Seperti biasa dalam rutinitas ta’lim Al Qur’an
sebelum sempat dimulai tiba-tiba dilonarkan sebuat pertanyaan, apakah memang
ada di dalam hadis dijelaskan kalau kita
sudah meninggal dan belum sempat berbai’at kepada seorang Imam maka kita akan
mati dalam keadaan Jahiliyyah ? kalau yang saya baca di dalam Sahih Muslim
disinggung juga tentang persoalan baiat, lalu Kalau di Sahih Al Bukhari apakah di
singgung juga ? bagaimana sebenarnya konsep baiat? Sepertinya kalau kita
berbicara baiat terkesan istilah itu banyak berkaitan dengan gerakan-gerakan
ekstrim. Lalu bagimanakah apliasi bai’at itu dimasa sekarang ?
Membahas dan mendiskusikan persoalan bai’at merupakan sesuatu yang
tetap menarik karena bai’at merupakan salah satu topik bahasan dan kajian yang
banyak dibahas dalam kajian Islam.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan di atas, saya hanya akan
menyebutkan ayat-ayat Al Qur’an dan hadis-hadis Nabi yang menyinggung tentang
bagaimana bai’at itu dulu pernah dipraktekkan di masa Rasulullah dan
Sahabat-sahabat beliau, sehngga sedikit banyak kita memiliki gambaran yang utuh
tetang konsep Bai’at dan aplikasinya . Dan kami belum sempat merujuk kepada
pendapat-pendapat para ulama mengenai konsep bai’at dan aplikasinya dalam era
modern ini, mudah-mudahan dalam kesempatan lain.
Di dalam Al Qur’an disebutkan beberapa peristiwa bai’at, Allah SWT berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ
إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ
فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ
اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Artinya : “Bahwasanya orang-orang yang berjanji
setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah.
Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janjinya
niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barang
siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang
besar.”(QS. Al Fath : 10)
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ
الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي
قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Artinya : “Sesungguhnya Allah telah rida terhadap
orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka
Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas
mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat
(waktunya).” (QS. Al Fath : 18)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءَكَ
الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَنْ لا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئًا
وَلا يَسْرِقْنَ وَلا يَزْنِينَ وَلا يَقْتُلْنَ أَوْلادَهُنَّ وَلا يَأْتِينَ
بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلا يَعْصِينَكَ
فِي مَعْرُوفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : “Hai Nabi, apabila datang kepadamu
perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa
mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah; tidak akan mencuri,
tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta
yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan
mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka
dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Al Mumtahanah : 12)
Begitu pula hadis-hadis Rasulullah SAW banyak sekali
berbicara mengenai apa itu bai’at. Imam Bukhari dalam kitab sahihnya menjelaskan
dalam kitab Al Ahkam dalam Bab :
BAGAIMANA SEORANG IMAM (KEPALA NEGARA) MEMBAI’AT
MANUSIA ? :
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ
عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَادَةُ بْنُ الْوَلِيدِ أَخْبَرَنِي
أَبِي عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ
وَالطَّاعَةِ فِي الْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ وَأَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ
وَأَنْ نَقُومَ أَوْ نَقُولَ بِالْحَقِّ حَيْثُمَا كُنَّا لَا نَخَافُ فِي اللَّهِ
لَوْمَةَ لَائِمٍ
Artinya :”Telah menceritakan kepada kami Ismail telah
menceritakan kepadaku Malik dari Yahya bin Sa'id mengatakan, telah mengabarkan
kepadaku 'Ubadah bin Al Walid telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari Ubadah bin
Ash Shamit mengatakan; 'kami berbai'at kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam untuk mendengar dan taat, baik ketika giat
(semangat) maupun malas, dan untuk tidak menggulingkan kekuasaan dari orang
yang berwenang terhadapnya, dan mendirikan serta mengucapkan kebenaran dimana
saja kami berada, kami tidak khawatir dijalan Allah terhadap celaan orang yang
mencela.'”(HR. Bukhari)
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ
أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَدَاةٍ بَارِدَةٍ
وَالْمُهَاجِرُونَ وَالْأَنْصَارُ يَحْفِرُونَ الْخَنْدَقَ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنَّ
الْخَيْرَ خَيْرُ الْآخِرَهْ فَاغْفِرْ لِلْأَنْصَارِ وَالْمُهَاجِرَهْ فَأَجَابُوا نَحْنُ الَّذِينَ
بَايَعُوا مُحَمَّدَا عَلَى الْجِهَادِ مَا بَقِينَا أَبَدَا
Artinya :”Telah menceritakan
kepada kami 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits
telah menceritakan kepada kami Humaid dari Anas radliallahu 'anhu; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berangkat di suatu pagi yang dingin sedang kaum Muhajirin
dan anshar sedang menggali Khandaq (parit), lantas Nabi melantunkan sebuah bait
syair; "Ya Allah, sesungguhnya kebaikan sejati adalah kebaikan akhirat,
maka ampunilah kaum anshar dan muhajir." Serta merta para shahabat
menyahut dengan bait syair; "Kita adalah yang berbai'at kepada
Muhammad untuk jihad sepanjang hayat."(HR. Bukhari)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا
إِذَا بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ
وَالطَّاعَةِ يَقُولُ لَنَا فِيمَا اسْتَطَعْتُمْ
“Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abdullah bin
Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma mengatakan; kami ketika
berbai'at kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk mendengar dan
taat, beliau mengatakan kepada kami; "Semaksimal kemampuan kalian."(HR.
Bukhari)
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ
قَالَ شَهِدْتُ ابْنَ عُمَرَ حَيْثُ اجْتَمَعَ النَّاسُ عَلَى عَبْدِ الْمَلِكِ قَالَ كَتَبَ إِنِّي
أُقِرُّ بِالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ لِعَبْدِ اللَّهِ عَبْدِ الْمَلِكِ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ
عَلَى سُنَّةِ اللَّهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ مَا اسْتَطَعْتُ وَإِنَّ بَنِيَّ قَدْ أَقَرُّوا
بِمِثْلِ ذَلِكَ
“Telah menceritakan kepada
kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar mengatakan, aku pernah menyaksikan
Ibnu Umar ketika orang-orang berkumpul kepada Abdul Malik, ia mengatakan dengan
menulis; "Saya ikrarkan untuk senantiasa mendengar dan taat terhadap hamba
Allah Abdul Malik amirul mukminin diatas sunnatullah dan sunnah rasul-NYA
semaksimal kemampuanku, dan anak-anakku mengikrarkan yang sedemikian ini."(HR.
Bukhari)
حَدَّثَنَا
يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا سَيَّارٌ عَنْ
الشَّعْبِيِّ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَايَعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فَلَقَّنَنِي
فِيمَا اسْتَطَعْتُ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
“Telah menceritakan kepada
kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Husyaim telah
mengabarkan kepada kami Sayyar dari Ay Sya'bi dari Jarir bin Abdullah,
mengatakan; aku berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk
mendengar dan taat, lantas beliau menemui aku seraya mengatakan;
"Semaksimal kemampuanmu dan untuk menasehati sesama muslim"(HR.
Bukhari)
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ دِينَارٍ قَالَ لَمَّا
بَايَعَ النَّاسُ عَبْدَ الْمَلِكِ كَتَبَ إِلَيْهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ إِلَى
عَبْدِ اللَّهِ عَبْدِ الْمَلِكِ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ إِنِّي أُقِرُّ بِالسَّمْعِ
وَالطَّاعَةِ لِعَبْدِ اللَّهِ عَبْدِ الْمَلِكِ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى سُنَّةِ
اللَّهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ فِيمَا اسْتَطَعْتُ وَإِنَّ بَنِيَّ قَدْ أَقَرُّوا بِذَلِكَ
“Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin
Ali telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan mengatakan, telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Dinar mengatakan, ketika orang-orang
berbai'at kepada Abdul Malik, Abdullah bin Umar berkirim surat; "kepada
hamba Allah, Abdul Malik amirul mukminin, aku berikrar untuk mendengar dan taat
kepada hamba Allah amirul mukmin diatas sunnatullah dan sunnah rasul-NYA
semaksimal kemampuanku dan sesungguhnya anak-anakku telah mengikrarkan yang
demikian."(HR. Bukhari)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ قَالَ قُلْتُ
لِسَلَمَةَ عَلَى أَيِّ شَيْءٍ
بَايَعْتُمْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ
قَالَ عَلَى الْمَوْتِ
“Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Maslamah telah menceritakan kepada kami Hatim dari Yazid bin Abu Ubaid
mengatakan, saya bertanya kepada Salamah; Untuk apa kalian berbaiat kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dihari Hudaibiyah? ia menjawab; untuk
menyongsong kematian.”(HR. Bukhari)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَسْمَاءَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ
أَنَّ حُمَيْدَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَهُ أَنَّ الْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ
أَخْبَرَهُ أَنَّ الرَّهْطَ
الَّذِينَ وَلَّاهُمْ عُمَرُ اجْتَمَعُوا فَتَشَاوَرُوا فَقَالَ لَهُمْ عَبْدُ الرَّحْمَنِ
لَسْتُ بِالَّذِي أُنَافِسُكُمْ عَلَى هَذَا الْأَمْرِ وَلَكِنَّكُمْ إِنْ شِئْتُمْ
اخْتَرْتُ لَكُمْ مِنْكُمْ فَجَعَلُوا ذَلِكَ إِلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ فَلَمَّا وَلَّوْا
عَبْدَ الرَّحْمَنِ أَمْرَهُمْ فَمَالَ النَّاسُ عَلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَتَّى مَا
أَرَى أَحَدًا مِنْ النَّاسِ يَتْبَعُ أُولَئِكَ الرَّهْطَ وَلَا يَطَأُ عَقِبَهُ وَمَالَ
النَّاسُ عَلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ يُشَاوِرُونَهُ تِلْكَ اللَّيَالِي حَتَّى إِذَا
كَانَتْ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَصْبَحْنَا مِنْهَا فَبَايَعْنَا عُثْمَانَ قَالَ الْمِسْوَرُ
طَرَقَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بَعْدَ هَجْعٍ مِنْ اللَّيْلِ فَضَرَبَ الْبَابَ حَتَّى
اسْتَيْقَظْتُ فَقَالَ أَرَاكَ نَائِمًا فَوَاللَّهِ مَا اكْتَحَلْتُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ
بِكَبِيرِ نَوْمٍ انْطَلِقْ فَادْعُ الزُّبَيْرَ وَسَعْدًا فَدَعَوْتُهُمَا لَهُ فَشَاوَرَهُمَا
ثُمَّ دَعَانِي فَقَالَ ادْعُ لِي عَلِيًّا فَدَعَوْتُهُ فَنَاجَاهُ حَتَّى ابْهَارَّ
اللَّيْلُ ثُمَّ قَامَ عَلِيٌّ مِنْ عِنْدِهِ وَهُوَ عَلَى طَمَعٍ وَقَدْ كَانَ عَبْدُ
الرَّحْمَنِ يَخْشَى مِنْ عَلِيٍّ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ ادْعُ لِي عُثْمَانَ فَدَعَوْتُهُ
فَنَاجَاهُ حَتَّى فَرَّقَ بَيْنَهُمَا الْمُؤَذِّنُ بِالصُّبْحِ فَلَمَّا صَلَّى لِلنَّاسِ
الصُّبْحَ وَاجْتَمَعَ أُولَئِكَ الرَّهْطُ عِنْدَ الْمِنْبَرِ فَأَرْسَلَ إِلَى مَنْ
كَانَ حَاضِرًا مِنْ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَأَرْسَلَ إِلَى أُمَرَاءِ الْأَجْنَادِ
وَكَانُوا وَافَوْا تِلْكَ الْحَجَّةَ مَعَ عُمَرَ فَلَمَّا اجْتَمَعُوا تَشَهَّدَ
عَبْدُ الرَّحْمَنِ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ يَا عَلِيُّ إِنِّي قَدْ نَظَرْتُ فِي
أَمْرِ النَّاسِ فَلَمْ أَرَهُمْ يَعْدِلُونَ بِعُثْمَانَ فَلَا تَجْعَلَنَّ عَلَى
نَفْسِكَ سَبِيلًا فَقَالَ أُبَايِعُكَ عَلَى سُنَّةِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْخَلِيفَتَيْنِ
مِنْ بَعْدِهِ فَبَايَعَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ وَبَايَعَهُ النَّاسُ الْمُهَاجِرُونَ
وَالْأَنْصَارُ وَأُمَرَاءُ الْأَجْنَادِ وَالْمُسْلِمُونَ
“Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Muhammad bin Asma`, telah menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik
dari Az Zuhri, bahwa Humaid bin Abdurrahman mengabarinya, bahwa Miswar bin
Makhramah mengabarinya; beberapa orang yang diserahi Umar untuk memegang mandat
berkumpul dan bermusyawarah. Abdurrahman berkata kepada mereka; 'aku bukan
bermaksud menyaingi kalian dalam masalah ini, namun jika kalian berkenan saya
akan memilih (seorang pemimpin) untuk kalian dari kalian sendiri, ' maka mereka
limpahkan wewenang itu kepada Abdurrahman. Ketika mereka sudah menguasakan
urusannya kepada Abdurrahman, dan orang-orang menjadi simpati kepada
Abdurrahman sehingga aku tidak melihat seorang pun mengikuti yang lain, dan
tidak pula melangkahi kebijakan Abdurrahman, dan semua manusia sudah simpati
kepada Abdurrahman, mereka memusyawarahkan kekuasaan itu beberapa malam, hingga
setelah tiba malam yang pagi harinya kami berbaiat kepada Ustman. -Miswar
melanjutkan; - Abdurrahman mengetukku setelah malam kian larut, ia mengetuk
pintu hingga aku bangun, dan ia mengatakan; 'Kulihat dirimu tidur? Demi Allah,
malam ini aku tidak bisa tidur nyenyak, tolong bertolaklah dan panggilah Zubair
dan Sa'd, ' maka aku memanggil keduanya agar bertemu Abdurrahman, Abdurrahman
kemudian mengajak keduanya bermusyawarah, kemudian ia memanggilku lagi dan
berujar; 'Tolong panggillah Ali agar menemuiku! ' serta merta aku memanggilnya,
dan Abdurrahman melakukan pertemuan empat mata dengannya hingga muadzin subuh
memisahkan pertemuannya. Tatkala dia selesai shalat subuh, dan beberapa pemuka
itu telah berkumpul di minbar, Abdurrahman mengutus utusan kepada hadirin dari
muhajirin dan anshar, juga kepada para petinggi militer, yang ketika itu mereka
bersama-sama haji bersama Umar. Dikala mereka telah berkumpul, Abdurrahman
menyatakan kesaksian dan berujar; 'Amma ba'd. Wahai Ali, saya telah mencermati
masalah manusia, dan tak kulihat mereka berpaling dari Ustman, maka janganlah
engkau mencari-cari alasan terhadap dirimu.' Abdurrahman kemudian mengucapkan;
'Saya berbai'at kepadamu diatas sunnatullah dan sunnah rasul-Nya serta dua
khalifah sepeninggalnya.' Selanjutnya Abdurrahman berbaiat kepadanya yang
diikuti sahabat muhajirin dan anshar, para pejabat tinggi militer dan muslimin
secara umum.”(HR. Bukhari)
BERBAI’AT DUA KALI
حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ
عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ قَالَ بَايَعْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَقَالَ لِي يَا سَلَمَةُ أَلَا تُبَايِعُ قُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ بَايَعْتُ فِي الْأَوَّلِ قَالَ وَفِي الثَّانِي
“Telah menceritakan kepada kami Abu
'Ashim dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah mengatakan, Kami berbaiat
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dibawah pohon, lantas Nabi mengatakan:
"Hai Salamah, tidakkah engkau berbaiat?\" 'Saya sudah pada baiat yang
pertama ya Rasulullah' Jawabku. Maka Rasulullah menjawab: "lakukanlah juga
pada baiat yang kedua!"(HR. Bukhari)
BAI’ATNYA ORANG ARAB BADUI
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَعْرَابِيًّا بَايَعَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْإِسْلَامِ فَأَصَابَهُ وَعْكٌ
فَقَالَ أَقِلْنِي بَيْعَتِي فَأَبَى ثُمَّ جَاءَهُ فَقَالَ أَقِلْنِي بَيْعَتِي فَأَبَى
فَخَرَجَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةُ
كَالْكِيرِ تَنْفِي خَبَثَهَا وَيَنْصَعُ طِيبُهَا
“Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Maslamah dari Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma, ada seorang arab nomade (primitive) berbaiat kepada
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk Islam, kemudian ia terkena demam,
sehingga ia berujar: "lepaskanlah baiatku" Namun beliau enggan. Si
arab badui datang kepada beliau lagi dan mengatakan; 'lepaskanlah baiatku! '
Namun Nabi enggan, sehingga arab badui tadi keluar. Maka Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya kota Madinah ini
bagaikan mesin pemanggang besi yang menghilangkan kotorannya dan menyaring yang
baik."(HR.Bukhari)
BAI’ATNYA ANAK KECIL
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ هُوَ ابْنُ
أَبِي أَيُّوبَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو عَقِيلٍ زُهْرَةُ بْنُ مَعْبَدٍ عَنْ جَدِّهِ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ هِشَامٍ وَكَانَ
قَدْ أَدْرَكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَهَبَتْ بِهِ أُمُّهُ
زَيْنَبُ بِنْتُ حُمَيْدٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ بَايِعْهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ هُوَ صَغِيرٌ فَمَسَحَ رَأْسَهُ وَدَعَا لَهُ وَكَانَ يُضَحِّي بِالشَّاةِ
الْوَاحِدَةِ عَنْ جَمِيعِ أَهْلِهِ
“Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin
Abdullah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan
kepada kami Sa'id, alias Ibnu Abu Ayyub mengatakan; telah menceritakan kepadaku
Abu Uqail Zuhraj bin ma'bad dari kakeknya, Abdullah bin Hisyam, yang mana dia
pernah bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ibunya, Zainab binti Muhammad,
pernah membawanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan berujar;
'Wahai Rasulullah, tolong bai'atlah dia.' Lantas Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "dia masih kecil!" Maka Nabi mengusap kepalanya
dan menyembelihkan satu kambing untuk semua keluarganya.”(HR. Bukhari)
MENARIK KEMBALI BAI’AT
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ أَعْرَابِيًّا
بَايَعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْإِسْلَامِ فَأَصَابَ
الْأَعْرَابِيَّ وَعْكٌ بِالْمَدِينَةِ فَأَتَى الْأَعْرَابِيُّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَقِلْنِي بَيْعَتِي
فَأَبَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ جَاءَهُ فَقَالَ
أَقِلْنِي بَيْعَتِي فَأَبَى ثُمَّ جَاءَهُ فَقَالَ أَقِلْنِي بَيْعَتِي فَأَبَى فَخَرَجَ
الْأَعْرَابِيُّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا
الْمَدِينَةُ كَالْكِيرِ تَنْفِي خَبَثَهَا وَيَنْصَعُ طِيبُهَا
“Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Malik dari Muhammad bin Al Munkadir
dari Jabir bin Abdullah, seorang arab nomade (primitive) berbaiat kepada
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk Islam, kemudian si arab badui ini
terkena demam di Madinah. Ia kemudian menghadap Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam dan berujar; "Wahai Rasulullah, tolong
cabutlah baiatku.' Namun Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam enggan. Kemudian
si Arab badui datang untuk kali ketiganya dan berujar; "cabutlah
baiatku!" Namun Nabi enggan, kemudian si arab badui datang lagi dan
mengatakan; "tolong cabutlah baiatku!" Nabi tetap enggan, sehingga
arab badui keluar dengan tangan hampa. Lantas Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
berujar: "Sungguh Madinah ini bagaikan mesin pemanggang api yang
menghilangkan kotoran dan menyaring yang baik saja."(HR.Bukhari)
BERBAI’AT KARENA AMBISI DUNIAWI
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ رَجُلٌ عَلَى فَضْلِ مَاءٍ
بِالطَّرِيقِ يَمْنَعُ مِنْهُ ابْنَ السَّبِيلِ وَرَجُلٌ بَايَعَ إِمَامًا لَا يُبَايِعُهُ
إِلَّا لِدُنْيَاهُ إِنْ أَعْطَاهُ مَا يُرِيدُ وَفَى لَهُ وَإِلَّا لَمْ يَفِ لَهُ
وَرَجُلٌ يُبَايِعُ رَجُلًا بِسِلْعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ فَحَلَفَ بِاللَّهِ لَقَدْ
أُعْطِيَ بِهَا كَذَا وَكَذَا فَصَدَّقَهُ فَأَخَذَهَا وَلَمْ يُعْطَ بِهَا
“Telah menceritakan kepada kami 'Abdan
dari Abu hamzah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah mengatakan,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga orang yang
Allah tidak mengajak bicara pada hari kiamat, tidak menyucikan mereka dan bagi
mereka siksa yang pedih, seseorang yang terus membiarkan kelebihan air di jalan
untuk mencegah ibnus sabil, dan seseorang yang berbaiat kepada imam, yang ia
tidak berbaiat kepadanya selain untuk duniawi, jika imam memberi yang diinginkannya
maka ia memenuhinya, namun jika tidak, ia tidak menunaikannya, dan seseorang
yang melakukan transaksi jual beli dengan seseorang setelah `ashr, lantas si
pembeli bersumpah dengan nama Allah, bahwa ia pernah membeli dengan harga
sekian-sekian dan itu diberikan, lantas si penjual memberikannya
(membenarkannya), sehingga si pembeli bisa mengambilnya padahal sebenarnya
dengan harga tawarannya tak bisa mendapat barang."(HR.Bukhari)
BAI’ATNYA WANITA
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ
أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ ح وَقَالَ اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يُونُسُ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ عُبَادَةَ
بْنَ الصَّامِتِ يَقُولُ قَالَ لَنَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِي مَجْلِسٍ تُبَايِعُونِي عَلَى
أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا
أَوْلَادَكُمْ وَلَا تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ
وَلَا تَعْصُوا فِي مَعْرُوفٍ فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ
أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَعُوقِبَ فِي الدُّنْيَا فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ وَمَنْ
أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَسَتَرَهُ اللَّهُ فَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ إِنْ شَاءَ
عَاقَبَهُ وَإِنْ شَاءَ عَفَا عَنْهُ فَبَايَعْنَاهُ عَلَى ذَلِكَ
“Telah menceritakan kepada kami Abul
Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri -lewat jalur
periwayatan lain- Al Laits mengatakan; telah menceritakan kepadaku Yunus dari
Ibnu Syihab telah mengabarkan kepada kami Abu Idris Al Khaulani, ia mendengar
Ubadah bin Shamit mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berujar
kepada kami yang ketika itu kami berada dalam sebuah majlis; "Kalian
berbaiat kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak
mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian dan tidak mengadakan
kebohongan yang kalian ada-adakan diantara tangan dan kaki kalian, dan untuk
tidak membangkang yang ma'ruf, maka siapa diantara kalian memenuhi baiatnya,
maka ganjarannya disisi Allah, dan barangsiapa yang melanggar janji (ikrar atau
baiat) nya lantas dihukum di dunia, maka itu sebagai kaffarat baginya, dan
barangsiapa yang melanggarnya lantas Allah menutupinya (membiarkannya), maka
urusannya kepada Allah, jika Allah berkenan Allah akan menyiksanya, dan jika
berkenan ia memaafkannya." maka kami pun berbaiat kepadanya untuk
sedemikian ini.”
حَدَّثَنَا مَحْمُودٌ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُبَايِعُ النِّسَاءَ بِالْكَلَامِ بِهَذِهِ الْآيَةِ { لَا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئًا } قَالَتْ وَمَا
مَسَّتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَ امْرَأَةٍ إِلَّا
امْرَأَةً يَمْلِكُهَا
“Telah menceritakan kepada kami Mahmud
telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, mengatakan, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam Shallallahu'alaihiwasallam membaiat wanita cukup
dengan lisan (tidak berjabat tangan) dengan ayat ini; 'Untuk tidak menyekutukan
Allah dengan sesuatu apapun….' sampai akhir (QS. Al Mumtahanah 12) kata Aisyah;
Tangan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sama sekali tidak pernah menyentuh
wanita selain wanita yang beliau miliki (isterinya).”(HR. Bukhari)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ حَفْصَةَ عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ بَايَعْنَا النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَرَأَ عَلَيْنَا { أَنْ لَا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئًا } وَنَهَانَا عَنْ
النِّيَاحَةِ فَقَبَضَتْ امْرَأَةٌ مِنَّا يَدَهَا فَقَالَتْ فُلَانَةُ أَسْعَدَتْنِي
وَأَنَا أُرِيدُ أَنْ أَجْزِيَهَا فَلَمْ يَقُلْ شَيْئًا فَذَهَبَتْ ثُمَّ رَجَعَتْ
فَمَا وَفَتْ امْرَأَةٌ إِلَّا أُمُّ سُلَيْمٍ وَأُمُّ الْعَلَاءِ وَابْنَةُ أَبِي
سَبْرَةَ امْرَأَةُ مُعَاذٍ أَوْ ابْنَةُ أَبِي سَبْرَةَ وَامْرَأَةُ مُعَاذٍ
“Telah menceritakan kepada kami Musaddad
telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Ayyub dari Hafshah dari Ummu
'Athiyyah mengatakan, kami berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
lantas beliau membacakan ayat: 'Untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu
apapun….' sampai akhir(QS. Al Mumtahanah 12), dan beliau melarang kami dari
niyahah (meratap, menjerit-jerit atau menapuk pipi ketika kematian). Kemudian
ada seseorang yang mencabut tangannya dari kami dan mengatakan; 'wanita fulanah
telah membahagiakanku dan aku ingin membalasnya, ' namun Nabi tidak mengucapkan
apa-apa, lantas si wanita itu terus ngeloyor dan kembali lagi, sehingga tak ada
yang memenuhi janji setianya (baiat) selain Ummu Sulaim, Ummul 'Ala, anak
perempuan Abu Sabrah yang ia adalah isteri Mu'adz atau anak perempuan Abu
Sabrah, dan isteri Mu'adz.”(HR. Bukhari)
Imam Muslim Juga membuat bab tentang
Wajibnya memenuhi Bai’at para khalifah yang pertama dan berikutnya.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ فُرَاتٍ
الْقَزَّازِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ قَاعَدْتُ أَبَا
هُرَيْرَةَ خَمْسَ سِنِينَ فَسَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ كُلَّمَا
هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَسَتَكُونُ خُلَفَاءُ
تَكْثُرُ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فُوا بِبَيْعَةِ الْأَوَّلِ فَالْأَوَّلِ
وَأَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ
بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَرَّادٍ الْأَشْعَرِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ فُرَاتٍ عَنْ أَبِيهِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ
مِثْلَهُ
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Basyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Furat Al Qazzaz dari Abu Hazim dia
berkata, "Saya pernah duduk (menjadi murid) Abu Hurairah selama lima
tahun, saya pernah mendengar dia menceritakan dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dahulu Bani Israil selalu dipimpin
oleh para Nabi, setiap Nabi meninggal maka akan digantikan oleh Nabi yang lain
sesudahnya. Dan sungguh, tidak akan ada Nabi lagi setelahku, namun yang ada
adalah para khalifah (kepala pemerintahan) yang mereka akan banyak berbuat
dosa." Para sahabat bertanya, "Apa yang anda perintahkan untuk kami
jika itu terjadi?" beliau menjawab: "Tepatilah baiat yang pertama,
kemudian yang sesudah itu. Dan penuhilah hak mereka, kerana Allah akan meminta
pertanggung jawaban mereka tentang pemerintahan mereka."
Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan Abdullah bin Barrad Al Asy'ari keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Al Hasan bin Furrat dari
ayahnya dengan isnad seperti ini."(HR. Muslim)
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ
بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ وَوَكِيعٌ ح و حَدَّثَنِي أَبُو
سَعِيدٍ الْأَشَجُّ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ وَابْنُ نُمَيْرٍ
قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَلِيُّ
بْنُ خَشْرَمٍ قَالَا أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ كُلُّهُمْ عَنْ الْأَعْمَشِ
ح و حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا سَتَكُونُ بَعْدِي أَثَرَةٌ وَأُمُورٌ
تُنْكِرُونَهَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَأْمُرُ مَنْ أَدْرَكَ مِنَّا
ذَلِكَ قَالَ تُؤَدُّونَ الْحَقَّ الَّذِي عَلَيْكُمْ وَتَسْأَلُونَ اللَّهَ الَّذِي
لَكُمْ
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dan Waki'. (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj telah
menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Ibnu Numair keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus semuanya dari Al A'masy.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu
Syaibah sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, sepeninggalku akan ada
penguasa-penguasa negara yang mementingkan diri sendiri dan membuat
kebijaksanaan-kebjiksanaan yang tidak kalian sukai." Para sahabat
bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas apa yang anda perintahkan kepada kami
ketika mengalami peristiwa tersebut?" beliau menjawab: "Tunaikanlah
kewajiban kalian dan mintalah hak kalian kepada Allah."(HR. Muslim)
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ
حَرْبٍ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ زُهَيْرٌ
حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ عَبْدِ رَبِّ الْكَعْبَةِ قَالَ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَإِذَا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ جَالِسٌ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ وَالنَّاسُ مُجْتَمِعُونَ
عَلَيْهِ فَأَتَيْتُهُمْ فَجَلَسْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَنَزَلْنَا مَنْزِلًا فَمِنَّا مَنْ يُصْلِحُ
خِبَاءَهُ وَمِنَّا مَنْ يَنْتَضِلُ وَمِنَّا مَنْ هُوَ فِي جَشَرِهِ إِذْ نَادَى مُنَادِي
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ جَامِعَةً فَاجْتَمَعْنَا
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ
نَبِيٌّ قَبْلِي إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ عَلَى خَيْرِ
مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ وَيُنْذِرَهُمْ شَرَّ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ وَإِنَّ أُمَّتَكُمْ
هَذِهِ جُعِلَ عَافِيَتُهَا فِي أَوَّلِهَا وَسَيُصِيبُ آخِرَهَا بَلَاءٌ وَأُمُورٌ
تُنْكِرُونَهَا وَتَجِيءُ فِتْنَةٌ فَيُرَقِّقُ بَعْضُهَا بَعْضًا وَتَجِيءُ الْفِتْنَةُ
فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ مُهْلِكَتِي ثُمَّ تَنْكَشِفُ وَتَجِيءُ الْفِتْنَةُ
فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ هَذِهِ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنْ النَّارِ
وَيُدْخَلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِي يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ وَمَنْ
بَايَعَ إِمَامًا فَأَعْطَاهُ صَفْقَةَ يَدِهِ وَثَمَرَةَ قَلْبِهِ فَلْيُطِعْهُ إِنْ
اسْتَطَاعَ فَإِنْ جَاءَ آخَرُ يُنَازِعُهُ فَاضْرِبُوا عُنُقَ الْآخَرِ فَدَنَوْتُ مِنْهُ
فَقُلْتُ لَهُ أَنْشُدُكَ اللَّهَ آنْتَ سَمِعْتَ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَهْوَى إِلَى أُذُنَيْهِ وَقَلْبِهِ بِيَدَيْهِ وَقَالَ
سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي فَقُلْتُ لَهُ هَذَا ابْنُ عَمِّكَ مُعَاوِيَةُ
يَأْمُرُنَا أَنْ نَأْكُلَ أَمْوَالَنَا بَيْنَنَا بِالْبَاطِلِ وَنَقْتُلَ أَنْفُسَنَا
وَاللَّهُ يَقُولُ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا
أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ
مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا }قَالَ
فَسَكَتَ سَاعَةً ثُمَّ قَالَ أَطِعْهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ وَاعْصِهِ فِي مَعْصِيَةِ
اللَّهِ
و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ نُمَيْرٍ وَأَبُو
سَعِيدٍ الْأَشَجُّ قَالُوا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا
أَبُو مُعَاوِيَةَ كِلَاهُمَا عَنْ الْأَعْمَشِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ
و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْمُنْذِرِ إِسْمَعِيلُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا يُونُسُ
بْنُ أَبِي إِسْحَقَ الْهَمْدَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي السَّفَرِ
عَنْ عَامِرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ رَبِّ الْكَعْبَةِ الصَّائِدِيِّ
قَالَ رَأَيْتُ جَمَاعَةً عِنْدَ الْكَعْبَةِ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ الْأَعْمَشِ
“Telah menceritakan kepada kami Zuhair
bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim, Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy
dari Zaid bin Wahb dari Abdurrahman bin Abd Rabbil Ka'bah dia berkata,
"Ketika saya masuk masjid, maka terlihat olehku Abdullah bin 'Amru bin
'Ash duduk di bawah naungan ka'bah di kelilingi orang banyak. Lalu aku datangi
mereka dan duduk di dekat Abdullah. Dia berkata, "Kami pernah mengadakan
suatu perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu di suatu
tempat pemberhentian kami berhenti. Sebagian kami ada yang memperbaiki tempat
tidur, sebagian lagi berlatih memanah, sebagian lagi memberi makan hewan dan
sebagainya. Tiba-tiba terdengar utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyeru, memanggil kami untuk shalat berjama'ah, lalu kami berkumpul di dekat
beliau. Beliau bersabda: "Para Nabi sebelum saya diutus menuntun umatnya
kepada kebaikan yang telah diajarkan Allah kepada mereka, dan mengingatkan
bahaya yang mengancam mereka. Ummatku yang sempurna dan selamat ialah
angkatan yang pertama-tama, angkatan sesudah itu akan ditimpa berbagai cobaan
berupa hal-hal yang tidak disenanginya, seperti timbulnya fitnah. Di
mana-mana sebagian mereka menghina sebagian yang lain, oleh karena itu
timbullah bencana. Orang-orang mukmin berkata, 'Inilah kiranya yang
membinasakanku', Setelah hilang bencana tersebut, timbul pula bencana yang lain.
Dan orang mukmin berkata, 'Ini..! Ini..!" Siapa yang ingin bebas dari
neraka dan ingin masuk ke surga, hendaklah dia menemui kematiannya dalam
keimanan kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah dia berjasa kepada ummat
manusia sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat itu. Siapa yang baik
dengan seorang pemimpin (penguasa) lalu dia memenuhi bai'atnya dengan sepenuh
hati, hendaklah dia mematuhi pemimpin itu semampunya. Jika yang lain datang
memberontak, penggallah lehernya." Abdurrahman berkata, "Aku
lebih mendekat lagi kepada 'Amru, lalu saya berkata, "Dengan nama Allah,
saya bertanya kepada anda, 'Apakah kamu mendengar sendiri hadits ini dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' dia menunjuk tangannya ke telinga
dan hatinya seraya berkata, "Saya mendengarnya dengan kedua telingaku dan
kusimpan ke dalam hatiku." Lalu kukatakan kepadanya, "Ini anak
pamanmu, Mu'awiyah! Dia menyuruh kami memakan harta sesama dengan cara yang
haram dan memerintahkan untuk saling membunuh sesama. Padahal Allah telah
berfirman: '(Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta
sesamamu dengan cara yang haram, kecuali berjual beli dengan cara suka sama
suka sesamamu, dan janganlah kamu membunuh saudaramu (sesama muslim).
Sesungguhnya Allah Maha penyayang kepadamu) ' (Qs. An Nisaa`: 29). 'Amru diam
sebentar kemudian dia berkata, "Patuhilah perintahnya bila sesuai dengan
perintah Allah dan langgarlah perintahnya bila melanggar perintah Allah!"
Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair serta Abu Sa'id Al Asyaj mereka berkata;
telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah keduanya dari Al A'masy dengan isnad seperti ini."
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Al Mundzir Isma'il bin 'Umar telah
menceritakan kepada kami Yunus bin Abu Ishaq Al Hamdani telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Abu As Safar dari 'Amir dari Abdurrahman bin Abd
Rabbil Ka'bah Ash Sha`idi dia berkata, "Saya melihat sekelompok orang di
sisi Ka'bah…kemudian dia menyebutkan seperti hadits Al A'masy. "(HR.
Muslim)
BAB : JIKA DUA KHALIFAH DIBAI’AT
و حَدَّثَنِي وَهْبُ بْنُ
بَقِيَّةَ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ الْجُرَيْرِيِّ
عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا بُويِعَ لِخَلِيفَتَيْنِ فَاقْتُلُوا الْآخَرَ مِنْهُمَا
“Dan telah menceritakan kepadaku Wahb bin
Baqiyah Al Wasithi telah menceritakan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Al
Jurairi dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada dua khalifah yang
dibaiat, maka bunuhlah yang paling terakhir dari keduanya."
(HR.Muslim)
Ahli hadis yang lain Imam Abu Daud juga
menyinggung tentang bai’at dalam kitab beliau Sunan Abu Daud :
Bab tentang Bai’at
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ
عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كُنَّا نُبَايِعُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَيُلَقِّنُنَا
فِيمَا اسْتَطَعْتَ
“Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin
Umar, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Dinar, dari Ibnu
Umar, ia berkata; dahulu kami membai'at Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
untuk mendengar dan mentaati, dan beliau membisikkan: "Semampumu!"(HR.
Abu Daud)
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ
أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ عَنْ بَيْعَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النِّسَاءَ قَالَتْ مَا مَسَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَ امْرَأَةٍ قَطُّ إِلَّا أَنْ يَأْخُذَ عَلَيْهَا فَإِذَا أَخَذَ
عَلَيْهَا فَأَعْطَتْهُ قَالَ اذْهَبِي فَقَدْ بَايَعْتُكِ
“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Shalih, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku
Malik, dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bahwa Aisyah radliallahu 'anha telah
mengabarkan kepadanya mengenai bai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kepada para wanita. Ia berkata; tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyentuh tangan wanita sama sekali kecuali beliau mengambil sumpah
atasnya, maka apabila beliau telah mengambil sumpah atasnya beliau berkata:
"Pergilah, aku telah membaiat kalian!"(HR. Abu Daud)
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ
بْنُ عُمَرَ بْنِ مَيْسَرَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ
بْنُ أَبِي أَيُّوبَ حَدَّثَنِي أَبُو عَقِيلٍ زَهْرَةُ بْنُ مَعْبَدٍ عَنْ جَدِّهِ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ هِشَامٍ وَكَانَ قَدْ أَدْرَكَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَهَبَتْ بِهِ أُمُّهُ زَيْنَبُ بِنْتُ
حُمَيْدٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ
اللَّهِ بَايِعْهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ
صَغِيرٌ فَمَسَحَ رَأْسَهُ
“Telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Umar bin Maisarah, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Yazid?, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub, telah menceritakan
kepadaku Abu 'Aqil Zahrah bin Ma'bad, dari kakeknya yaitu Abdullah bin Hisyam,
dan ia pernah bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ibunya yaitu
Zainab binti Humaid telah membawanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, kemudian berkata; wahai Rasulullah, bai'atlah dia! Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Ia masih kecil."
Kemudian beliau mengusap kepalanya.”(HR. Abu Daud)
Imam An Nasai membuat Kitab tersendiri
tentang Bai’at di dalam kitab Sunannya :
BAI’AT UNTUK MENDENGAR DAN TAAT
أَخْبَرَنَا
الْإِمَامُ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ النَّسَائِيُّ مِنْ لَفْظِهِ قَالَ
أَنْبَأَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَحْيَى
بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ
عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ بَايَعْنَا
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ
فِي الْيُسْرِ وَالْعُسْرِ وَالْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ وَأَنْ لَا نُنَازِعَ
الْأَمْرَ أَهْلَهُ وَأَنْ نَقُومَ بِالْحَقِّ حَيْثُ كُنَّا لَا نَخَافُ لَوْمَةَ
لَائِمٍ
أَخْبَرَنَا عِيسَى
بْنُ حَمَّادٍ قَالَ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ
عُبَادَةَ بْنِ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ
عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ قَالَ بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْعُسْرِ وَالْيُسْرِ
وَذَكَرَ مِثْلَهُ
“Telah mengabarkan kepada kami Imam Abu
Abdurrahman An Nasai dari lafazhnya, ia berkata; telah memberitakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
Yahya bin Sa'id dari 'Ubadah bin Al Walid bin 'Ubadah bin Ash Shamit dari
'Ubadah bin Ash Shamit, ia berkata; kami membaiat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk mendengar dan taat dalam keadaan mudah dan sulit, kami
senangi maupun kami benci, dan tidak merebut kekuasaan dari pemiliknya, dan
melakukan kebenaran dimanapun kami berada, tidak takut kepada celaan orang yang
mencela.
Telah mengabarkan kepada kami Isa bin
Hammad, ia berkata; telah memberitakan kepada kami Al Laits dari Yahya bin
Sa'id dari 'Ubadah bin Al Walid bin 'Ubadah bin Ash Shamit dari ayahnya bahwa
'Ubadah bin Ash Shamit berkata; kami membaiat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk mendengar dan taat dalam keadaan susah dan mudah... dan ia
menyebutkan hadits seperti itu.”(HR. AN Nasai)
BERBAI’AT UNTUK TIDAK MENENTANG URUSAN
DARI YANG BERWENANG
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَمَةَ وَالْحَارِثُ بْنُ مِسْكِينٍ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَنَا أَسْمَعُ عَنْ
ابْنِ الْقَاسِمِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
عُبَادَةُ بْنُ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ عُبَادَةَ قَالَ بَايَعْنَا رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْيُسْرِ
وَالْعُسْرِ وَالْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ وَأَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ
وَأَنْ نَقُولَ أَوْ نَقُومَ بِالْحَقِّ حَيْثُمَا كُنَّا لَا نَخَافُ لَوْمَةَ لَائِمٍ
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Salamah dan Al Harits bin Miskin dengan membacakan riwayat dan saya
mendengar dari Ibnu Al Qasim, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Malik
dari Yahya bin Sa'id, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Ubadah bin Al
Walid bin 'Ubadah, ia berkata; telah menceritakan kepadaku ayahku dari 'Ubadah,
ia berkata; kami membaiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
mendengar dan taat dalam keadaan mudah dan sulit, kami senangi maupun kami
benci, dan tidak merebut kekuasaan dari pemiliknya, dan mengatakan atau
melakukan kebenaran dimanapun kami berada, tidak takut kepada celaan orang yang
mencela.”(HR. An Nasai)
BERBAI’AT UNTUK BERKATA YANG BENAR
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ يَحْيَى بْنِ أَيُّوبَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ ابْنِ
إِسْحَقَ وَيَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ بْنِ
الصَّامِتِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْعُسْرِ وَالْيُسْرِ
وَالْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ وَأَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ وَعَلَى أَنْ
نَقُولَ بِالْحَقِّ حَيْثُ كُنَّا
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Yahya bin Ayyub, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Idris dari Ibnu Ishaq dan Yahya bin Sa'id dari 'Ubadah bin Al Walid bin Ash
Shamit dari ayahya dari kakeknya, ia berkata; kami membaiat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendengar dan taat dalam keadaan sulit dan
mudah, kami senangi maupun kami benci, dan tidak merebut kekuasaan dari
pemiliknya, dan mengatakan kebenaran dimanapun kami berada, tidak takut kepada
celaan orang yang mencela.”(An Nasai)
BERBAI’AT UNTUK BERKATA ADIL
أَخْبَرَنِي هَارُونُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ حَدَّثَنِي الْوَلِيدُ
بْنُ كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُبَادَةُ بْنُ الْوَلِيدِ أَنَّ أَبَاهُ الْوَلِيدَ
حَدَّثَهُ عَنْ جَدِّهِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي عُسْرِنَا وَيُسْرِنَا
وَمَنْشَطِنَا وَمَكَارِهِنَا وَعَلَى أَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ وَعَلَى
أَنْ نَقُولَ بِالْعَدْلِ أَيْنَ كُنَّا لَا نَخَافُ فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ
“Telah mengabarkan kepada kami Harun bin
Abdullah, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, ia berkata;
telah menceritakan kepadaku Al Walid bin Katsir, ia berkata; telah menceritakan
kepadaku 'Ubadah bin Al Walid bahwa ayahnya telah menceritakan kepadanya dari
kakeknya yaitu 'Ubadah bin Ash Shamit, ia berkata; kami membaiat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendengar dan taat dalam keadaan sulit dan
mudah, kami senangi maupun kami benci, dan tidak merebut kekuasaan dari
pemiliknya, dan mengatakan keadilan dimanapun kami berada, tidak takut kepada
celaan orang yang mencela.(HR. An Nasai)
BAI’AT UNTUK MENGUTAMAKAN ORANG LAIN
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْوَلِيدِ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَيَّارٍ
وَيَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُمَا سَمِعَا عُبَادَةَ بْنَ الْوَلِيدِ يُحَدِّثُ عَنْ
أَبِيهِ أَمَّا سَيَّارٌ فَقَالَ عَنْ أَبِيهِ وَأَمَّا يَحْيَى فَقَالَ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ جَدِّهِ قَالَ بَايَعْنَا رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي عُسْرِنَا
وَيُسْرِنَا وَمَنْشَطِنَا وَمَكْرَهِنَا وَأَثَرَةٍ عَلَيْنَا وَأَنْ لَا نُنَازِعَ
الْأَمْرَ أَهْلَهُ وَأَنْ نَقُومَ بِالْحَقِّ حَيْثُمَا كَانَ لَا نَخَافُ فِي اللَّهِ
لَوْمَةَ لَائِمٍ قَالَ شُعْبَةُ
سَيَّارٌ لَمْ يَذْكُرْ هَذَا الْحَرْفَ حَيْثُمَا كَانَ وَذَكَرَهُ يَحْيَى قَالَ
شُعْبَةُ إِنْ كُنْتُ زِدْتُ فِيهِ شَيْئًا فَهُوَ عَنْ سَيَّارٍ أَوْ عَنْ يَحْيَى
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Al Walid, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad, ia berkata;
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sayyar dan Yahya bin Sa'id bahwa
keduanya telah mendengar 'Ubadah bin Al Walid menceritakan dari ayahnya...
adapun Sayyar, ia berkata; dari ayahya. Sedangkan Yahya, ia berkata; dari
ayahnya dari kakeknya, ia berkata; kami membaiat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk mendengar dan taat dalam keadaan sulit dan mudah, kami
senangi maupun kami benci, dan mendahulukan atas diri kami dan tidak merebut
kekuasaan dari pemiliknya, dan melakukan kebenaran dimanapun kami berada, tidak
takut kepada celaan orang yang mencela. Syu’bah berkata bahwa Sayyar tidak
menyebutkan huruf ini “ dimanapun berada” dan Yahya menyebutkannya. Syu’bah
berkata jika aku menambahkan sesuatu di dalamnya maka itu berarti dari Yassar
atau Yaya.”(HR. An Nasai)
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَلَيْكَ بِالطَّاعَةِ فِي
مَنْشَطِكَ وَمَكْرَهِكَ وَعُسْرِكَ وَيُسْرِكَ وَأَثَرَةٍ عَلَيْكَ
“Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ya'qub dari Abu Hazim dari Abu
Shaleh dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kewajibanmu untuk taat dalam perkara yang kamu senangi
maupun kamu benci dalam keadaan sulit maupun mudah serta mengutamakan atas
dirimu."(HR. An Nasai)
BERBAI’AT UNTUK MENASEHATI SETIAP ORANG
MUSLIM
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ
عَنْ جَرِيرٍ قَالَ بَايَعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Abdullah bin Yazid, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Ziyad bin 'Ilaqah dari Jarir, ia berkata; saya membaiat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk menasehati setiap muslim.”(HR. An Nasai)
أَخْبَرَنَا
يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ يُونُسَ عَنْ
عَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ قَالَ
جَرِيرٌ بَايَعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ
وَأَنْ أَنْصَحَ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
“Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah dari Yunus
dari 'Amr bin Sa'id dari Abu Zur'ah bin 'Amr bin Jarir, Jarir berkata; saya
membaiat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendengar dan mentaati dan
menasehati setiap muslim.”(HR. An Nasai)
BERBAI’AT UNTUK TIDAK LARI DARI MEDAN
PERANG
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ سَمِعَ جَابِرًا يَقُولُ لَمْ نُبَايِعْ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمَوْتِ إِنَّمَا بَايَعْنَاهُ
عَلَى أَنْ لَا نَفِرَّ
“Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zubair, ia
mendengar Jabir berkata; kami tidak membait Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk mati, sesungguhnya kami membaiat beliau untuk tidak lari dari
perang.”(HR.An Nasai)
BERBAI’AT UNTUK MENYAMBUT KEMATIAN
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ قَالَ
قُلْتُ لِسَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ عَلَى أَيِّ شَيْءٍ بَايَعْتُمْ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ قَالَ عَلَى
الْمَوْتِأَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ يَزِيدَ
بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ قَالَ قُلْتُ لِسَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ عَلَى
أَيِّ شَيْءٍ بَايَعْتُمْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ
قَالَ عَلَى الْمَوْتِ
“Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il dari Yazid bin Abu
'Ubaid, ia berkata; saya berkata kepada Salamah bin Al Akwa'; untuk sesuatu
apakah kalian membaiat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada hari di
Hudaibiyah? Ia berkata; untuk mati.”(HR. An Nasai)
BERBAI’AT UNTUK BERJIHAD
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ
بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرُو
بْنُ الْحَارِثِ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ عَمْرَو بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أُمَيَّةَ
ابْنَ أَخِي يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَاهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ يَعْلَى
بْنَ أُمَيَّةَ قَالَ جِئْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَبِي أُمَيَّةَ يَوْمَ الْفَتْحِ
فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ بَايِعْ أَبِي عَلَى الْهِجْرَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُبَايِعُهُ عَلَى الْجِهَادِ وَقَدْ انْقَطَعَتْ
الْهِجْرَةُ
“Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin
'Amr bin As Sarh, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, ia
berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Amr bin Al Harits dari Ibnu Syihab bahwa
'Amr bin Abdurrahman bin Umayyah anak saudara Ya'la bin Umayyah bahwa ayahnya
mengabarkan kepadanya bahwa Ya'la bin Umayyah berkata; aku mendatangi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama Abu Umayyah ketika hari
penaklukan Mekkah lalu aku berkata; wahai Rasulullah bai’atlah ayahku untuk berhijrah,
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku membaitnya
untuk berjihad karena hijrah telah terputus."(HR. An Nasai)
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَمِّي قَالَ
حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو إِدْرِيسَ
الْخَوْلَانِيُّ أَنَّ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَحَوْلَهُ عِصَابَةٌ مِنْ أَصْحَابِهِ تُبَايِعُونِي عَلَى
أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا
أَوْلَادَكُمْ وَلَا تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ
وَلَا تَعْصُونِي فِي مَعْرُوفٍ فَمَنْ وَفَّى فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ أَصَابَ
مِنْكُمْ شَيْئًا فَعُوقِبَ بِهِ فَهُوَ لَهُ كَفَّارَةٌ وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ
شَيْئًا ثُمَّ سَتَرَهُ اللَّهُ فَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ إِنْ شَاءَ عَفَا عَنْهُ
وَإِنْ شَاءَ عَاقَبَهُ خَالَفَهُ أَحْمَدُ
بْنُ سَعِيدٍ
“Telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah bin Sa'd bin Ibrahim bin Sa'd, ia berkata; telah menceritakan
kepadaku pamanku, ia berkata; telah menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih
dari Ibnu Syihab, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Idris Al Khaulani
bahwa 'Ubadah bin Ash Shamit berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda dan disekitarnya terdapat beberapa orang sahabatnya:
"Apakah kalian membaitku untuk tidak mensekutukan Sesuatu dengan Allah,
tidak mencuri, tidak berzina tidak membunuh anak kalian, tidak berbuat dusta
yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak mendurhakaiku dalam
perkara yang ma'ruf. Dan barang siapa yang melakukan sebagian dari hal tersebut
kemudian Allah menutupinya maka perkaranya kembali kepada Allah, apabila Allah
menghendaki maka Allah memaafkannya dan apabila Allah menghendaki maka Allah
menghukumnya." Ahmad bin Sa'id menyelisihi hal tersebut.” (HR. An Nasai)
أَخْبَرَنِي أَحْمَدُ
بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحِ بْنِ
كَيْسَانَ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ فُضَيْلٍ أَنَّ ابْنَ شِهَابٍ حَدَّثَهُ عَنْ عُبَادَةَ
بْنِ الصَّامِتِ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا تُبَايِعُونِي عَلَى مَا بَايَعَ
عَلَيْهِ النِّسَاءُ أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا
تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ وَلَا تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ
بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ وَلَا تَعْصُونِي فِي مَعْرُوفٍ قُلْنَا بَلَى يَا
رَسُولَ اللَّهِ فَبَايَعْنَاهُ عَلَى ذَلِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنْ أَصَابَ بَعْدَ ذَلِكَ شَيْئًا فَنَالَتْهُ عُقُوبَةٌ فَهُوَ
كَفَّارَةٌ وَمَنْ لَمْ تَنَلْهُ عُقُوبَةٌ فَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ إِنْ شَاءَ غَفَرَ
لَهُ وَإِنْ شَاءَ عَاقَبَهُ
“Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin
Sa'id, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ya'qub, ia berkata; telah
menceritakan kepada kami ayahku dari Shaleh bin Kaisan dari Al Harits bin
Fudhail bahwa Ibnu Syihab menceritakan kepadanya dari 'Ubadah bin Ash Shamit
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah
kalian membaitku sebagaimana para wanita membaitku, agar tidak akan
menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh
anak-anak kalian, tidak akan berbuat dusta yang kalian ada-adakan antara tangan
dan kaki kalian dan tidak akan mendurhakaiku dalam urusan yang baik." Maka
kami mengatakan; ya, wahai Rasulullah. Kemudian kami membait beliau untuk hal
tersebut. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang
siapa yang setelah itu melakukan sesuatu kemudian mendapatkan hukuman maka hal
tersebut merupakan kafarah, dan barang siapa yang belum mendapatkan hukuman
maka urusannya kembali kepada Allah, apabila Allah menghendaki maka Allah akan
mengampuninya dan apabila Allah menghendaki maka Allah menghukumnya."(HR.
An Nasai)
BERBAI’AT UNTUK HIJRAH
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ
حَبِيبِ بْنِ عَرَبِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَلَقَدْ
تَرَكْتُ أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ قَالَ ارْجِعْ إِلَيْهِمَا فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا
“Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin
Habib bin 'Arabi, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid
dari 'Atho` bin As Saib dari ayahnya dari Abdullah bin 'Amr bahwa seseorang
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berkata; saya datang
berbaiat kepadamu untuk berhijrah dan sungguh saya telah meninggalkan kedua
orangtuaku yang menangis, beliau bersabda: "Kembalilah kepada keduanya
buatlah mereka tertawa seperti engkau membuat mereka menangis."(HR. An
Nasai)
BERBAI’AT UNTUK PERKARA YANG DISENANGI
DAN DIBENCI
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ قُدَامَةَ عَنْ جَرِيرٍ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ وَالشَّعْبِيِّ قَالَا
قَالَ جَرِيرٌ أَتَيْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لَهُ أُبَايِعُكَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ
فِيمَا أَحْبَبْتُ وَفِيمَا كَرِهْتُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَوَ تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ يَا جَرِيرُ أَوَ تُطِيقُ ذَلِكَ قَالَ قُلْ فِيمَا اسْتَطَعْتُ
فَبَايَعَنِي وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Qudamah dari Jarir dari Mughirah dari Abu Wail dan Asy Sya'bi mereka
berkata; Jarir berkata; saya datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dan berkata kepadanya; saya berbai'at kepadamu untuk mendengar dan
taat dalam perkara yang saya senangi dan perkara yang saya benci. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Apakah engkau mampu melakukan hal
itu wahai Jarij?" Beliau bersabda: "Katakan dalam perkara yang saya
mampu." Maka beliau membai'at saya untuk menasehati setiap muslim.(HR.
An Nasai)
BERBAI’AT UNTUK MEMISAHKAN DIRI DARI
ORANG MUSYRIK
أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ
خَالِدٍ قَالَ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ
عَنْ جَرِيرٍ قَالَ بَايَعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ
وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ وَعَلَى فِرَاقِ الْمُشْرِكِ
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ يَحْيَى بْنِ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ قَالَ حَدَّثَنَا
أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ أَبِي نُخَيْلَةَ عَنْ
جَرِيرٍ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ
نَحْوَهُ
“Telah mengabarkan kepada kami Bisyr bin
Khalid, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah dari
Sulaiman dari Abu Wail dari Jarir, ia berkata; saya berbai'at kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendirikan shalat, membayar zakat
dan menasehati setiap orang muslim, serta meninggalkan orang musyrik.
Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin
Yahya bin Muhammad, Ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ar
Rabi', ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Al A'masy
dari Abu Wail dari Abu Nukhailah dari Jarir, ia berkata; saya datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam...kemudian ia menyebutkan hadits
seperti itu. “(HR.An
Nasai)
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ قُدَامَةَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ أَبِي
نُخَيْلَةَ الْبَجَلِيِّ قَالَ قَالَ جَرِيرٌ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُبَايِعُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْسُطْ يَدَكَ
حَتَّى أُبَايِعَكَ وَاشْتَرِطْ عَلَيَّ فَأَنْتَ أَعْلَمُ قَالَ أُبَايِعُكَ عَلَى
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتُنَاصِحَ الْمُسْلِمِينَ
وَتُفَارِقَ الْمُشْرِكِينَ
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Qudamah, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari
Abu Wail dari Abu Nukhailah Al Bajili, ia berkata; Jarir berkata; saya
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau sedang membai'at.
Kemudian saya katakan; wahai Rasulullah, hamparkan tanganmu hingga saya
berbai'at kepadamu dan memintalah syarat kepadaku, engkau lebih mengetahui.
beliau bersabda: " Saya bai'at engkau untuk beribadah kepada Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, saling menasehati diantara orang-orang
muslim, dan meninggalkan orang-orang musyrik."(HR. An Nasai)
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ قَالَ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ قَالَ أَنْبَأَنَا
ابْنُ شِهَابٍ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عُبَادَةَ بْنَ
الصَّامِتِ قَالَ بَايَعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَهْطٍ فَقَالَ أُبَايِعُكُمْ عَلَى
أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا
أَوْلَادَكُمْ وَلَا تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ
وَلَا تَعْصُونِي فِي مَعْرُوفٍ فَمَنْ وَفَّى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ
أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَعُوقِبَ فِيهِ فَهُوَ طَهُورُهُ وَمَنْ سَتَرَهُ اللَّهُ
فَذَاكَ إِلَى اللَّهِ إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ
“Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim, ia berkata; telah menceritakan kepada kami telah menceritakan kepada
kami Ghundar, ia berkata; telah memberitakan kepada kami Ma'mar, ia berkata;
telah memberitakan kepada kami Ibnu Syihab dari Abu Idris Al Khaulani, ia
berkata; saya mendengar 'Ubadah bin Ash Shamit, ia berkata; saya membai'at
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sekelompok orang, kemudian beliau
bersabda: "Saya membai'at kalian untuk tidak mensekutukan Allah dengan
sesuatu. Tidak mencuri, tidak berzina tidak membunuh anak-anak kalian tidak
melakukan kedustaan yang kalian ada- adakan diantara ke dua tangannya di antara
kedua tangan dan kaki kami dan tidak berbuat durhaka kepadaku dalam perkara
yang baik, barang siapa diantara kalian menunaikannya maka pahala kepada Allah.
Barang siapa yang melakukan sesuatu dari hal tersebut kemudian dihukum maka hal
tersebut merupakan pencuci baginya, dan barang siapa Allah tutupi dirinya maka
hal tersebut kembali kepada Allah, apabila Allah menghendaki maka Allah akan
mengadzabnya dan apabila Allah menghendaki maka Allah mengampuninya."(HR.
An Nasai)
BAI’ATNYA WANITA
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أُمِّ
عَطِيَّةَ قَالَتْ لَمَّا أَرَدْتُ
أَنْ أُبَايِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ امْرَأَةً أَسْعَدَتْنِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَأَذْهَبُ فَأُسْعِدُهَا
ثُمَّ أَجِيئُكَ فَأُبَايِعُكَ قَالَ اذْهَبِي فَأَسْعِدِيهَا قَالَتْ فَذَهَبْتُ فَسَاعَدْتُهَا
ثُمَّ جِئْتُ فَبَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Manshur, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub dari
Muhammad dari Ummu 'Athiyah, ia berkata; tatkala saya ingin membai'at
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saya katakan; wahai Rasulullah,
sesungguhnya terdapat seorang wanita yang membantuku melakukan ratapan pada
masa jahiliyah lalu saya pergi untuk membantunya melakukan ratapan, kemudian
saya datang kepadamu untuk berbai'at. Beliau bersabda: "Pergilah dan
bantulah dia melakukan ratapan." Kemudian saya pergi dan membantu
melakukan ratapan kemudian saya datang dan membai'at Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam.(HR. An Nasai)
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ
بْنُ أَحْمَدَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الرَّبِيعِ قَالَ أَنْبَأَنَا حَمَّادٌ قَالَ
حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أَخَذَ عَلَيْنَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيْعَةَ عَلَى أَنْ لَا نَنُوحَ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan
bin Ahmad, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi', ia berkata;
telah memberitakan kepada kami Hammad, ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Ayyub dari Muhammad dari Ummu 'Athiyah, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengambil bai'at dari kami agar tidak melakukan
ratapan.”(HR. An Nasai)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ أُمَيْمَةَ بِنْتِ رُقَيْقَةَ أَنَّهَا قَالَتْ أَتَيْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نِسْوَةٍ مِنْ الْأَنْصَارِ نُبَايِعُهُ فَقُلْنَا
يَا رَسُولَ اللَّهِ نُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ لَا نُشْرِكَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا
نَسْرِقَ وَلَا نَزْنِيَ وَلَا نَأْتِيَ بِبُهْتَانٍ نَفْتَرِيهِ بَيْنَ أَيْدِينَا
وَأَرْجُلِنَا وَلَا نَعْصِيكَ فِي مَعْرُوفٍ قَالَ فِيمَا اسْتَطَعْتُنَّ وَأَطَقْتُنَّ
قَالَتْ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَرْحَمُ بِنَا هَلُمَّ نُبَايِعْكَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَا أُصَافِحُ
النِّسَاءَ إِنَّمَا قَوْلِي لِمِائَةِ امْرَأَةٍ كَقَوْلِي لِامْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ
أَوْ مِثْلُ قَوْلِي لِامْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Basysyar, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin Al Munkadir
dari Umaimah binti Ruqaiqah bahwa ia berkata; saya datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam diantara beberapa wanita Anshar, kami berbai'at
kepadanya dan berkata; wahai Rasulullah, kami berbai'at kepadamu untuk tidak
mensekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, tidak
melakukan kedustaan yang diadakan diantara kedua tangan dan kaki kami, tidak
mendurhakaimu dalam perkara yang baik. Beliau bersabda: "Dalam perkara
yang kalian mampu." Ia berkata; maka kami katakan; Allah dan RasulullahNya
lebih sayang kepada kami. Mari kami baiat engkau wahai Rasulullah. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya saya tidak
bersalaman dengan wanita. Sesungguhnya perkataanku kepada seratus orang wanita
seperti perkataanku kepada satu orang wanita atau seperti perkataanku kepada
satu orang wanita."(HR.An Nasai)
BAI’AT ORANG YANG BERPENYAKIT
أَخْبَرَنَا زِيَادُ بْنُ
أَيُّوبَ قَالَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ يُقَالُ
الشَّرِيدِ لَهُ كَانَ عَمْرٌو عَنْ أَبِيهِ قَالَ فِي وَفْدِ وَفْدِ ثَقِيفٍ رَجُلٌ
مَجْذُومٌ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْجِعْ
فَقَدْ بَايَعْتُكَ
“Telah mengabarkan kepada kami Ziyad bin
Ayyub, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Ya'la bin 'Atho`
dari seorang laki-laki yang dipanggil dari yuqal asy syarid lahu, 'Amr berkata
dari Ayahnya berkata; di antara utusan orang-orang Tsaqif terdapat seorang
laki-laki yang mengidap penyakit lepra kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengirimkan utusan kepadanya dan bersabda: "Kembalilah, sungguh
saya telah membai'atmu."(HR. An Nasai)
BAI’ATNYA ANAK-ANAK
أَخْبَرَنَا عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلَّامٍ قَالَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ
عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ عَنْ الْهِرْمَاسِ بْنِ زِيَادٍ قَالَ مَدَدْتُ
يَدِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا غُلَامٌ
لِيُبَايِعَنِي فَلَمْ يُبَايِعْنِي
“Telah mengabarkan kepada kami
Abdurrahman bin Muhammad bin Sallam, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Umar bin Yunus dari Ikrimah bin 'Ammar dari Al Hirmas bin Ziyad, ia berkata; saya
mengulurkan tanganku kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan ketika itu
saya adalah seorang anak kecil, agar saya membai'at beliau namun beliau tidak
menerimaku.”(HR.An Nasai)
BAI’ATNYA BUDAK
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ جَاءَ عَبْدٌ فَبَايَعَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَلَا يَشْعُرُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ عَبْدٌ فَجَاءَ سَيِّدُهُ يُرِيدُهُ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعْنِيهِ فَاشْتَرَاهُ بِعَبْدَيْنِ
أَسْوَدَيْنِ ثُمَّ لَمْ يُبَايِعْ أَحَدًا حَتَّى يَسْأَلَهُ أَعَبْدٌ هُوَ
“Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari
Jabir, ia berkata; telah datang seorang budak kemudian ia membai'at Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam untuk berhijrah dan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tidak merasakan bahwa ia adalah budak kemudian tuannya datang hendak
mengambilnya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Juallah ia
kepadaku." Kemudian beliau membelinya dengan dua budak hitam. Kemudian
beliau tidak membai'at seseorang hingga bertanya kepadanya apakah ia seorang
budak?(HR. An Nasai)
MEMINTA BAI’AT DIBATALKAN
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
عَنْ مَالِكٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ أَعْرَابِيًّا
بَايَعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْإِسْلَامِ فَأَصَابَ
الْأَعْرَابِيَّ وَعْكٌ بِالْمَدِينَةِ فَجَاءَ الْأَعْرَابِيُّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَقِلْنِي بَيْعَتِي
فَأَبَى ثُمَّ جَاءَهُ فَقَالَ أَقِلْنِي بَيْعَتِي فَأَبَى فَخَرَجَ الْأَعْرَابِيُّ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا الْمَدِينَةُ
كَالْكِيرِ تَنْفِي خَبَثَهَا وَتَنْصَعُ طِيبَهَا
“Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah
dari Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah bahwa seorang
badui membai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk masuk Islam.
Kemudian orang badui tersebut tertimpa penyakit demam di Madinah kemudian orang
badui tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata;
wahai Rasulullah, batalkan bai'atku, kemudian beliau menolak, kemudian ia
datang kepada beliau dan berkata; batalkan bai'atku. Kemudian beliau menolak,
lalu orang badui tersebut keluar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya Madinah seperti alat peniup api tukang besi yang
menghilangkan kotoran serta memurnikan yang baiknya. "(HR.An Nasai)
BERBAI’AT SEBATAS KEMAMPUAN
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ ح و أَخْبَرَنِي عَلِيُّ
بْنُ حُجْرٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
قَالَ كُنَّا نُبَايِعُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ ثُمَّ
يَقُولُ فِيمَا اسْتَطَعْتَ وَقَالَ عَلِيٌّ فِيمَا اسْتَطَعْتُمْ
“Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin Dinar,
telah menceritakan serta mengabarkan kepadaku Ali bin Hujr dari Isma'il dari
Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar, ia berkata; dahulu kami membai'at
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendengar dan taat, kemudian
beliau bersabda: "Dalam perkara yang engkau mampu." Dan Ali
mengatakan; dalam perkara yang kalian mampu. (HR. An Nasai)
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ
بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي مُوسَى
بْنُ عُقْبَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كُنَّا حِينَ نُبَايِعُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ يَقُولُ
لَنَا فِيمَا اسْتَطَعْتُمْ
“Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan
bin Muhammad, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari Ibnu
Juraij, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Musa bin 'Uqbah dari Abdullah bin
Dinar dari Ibnu Umar, ia berkata; kami ketika membai'at Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendengar dan taat. beliau bersabda kepada
kami: "Dalam perkara yang kalian mampu.”(HR. An Nasai)
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ عَنْ الشَّعْبِيِّ
عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَايَعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فَلَقَّنَنِي فِيمَا اسْتَطَعْتَ
وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
“Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Husyaim, ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Sayyar dari Asy Sya'bi dari Jarir bin Abdullah, ia
berkata; saya membai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
mendengar dan taat, kemudian beliau membisikkan kepadaku: "Dalam perkara
yang engaku mampu". Serta menasehati setiap muslim.”(HR. An Nasai)
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ أُمَيْمَةَ بِنْتِ
رُقَيْقَةَ قَالَتْ بَايَعْنَا رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نِسْوَةٍ فَقَالَ لَنَا فِيمَا اسْتَطَعْتُنَّ
وَأَطَقْتُنَّ
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin Al Munkadir
dari Umaimah binti Ruqaiqah, ia berkata; kami berbai'at kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diantara beberapa orang wanita, kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dalam perkara yang kalian
mampu."(HR. An Nasai)
BERBAI’AT KEPADA IMAM DAN MENYERAHKAN BAI’ATNYA
أَخْبَرَنَا هَنَّادُ
بْنُ السَّرِيِّ عَنْ أَبِي مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ رَبِّ الْكَعْبَةِ قَالَ انْتَهَيْتُ إِلَى
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَهُوَ جَالِسٌ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ وَالنَّاسُ عَلَيْهِ
مُجْتَمِعُونَ قَالَ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ بَيْنَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ إِذْ نَزَلْنَا مَنْزِلًا فَمِنَّا مَنْ يَضْرِبُ
خِبَاءَهُ وَمِنَّا مَنْ يَنْتَضِلُ وَمِنَّا مَنْ هُوَ فِي جَشْرَتِهِ إِذْ نَادَى
مُنَادِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةُ جَامِعَةٌ فَاجْتَمَعْنَا
فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَطَبَنَا فَقَالَ إِنَّهُ
لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ قَبْلِي إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ
عَلَى مَا يَعْلَمُهُ خَيْرًا لَهُمْ وَيُنْذِرَهُمْ مَا يَعْلَمُهُ شَرًّا لَهُمْ
وَإِنَّ أُمَّتَكُمْ هَذِهِ جُعِلَتْ عَافِيَتُهَا فِي أَوَّلِهَا وَإِنَّ آخِرَهَا
سَيُصِيبُهُمْ بَلَاءٌ وَأُمُورٌ يُنْكِرُونَهَا تَجِيءُ فِتَنٌ فَيُدَقِّقُ بَعْضُهَا
لِبَعْضٍ فَتَجِيءُ الْفِتْنَةُ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ مُهْلِكَتِي ثُمَّ تَنْكَشِفُ
ثُمَّ تَجِيءُ فَيَقُولُ هَذِهِ مُهْلِكَتِي ثُمَّ تَنْكَشِفُ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ
أَنْ يُزَحْزَحَ عَنْ النَّارِ وَيُدْخَلَ الْجَنَّةَ فَلْتُدْرِكْهُ مَوْتَتُهُ وَهُوَ
مُؤْمِنٌ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ مَا يُحِبُّ أَنْ
يُؤْتَى إِلَيْهِ وَمَنْ بَايَعَ إِمَامًا فَأَعْطَاهُ صَفْقَةَ يَدِهِ وَثَمَرَةَ
قَلْبِهِ فَلْيُطِعْهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِنْ جَاءَ أَحَدٌ يُنَازِعُهُ فَاضْرِبُوا
رَقَبَةَ الْآخَرِ فَدَنَوْتُ مِنْهُ فَقُلْتُ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ هَذَا قَالَ نَعَمْ وَذَكَرَ الْحَدِيثَ
Telah mengabarkan kepada kami Hannad bin
As Sarri dari Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Zaid bin wahb dari Abdurrahman
bin Abdu Rabbil Ka'bah, ia berkata; saya sampai kepada Abdullah bin 'Amr dan ia
dalam keadaan duduk di bawah naungan Ka'bah dan orang-orang berkumpul
mengerumuninya. Abdurrahman berkata; saya mendengar ia berkata; ketika kami
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu safar kemudian kami
singgah disuatu tempat, diantara kami ada yang mendirikan tenda, dan diantara
kami ada yang berlomba memanah, serta diantara kami ada yang sedang
mengeluarkan kuda menuju tempat merumput, tiba- tiba penyeru Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyeru; shalat berjama'ah! Maka kami berkumpul
lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berkhutbah kepada
kami, beliau bersabda: "Sesungguhnya tidak ada seorangpun nabi sebelumku
melainkan ia akan menunjukkan umatnya kepada apa yang ia ketahui sebagai
kebaikan untuk mereka, dan memperingatkan mereka terhadap apa yang ia ketahui
sebagai keburukan bagi mereka dan umat kalian ini dijadikan keselamatannya dari
apa yang membahayakan agama ada dipermulaan mereka dan orang terakhir diantara
mereka akan tertimpa bencana dan perkara-perkara yang mereka ingkari. Akan
datang berbagai fitnah kemudian sebagian mereka mendorong sebagian yang lain,
kemudian datang sebuah fitnah lalu seorang mukmin akan mengatakan; inilah
kebinasaanku, kemudian fitnah tersebut hilang kemudian datang lalu ia berkata;
ini adalah kebinasaanku, kemudian fitnah tersebut hilang. Barang siapa diantara
kalian yang ingin dijauhkan dari Neraka dan masuk Surga maka hendaknya kematian
menjemputnya dalam keadaan beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dan hendaknya
ia memberikan kepada manusia apa yang ia senang untuk diberikan kepadanya.
