“Standarisasi ittiba us Salaf dengan segala perkembangan dan
perubahannya tidak hanya sebatas pada kata dan namanya saja yang diucapkan atau
mengambil contoh sebagian saja dari mereka, karena mereka sendiri tidak
melakukan hal itu. Tetapi iitiba’ salaf yang benar adalah dengan
mengikuti mereka tentang kaidah-kaidah di dalam menafsirkan dan menakwili nash,
dan dasar-dasar ijtihad dalam memahami prinsip-prinsip dasar hukum Islam. Merujuk
kembali kepada kaidah-kaidah dan ushul-ushul ini merupakan kewajiban bagi
setiap ummat Islam di dalam setiap masa”.
Itulah salah satu pemikiran yang disampaikan oleh DR. Said Ramadhan
Al Buthi, beliau mengupas secara ilmiah dan konprehensif tentang cara &
metode yang benar dalam mengikuti manhaj Salaf tidak hanya dengan langsung
memahami teks nas dengan meninggalkan metode yang pernah digunakan oleh Para
Generasi Awwal atau saya menyebutnya dengan apa yang di sebutkan Al Qur’an Assabiqunal Awwalun .
Dalam bukunya beliau mengawali dengan menjelaskan tentang factor-faktor
yang mendorong munculnya manhaj Ilmiah beserta penjelasannya dengan menjelaskan
keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki sahabat-sahabat Rasulullah di mana
mereka merupakan generasi Islam yang terbaik
yang langsung dibimbing oleh Rasulullah SAW, sehingga mereka memiliki
penguasaan bahasa Arab yang matang dan murni dari pengaruh masyarakat luar Arab, mereka juga memiliki fitrah Agama Islam yang
masih suci yang selalu mengajak kepada ketaatan dan ketundukan.
Kemudian tentang factor-faktor
yang mendorong perkembangan manhaj Ilmiah, dimana kondisi kehidupan para
sahabat yang tadinya berjalan dengan apa adanya namun sedikit-demi sedikit berubah
dalam metode pemikiran, manhaj tarbiyah dan tradisi mereka disebabkan
sebab-sebab dan factor-faktor yang muncul sebagi pemicu. Di antaranya adalah
perluasan penaklukan daerah kekuasaan Islam sehingga para sahabat banyak
bersinggungan dengan kondisi masyarakat, tradisi dan bahkan kepercayaan yang
berbeda, juga banyak dari pemeluk agama-agama lain yang masuk kedalam agama Islam
sehingga banyak muncul pemikiran yang mempertanyakan doktrin-doktrin
kepercayaan di dalam Islam yang selama ini tidak pernah di tanyakan. Dan Juga
disebabkan masuknya beribu-ribu penduduk Negara-negara tetangga kedalam Negara Islam.
Menyebarnya kaum Zindik dan propagandis.
Kemudian munculnya berbagai persoalan kegamaan yang dulunya belum
pernah ada sehinga mendorong mereka untuk menyusun manhaj yang mampu
memecahkannya, sehingga dalam perkembangannya di sepakati suatu metodologi atau
manhaj yang komprehensif, dengan begitu bisa di pisahkan mana titik-titik yang
disepakati dan mana wilayah-wilayah yang diperselisihkan.
Kemudian manhaj itu bisa diaplikasikan secara menyeluruh dengan menetapkan
dasar-dasar hukum yang tidak menerima adanya perbedaan sehingga bisa dipisahkan
mana kesalahan-kesalahan dan penyimpangan yang jelas-jelas batil. Dan juga di
jelaskan tentang masalah dan pendapat yang tidak murni benar dan tidak murni
salah yang meliputi nash-nash mutasyabihat dan cakupan bahasannya tentang
ayat-yat sifat, bid’ah pengertian dan hukumnya, dilanjutkan dengan sejenak
bersama Ibnu Taimiyah dengan menanggapi beberapa pemikirannya tentang masalah
ayat-ayat mutasyabih, tasawuf dan filsafat, ada hal yang menarik dari
penjelasan Al Buthi bahwa Ibnu Taimiyah adalah orang yang mengharamkan ilmu
kalam dan Filsafat setelah beliau gagal dengan filsafat namun beliau sendiri
ternyata bergumul dengan filsafat dan
kemudian membahas tentang Tasawuf dan permasalahnnya.
Kemudian beliau juga membahas tentang topik bahasan bahwa mengklaim
bermazdhab Salaf adalah Bid’ah, beliau membedakan antara mengklaim sebuah
madzhab dengan ittiba’, kemudian dikemukakan juga tentang dalil-dalil yang menjelaskan bahwa mengklaim bermadzhab Salafi adalah bid’ah. Di akhir bukunya
beliau menjelaskan atas dampak negative atas bid’ah-bid’ah yang dilakukan
kelompok salafi.
Demikian hasil pembacaan terhadap bukunya DR. Said Ramadhan Al
Buthi “ As Salafiyah Marhalah Zamaniyah
Mubarakah Laa Madzhabun Islamiyyun.”, mudah-mudahan menambah wawasan befikir.
Ciputat, 24/05/12
Al Faqir Ila Rahmatillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar