Tindakan yang dilakukan oleh Israel
terhadap bangsa Palestina dengan cara melakukan penyerangan yang membabi buta
tidak memperdulikan korban yang ditimbulkan dari anak-anak, wanita dan
mayoritas warga sipil merupakan cerminan dari karakter bangsa Yahudi yang tidak
jauh berbeda dengan bangsa barbar, dimana mereka tidak memiliki rasa
kemanusiaan, berbuat semaunya walaupun melanggar hukum internasional dan sama
sekali tidak menghargai hak asasi manusia.
Karakter bangsa yang seperti ini jika
terus mendominasi kekuatan dunia akan menyebabkan kekacauan stabilitas dunia,
sehingga tanpak sekali ketidakadilan masih berakar. Hal seperti ini mestinya
dihadapi oleh semua Negara didunia, khusunya yang tergabung di PBB untuk
menciptkan perdamaian dan keadilan dunia.
Walaupun tindakan Israel nyata-nyata
sekali melakukan pelanggaran hukum internasional namun saya merasa aneh kenapa
masih saja ada Negara-negara yang masih mendukung dan justru melindungi
tindakan-tindakan Israel. Padahal selama ini Negara-negara itulah yang selalu
meneriakkan slogan hak asasi manusia dan hormati hukum Internasional. Semua
masyarakat dunia tentunya tahu kalau mereka itu adalah Amerika &
sekutu-sekutunya yang tetap mendukung. Inilah bukti ketidak adilannya dunia
terhadap bangsa palestina.
Untuk menciptakan perdamaian di antaranya
adalah dengan memberikan hak kepada bangsa Palestina untuk menjadi sebuah
Negara yang berdaulat, sehinga semua pihak dapat berdiri sendiri mengatur
urusan bangsanya masing-masing, tidak boleh saling mengganggu sehingga
penjajahan memang harus terhapus dari dunia ini.
Saya sangat bersyukur sekali ketika
mayoritas Negara-negara anggota PBB ternyata mendukung Palestina menjadi Negara
berdaulat walaupun masih ada sebagian kecil yang memang menjadi sekutu Israel
yang tentunya tidak setuju. Indonesia adalah salah satu Negara yang sangat mendukung
sekali akan kemerdekaan Palestina sehingga, mereka bisa membangun bangsanya dan
menentukan nasibnya sendiri.
Keberhasilan ini pasti disambut gembira
oleh semua pihak khusunya bangsa Palestina sendiri. Karena hal ini merupakan
tahapan perjuangan yang bisa diraih oleh bangsa Palestina. Namun keberhasilan
ini juga bukan merupakan hasil akhir perjuangan mereka, namun merupakan tahap
awal bagi bangsa Palestina untuk perjuangan yang lebih berat lagi yaitu
mempertahankan dan meningkatkan terus keberhasilannya.
Karena bangsa Israel pastinya tidak akan terima dan tinggal diam
dengan keberhasilan bangsa Palestina ini, melihat karakter bangsa Israel yang selalu berbuat kerusakan dan melampaui batas.
Karakter-karakter Israel atau Yahudi ini
sebenarnya sudah diingatkan oleh Allah SWT dalam Kitab Suci Al Qur’an sebagai
peringatan bagi ummat Manusia di dunia.
KARAKTER ORANG-ORANG YAHUDI
Untuk mengingat kembali dan sebagai
peringatan bagi orang-orang Yahudi dan semua manusia, kita bisa membaca kembali
bagaimana karakter mereka di dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al Maidah Allah
menjelaskan :
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ
عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا
يَعْتَدُونَ (78) كَانُوا لَا
يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ (79) تَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ
يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنْفُسُهُمْ
أَنْ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ (80) وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَكِنَّ
كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ (81)
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الْيَهُودَ
وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا
الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ
وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (82)
“Telah dilaknati
orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam.
Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
|
|||||||||||||||||||
Mereka satu sama
lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya
amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.
|
|||||||||||||||||||
Kamu melihat
kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir
(musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri
mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam
siksaan.
|
|||||||||||||||||||
Sekiranya mereka
beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan
kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin
itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang
yang fasik.
|
|||||||||||||||||||
Sesungguhnya kamu
dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya
kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman
ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang
Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu
(orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena
sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.”
Dalam Surat Al
Maidah ayat 59 – 66 Allah menjelaskan :
قُلْ يَا
أَهْلَ الْكِتَابِ هَلْ تَنْقِمُونَ مِنَّا إِلَّا أَنْ آَمَنَّا بِاللَّهِ
وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلُ وَأَنَّ أَكْثَرَكُمْ
فَاسِقُونَ (59) قُلْ هَلْ
أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ مَثُوبَةً عِنْدَ اللَّهِ مَنْ لَعَنَهُ
اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ
وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ
السَّبِيلِ (60) وَإِذَا
جَاءُوكُمْ قَالُوا آَمَنَّا وَقَدْ دَخَلُوا بِالْكُفْرِ وَهُمْ قَدْ خَرَجُوا
بِهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا يَكْتُمُونَ (61) وَتَرَى
كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ
السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (62) لَوْلَا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ
وَالْأَحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الْإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا
كَانُوا يَصْنَعُونَ (63)
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا
بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ
وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ
طُغْيَانًا وَكُفْرًا وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ
إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا
اللَّهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُفْسِدِينَ (64)
وَلَوْ
أَنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَكَفَّرْنَا عَنْهُمْ
سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأَدْخَلْنَاهُمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ (65) وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ
وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ
فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ مِنْهُمْ أُمَّةٌ مُقْتَصِدَةٌ وَكَثِيرٌ
مِنْهُمْ سَاءَ مَا يَعْمَلُونَ (66)
|
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada
Muhammad): "Raa`ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan
"dengarlah". Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih.(AL
Baqarah : 104)
وَلَنْ
تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ
إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ
الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi
dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang
benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu.’(Al Baqarah : 120)
وَلَئِنْ أَتَيْتَ
الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ آَيَةٍ مَا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ وَمَا
أَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ وَمَا بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ
وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ
إِنَّكَ إِذًا لَمِنَ الظَّالِمِينَ
“Dan sesungguhnya
jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al
Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti
kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian
mereka pun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya
jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya
kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang lalim.(Al Baqarah : 145)
وَلَا
تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ
الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Dan janganlah kamu
menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang
keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat
siksa yang berat,(Ali Imran : 105)
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ
فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang
lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.( Al Maidah ; 51)
أَلَمْ يَأْنِ
لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ
مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ
فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Belumkah datang
waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat
Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah
mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi
keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.(Al Hadid
: 16)
أَلَمْ تَرَ
إِلَى الَّذِينَ نُهُوا عَنِ النَّجْوَى ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا نُهُوا عَنْهُ
وَيَتَنَاجَوْنَ بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَةِ الرَّسُولِ وَإِذَا
جَاءُوكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللَّهُ وَيَقُولُونَ فِي
أَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللَّهُ بِمَا نَقُولُ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُ
يَصْلَوْنَهَا فَبِئْسَ الْمَصِيرُ (8)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا
بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَةِ الرَّسُولِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ
وَالتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (9)
“Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang
mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan)
larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa,
permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu,
mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai
yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka
sendiri: "Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa yang kita
katakan itu?" Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka
masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
|
|||||||||||||
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan
rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan
durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa.
Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan.(Al
Mujadilah : 8-9)
Dalam beberapa hadisnya Rasululah SAW juga sering mengingatkan
untuk menghindari penyerupaan dengan Yahudi dalam segala hal.
BAGAIMANA MENGHADAPI YAHUDI
Dalam beberapa riwayat Rasulullah SAW memberikan contoh bagaimana
cara menghadapi orang-orang Yahudi, Beliau sangat toleran sekali terhadap
orang-orang Yahudi, kadang belaiu juga banyak melakukan pendekatan diskusi
ketika menghadapi sekelompok orang Yahudi sebagaimana yang diajarkan oleh
Allah di dalam Al Qur’an, dan beliaupun ketika hijrah ke Madinah melakukan
perjanjian dengan mereka yang disebut dengan Piagam Madinah, namun karena
penghianatan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi Rasulullahpun
memerintahkan untuk memerangi orang-orang Yahudi seperti dalam perang
Khoibar.
MEMERANGI YAHUDI SAMPAI HARI KIAMAT
Ummat islam dunia dalam era globalisasi sekarang ini tentunya
harus bisa mengambil sikap sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW
sesuai dengan kondisi dan konteks situasinya. Cara menghadapi orang-orang
yahudi tentunya disesuaikan dengan sikap Yahudi terhadap Ummat islam tentunya
dengan tetap waspada atas segala kemungkinan. Karena mereka telah melakukan
berbagai tindakan kedzaliman dan penindasan terhadap umat islam dalam segala
segi maka ummat islampun harus melakukan tindakan yang setimpal untuk
mempertahankan diri dan untuk mengambil hak serta menuntut keadilan terhadap
segala tindakan yang telah dilakukan oleh Israel.
Karena Israel terus-menerus melakukan penindasan dan penyerangan
terhadap ummat islam maka. Ummat Islampun tentunya akan melakukan perlawanan,
kalau ini tetap dilakukan terus maka tidak menutup kemunginan akan terjadi
hinggga akhir zaman. Dan ini sebenarnya sudah disiyaratkan di dalam Al Qur’an
dan hadis-hadis Nabi SAW.
Allah SWT berfirman di dalam Al Qur’an surat
Al Isra’ :
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي
إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ
وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا (4)
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي
بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا (5) ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ
الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ
أَكْثَرَ نَفِيرًا (6) إِنْ
أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا
جَاءَ وَعْدُ الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ
كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا (7) عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ
عُدْتُمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا (8) إِنَّ هَذَا الْقُرْآَنَ يَهْدِي لِلَّتِي
هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ
أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا (9)
وَأَنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآَخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا
أَلِيمًا (10)
|
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak
(pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah
diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang
benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada
mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam
keadaan tunduk.
|
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putra Allah" dan
orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putra Allah". Demikian itulah
ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir
yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai
berpaling?
|
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra
Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan. (At Taubah : 29)
Dalam hadis-hadisnya Rasulullah SAW juga menggambarkan bahwa
suatu saat nanti akan terjadi perang besar dimana Ummat Islam akan mampu
memerangi Yahudi dan memenangkannya sehingga tidak ada ruang bagi Yahudi
untuk bersembunyi dari Ummat Islam.
Mudah-mudahan Ummat Islam tetap diberi kesabaran dan kemampuan
untuk terus berjuang mengembalikan kembali kejayaannya sebagaimana yang di
janjikan oleh Allah dan Rasul-Nya. Amin. (Ciputat, 4/12/12, Muhammad Muallip)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar