمْسَ عَشْرَةَ قَالَ إِنِّي
أَجِدُ قُوَّةً قَالَ اقْرَأْ فِي عَشْرٍ قَالَ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً قَالَ اقْرَأْ
فِي سَبْعٍ وَلَا تَزِيدَنَّ عَلَى ذَلِكَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَحَدِيثُ مُسْلِمٍ
أَتَمُّ
“….dari Abdullah bin 'Amru bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepadanya: "Bacalah Al Qur'an (hingga khatam) dalam
sebulan." Abdullah berkata; "Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari itu
(sebulan)." Beliau bersabda: "Kalau begitu (khatamkan) selama dua
puluh hari." Abdullah berkata; "Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari
itu." Beliau bersabda: "Kalau begitu, (khatamkan) selama lima belas
hari." Abdullah berkata; "Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari
itu." Beliau bersabda: "Kalau begitu, (khatamkan) selama sepuluh
hari." Abdullah berkata; "Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari
itu." Beliau bersabda "Kalau begitu, (khatamkan) selama tujuh hari,
jangan kamu kurangi dari itu." Abu Daud berkata; "Hadits muslim lebih
lengkap (dari haditsnya Musa)."(HR Abu Daud Kitab Shalat Bab Dalam berapa
waktu Al quran Dikhatamkan No. 1180)
Berdasarkan berbagai riwayat Rasulullah SAW memberikan batasan waktu
untuk bisa mengkhatamkan Al Quran Paling sedikit 3 hari bisa khatam dan itu
dinilai baik namun kurang dari 3 hari adalah makruh karena hal itu terlalu
cepat dan tidak memungkinkan untuk mentadabburi dan memahami isi
kandungan Al Quran. Berdasarkan hadis.
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فِي كَمْ أَقْرَأُ
الْقُرْآنَ قَالَ فِي شَهْرٍ قَالَ إِنِّي أَقْوَى مِنْ ذَلِكَ يُرَدِّدُ الْكَلَامَ
أَبُو مُوسَى وَتَنَاقَصَهُ حَتَّى قَالَ اقْرَأْهُ فِي سَبْعٍ قَالَ إِنِّي أَقْوَى
مِنْ ذَلِكَ قَالَ لَا يَفْقَهُ مَنْ قَرَأَهُ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثٍ
“..dari Abdullah bin 'Amru bahwa dia berkata; "Wahai
Rasulullah, berapa lamakah aku harus mengkhatamkan Al Qur'an?" beliau
bersabda: "Dalam sebulan." Abdullah bin 'Amru berkata; "Sesungguhnya
aku bisa lebih dari itu." -Abu Musa (Ibnu Mutsanna) mengulang-ulang
perkataan ini- dan Abdullah selalu meminta dipensasi hingga beliau bersabda: "Jika
demikian, bacalah al Qur'an (hingga khatam) dalam tujuh hari." Abdullah
berkata; "Aku masih dapat menyelesaikannya lebih dari itu." Beliau
bersabda: "Tidak akan dapat memahaminya orang yang mengkhatamkan Al Qur'an
kurang dari tiga hari." )."(HR Abu Daud Kitab Shalat Bab Dalam berapa
waktu Al quran Dikhatamkan No. 1182)
(Bersambung…..) Bogor,
24 Juli 2016 oleh : Mukhalip (Muhammad Muallip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar