Perbedaan
pendapat, pertikaian apalagi pertarungan pemikiran yang terjadi di dalam tubuh
ummat Islam akan berakibat tidak hanya dalam wilayah pemikiran, diskusi dan
wacana saja namun juga berakibat pada adanya perpecahan dan pertikaian yang
terjadi dalam semua sisi kehidupan Ummtat Islam.
Kalau
kita pelajari sebab munculnya berbagai macam perbedaan yang menyebabkan
pertikaian, di kalangan Ummt Islam, maka hal itu sungguh akan banyak sekali
menyita pemikiran, dan menguras energi baik ulama ataupun Ummat, yang
seharusnya Ummat Lebih di arahkan dan Fokus untuk menggarap hal-hal yang paling
di butuhkan Ummat Islam saat ini dalam kaca mata Global. Namun Ummat disibukkan
dengan problem di dalam dirinya sendiri yang tidak pernah terselesaikan, masalah-masalah yang sudah di bahas
dari sejak dahulu kala selalu diulang-ulang untuk di pertentangkan dan tidak
pernah mampu untuk diselesaikan oleh Ummat. Ummat Masih mempertentangkan problem-problem
masa lalu tanpa punya kesempatan membahas dan mendiskusikan problem-problem
yang sedang dan akan di hadapi Ummt Islam Untuk menatap masa depannya di
hadapan musuh-mushnya yang Nyata. Sebuah PR yang berat bagi Umat Islam
yang harus segera diselesaikan.
Ummat Islam sebenarnya menyadari akan hal itu, selalu ada upaya untuk mencari titik temu dalam berbagai perbedaan namun kadang tetap saja banyak rintangan yang mengalahkan upaya saling memahami itu. Merupakan usaha yang harus dilakukan sungguh-sungguh dan terus-menerus oleh semua pihak.
Perbedaan pendapat dan pemikiran adalah suatu keniscayaan, sehingga bisa menjadi rahmat, namun ketika kita tidak pandai untuk menyikapinya maka hal itu merupakan kehancuran dan kekacauan dalam Ummat. saling mengkritisi adalah sesuatu yang mesti terjadi namun harus di dasari sifat obyektif dan proporsional, tidak hanya saling mencari kesalahan tokoh masing-masing, sehingga ketika setiap tokoh memiliki kelemahan itu dijadikan untuk membodohi yang lain agar tidak melihat pendapatnya pada sisi yang lain.
Setiap tokoh memiliki kelebihan dan kekurangan, dan sikap yang baik adalah mempelajari semua sisi pemikirannya secara komprehensif dan jujur dengan mengungkapkan sisi kelebihannya dan sisi kekurangannya. Tentunya sisi baiknya bisa diterima namun sisi yang tidak disetujui boleh untuk berbeda pendapat dengannya.
Itulah
realitas yang terjadi di dalam tubuh ummat Islam dan kita dituntut untuk
bersikap adil,Obyektif, dan bijak serta tidak mudah terpancing dan
terseret-seret dalam pertikaian tanpa jelas tujuan dan solusinya, tentunya dengan mengedepankan sikap dewasa dan
pandangan lebih luas serta rasa toleransi apalagi di antara sesama Ummat
Islam.