Barang siapa yang membai'at seorang imam kemudian ia memberikan tangannya serta
buah hatinya maka hendaknya ia mentaatinya sesuai dengan kemampuannya, kemudian
apabila ada orang yang merebutnya maka penggallahnya." Kemudian saya
mendekat kepada beliau dan berkata; apakah engkau mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan hal ini? Maka ia berkata; ya. Dan ia
menyebutkan hadits tersebut.(HR. An Nasai)
GANJARAN BAGI YANG MEMENUHI BAI’AT
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ كُنَّا عِنْدَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ فَقَالَ بَايِعُونِي عَلَى
أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا تَزْنُوا وَقَرَأَ عَلَيْهِمْ
الْآيَةَ فَمَنْ وَفَّى مِنْكُمْ { فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ } وَمَنْ أَصَابَ
مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَسَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فَهُوَ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Idris
Al Khaulani dari 'Ubadah bin Ash Shamit, ia berkata; kami pernah bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu majelis kemudian beliau bersabda: "Berbai'atlah
kepadaku untuk tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, dan
tidak berzina. " Kemudian beliau membacakan sebuah ayat. Barang siapa yang
memenuhinya diantara kalian maka pahalanya menjadi tanggungan Allah dan barang
siapa yang melakukan sesuatu dari hal tersebut kemudian Allah 'azza wajalla
menutupinya maka apabila Allah menghendaki maka Allah akan
mengampuninya.\"(HR.An Nasai)
Imam Ibnu Majah juga meriwayatkan dalam
kitab Sunannya dalam kitab Al Jihad bab Al Bai’at :
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ
وَيَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ وَابْنُ عَجْلَانَ عَنْ عُبَادَةَ
بْنِ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ
الصَّامِتِ قَالَ بَايَعْنَا رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْعُسْرِ
وَالْيُسْرِ وَالْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ وَالْأَثَرَةِ عَلَيْنَا وَأَنْ لَا نُنَازِعَ
الْأَمْرَ أَهْلَهُ وَأَنْ نَقُولَ الْحَقَّ حَيْثُمَا كُنَّا لَا نَخَافُ فِي اللَّهِ
لَوْمَةَ لَائِمٍ
“Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Muhammad; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Muhammad bin
Ishaq dan Yahya bin Sa'id, Ubaidullah bin Umar dan Ibnu 'Ajlan dari 'Ubadah bin
Al Walid bin 'Ubadah bin Ash Shamit dari Bapaknya dari 'Ubadah bin Ash Shamit,
ia berkata; "Kami telah membaiatkan diri kepada Rasulullah untuk
mendengar dan patuh pada saat yang sulit dan mudah, di saat semangat atau di
saat dibenci serta di saat ada kepentingan kita. Selain itu agar kami tidak
menolak perintah dari orang yang layak memerintah dan agar kami mengemukakan
kebenaran di mana saja berada. Kami tidak takut kepada cacian para pencaci demi
hak-hak Allah."(HR. Ibnu Majah)
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ
عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ
التَّنُوخِيُّ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ
أَبِي مُسْلِمٍ قَالَ حَدَّثَنِي الْحَبِيبُ الْأَمِينُ أَمَّا هُوَ إِلَيَّ فَحَبِيبٌ
وَأَمَّا هُوَ عِنْدِي فَأَمِينٌ عَوْفُ بْنُ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيُّ قَالَ كُنَّا عِنْدَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْعَةً أَوْ ثَمَانِيَةً أَوْ تِسْعَةً
فَقَالَ أَلَا تُبَايِعُونَ رَسُولَ اللَّهِ فَبَسَطْنَا أَيْدِيَنَا فَقَالَ قَائِلٌ
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا قَدْ بَايَعْنَاكَ فَعَلَامَ نُبَايِعُكَ فَقَالَ أَنْ
تَعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُوا الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ
وَتَسْمَعُوا وَتُطِيعُوا وَأَسَرَّ كَلِمَةً خُفْيَةً وَلَا تَسْأَلُوا النَّاسَ شَيْئًا
قَالَ فَلَقَدْ رَأَيْتُ بَعْضَ أُولَئِكَ النَّفَرِ يَسْقُطُ سَوْطُهُ فَلَا يَسْأَلُ
أَحَدًا يُنَاوِلُهُ إِيَّاهُ
“Telah menceritakan kepada kami Hisyam
bin 'Ammar; telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim; telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Abdul Aziz At Tanukhi dari Rabi'ah bin Yazid
dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Muslim berkata; telah menceritakan kepadaku
Al Habib Al Amin dan aku memanggilnya Habib tapi dia jugalah yang terpercaya,
yaitu Auf bin Malik Al Asyja'i, ia berkata; \"Kami berada di sisi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tujuh, delapan atau sembilan orang. la berkata;
'Bukankah kalian ingin berbai'at pada Rasulullah?! ' Kami membentangkan
tangan kami. Seseorang berkata; 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami telah
membaiat dirimu, maka bagaimana cara berbaiat atas dirimu? ' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Hendaklah kalian beribadah kepada Allah
dan janganlah mempersekutukan-Nya. Dirikanlah shalat lima waktu dan dengarkan
serta taati perintah pemimpinmu -beliau mengemukakannya dengan ucapan yang
samar- dan janganlah meminta-minta kepada orang lain.' 'Auf berkata; 'Aku sungguh
telah melihat sebagian mereka yang cambuknya terjatuh, maka mereka tidak
meminta kepada orang lain untuk mengambilkannya.”(HR. Ibnu Majah)
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَتَّابٍ مَوْلَى هُرْمُزَ
قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فَقَالَ فِيمَا اسْتَطَعْتُمْ
“Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Muhammad; telah menceritakan kepada kami Waki'; telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Attab mantan budak Hurmuz, ia berkata; Aku mendengar Anas bin
Malik, berkata; "Kami telah berbai'at terhadap Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, untuk mendengar dan taat kepadanya. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Pada sesuatu yang kalian mampu.’(HR. Ibnu Majah)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ رُمْحٍ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ
قَالَ جَاءَ عَبْدٌ فَبَايَعَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَلَمْ يَشْعُرْ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ عَبْدٌ فَجَاءَ سَيِّدُهُ يُرِيزُهُ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعْنِيهِ فَاشْتَرَاهُ بِعَبْدَيْنِ
أَسْوَدَيْنِ ثُمَّ لَمْ يُبَايِعْ أَحَدًا بَعْدَ ذَلِكَ حَتَّى يَسْأَلَهُ أَعَبْدٌ
هُوَ
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Rumh; telah memberitakan kepada kami Al Laits bin Sa'ad dari Abu Zubair
dari Jabir, ia berkata; \"Seorang hamba sahaya datang menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan membaiat dirinya di saat hijrah. Rasulullah
tidak merasa bahwa orang tersebut adalah seorang hamba sahaya lalu majikannya
tiba dan meminta hamba sahaya tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Juallah hamba sahaya tersebut kepadaku.' Lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam membelinya dengan dua orang hamba sahaya lainnya yang berkulit
hitam. Rasulullah tidak pernah melakukannya lagi kepada siapapun setelah itu,
sehingga beliau menanyakan kepadanya apakah dirinya seorang hamba sahaya atau
bukan? '(HR. Ibnu Majah)
MEMENUHI BAI’AT
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ
بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ وَأَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ قَالُوا حَدَّثَنَا
أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ وَلَا
يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
رَجُلٌ عَلَى فَضْلِ مَاءٍ بِالْفَلَاةِ يَمْنَعُهُ مِنْ ابْنِ السَّبِيلِ وَرَجُلٌ
بَايَعَ رَجُلًا بِسِلْعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ فَحَلَفَ بِاللَّهِ لَأَخَذَهَا بِكَذَا
وَكَذَا فَصَدَّقَهُ وَهُوَ عَلَى غَيْرِ ذَلِكَ وَرَجُلٌ بَايَعَ إِمَامًا لَا يُبَايِعُهُ
إِلَّا لِدُنْيَا فَإِنْ أَعْطَاهُ مِنْهَا وَفَى لَهُ وَإِنْ لَمْ يُعْطِهِ مِنْهَا
لَمْ يَفِ لَهُ
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Abu Syaibah dan Ali bin Muhammad serta Ahmad bin Sinan, semuanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: \"Ada tiga orang dimana Allah tidak mau berbicara kepada mereka
dan tidak mau melihat mereka di hari kiamat. Mereka tidak dibersihkan
dosa-dosanya oleh Allah dan bagi mereka siksa yang amat pedih. Seseorang yang
memiliki kelebihan air di padang pasir, tetapi ia tidak mau memberikan kepada
Ibnu Sabil, seseorang yang menjual suatu barang setelah Ashar dan ia bersumpah
untuk mengambilnya, kemudian ia mempercayainya, padahal kenyataannya tidak
demikian. Seseorang yang telah membaiatkan diri kepada seorang pemimpin, tetapi
ia tidak membaiatnya, kecuali karena urusan duniawi. Apabila orang tersebut
memberikannya, maka ia mematuhinya. Dan apabila ia tidak memberikannya, maka ia
tidak mematuhinya."(HR.Ibnu Majah)
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ
بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ حَسَنِ بْنِ فُرَاتٍ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ تَسُوسُهُمْ أَنْبِيَاؤُهُمْ
كُلَّمَا ذَهَبَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَأَنَّهُ لَيْسَ كَائِنٌ بَعْدِي نَبِيٌّ
فِيكُمْ قَالُوا فَمَا يَكُونُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُوا
قَالُوا فَكَيْفَ نَصْنَعُ قَالَ أَوْفُوا بِبَيْعَةِ الْأَوَّلِ فَالْأَوَّلِ أَدُّوا
الَّذِي عَلَيْكُمْ فَسَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْ الَّذِي عَلَيْهِمْ
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Abu Syaibah; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Hasan
bin Furat dari Ayahnya dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang-orang Bani
Israil telah dipimpin oleh Nabi-Nabi mereka. Setiap seorang Nabi meninggal
dunia, maka pasti ada seorang Nabi yang menggantikannya dan sesungguhnya tidak
ada Nabi bagi kalian setelah diriku." Mereka bertanya; 'Apa yang akan
terjadi wahai Rasulullah? ' Rasulullah menjawab: 'Akan ada banyak pemimpin.'
Mereka bertanya lagi; 'Maka, apa yang harus kami perbuat? ' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Laksanakan bai'at yang ada, satu
persatu, laksanakan sesuatu yang menjadikan kewajiban kalian. Dan Allah akan
mempertanyakan sesuatu yang menjadi kewajiban mereka.”(HR. Ibnu Majah)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْصَبُ لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Abdullah bin Numair; telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid; telah
menceritakan kepada kami Syu'bah; demikian juga telah diriwayatkan dari jalur
yang lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah dari Al A'masy dari Abu
Wa`il dari 'Abdullah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Akan ditancapkan pada setiap orang yang melarikan diri dari
peperangan berupa bendera di hari kiamat. Dikatakan: ini adalah pengkhianatan
si fulan."(HR. Ibnu Majah)
حَدَّثَنَا عِمْرَانُ
بْنُ مُوسَى اللَّيْثِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ أَنْبَأَنَا عَلِيُّ بْنُ
زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا إِنَّهُ يُنْصَبُ لِكُلِّ غَادِرٍ
لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقَدْرِ غَدْرَتِهِ
“Telah menceritakan kepada kami Imran bin
Musa Al Laitsi; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid; telah
memberitakan kepada kami 'Ali bin Zaid bin Jud'an dari Abu Nadlrah dari Abu
Said Al Khudri, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
\"Ingatlah, akan ditancapkan bendera di hari kiamat bagi orang yang
melarikan diri dari peperangan sesuai dengan pengkhianatannya." (HR. Ibnu
Majah)
BAI’ATNYA KAUM WANITA
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ
بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ أَنَّهُ سَمِعَ مُحَمَّدَ
بْنَ الْمُنْكَدِرِ قَالَ سَمِعْتُ أُمَيْمَةَ بِنْتَ رُقَيْقَةَ تَقُولُ
جِئْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نِسْوَةٍ نُبَايِعُهُ فَقَالَ لَنَا فِيمَا اسْتَطَعْتُنَّ
وَأَطَقْتُنَّ إِنِّي لَا أُصَافِحُ النِّسَاءَ
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Abu Syaibah; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah bahwa ia
mendengar Muhammad bin Al Munkadir berkata; Aku mendengar Umaimah binti
Ruqaiqah, ia berkata; "Aku bersama beberapa wanita lain menemui Nabi untuk
berbai'at." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami:
'Apa yang kalian mampu untuk melaksanakannya. Sesungguhnya aku tidak berjabat
tangan dengan kaum wanita.”(HR. Ibnu Majah)
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ
عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ الْمِصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ
عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَتْ الْمُؤْمِنَاتُ
إِذَا هَاجَرْنَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُمْتَحَنَّ
بِقَوْلِ اللَّهِ { يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ
يُبَايِعْنَكَ }إِلَى آخِرِ الْآيَةِ قَالَتْ عَائِشَةُ فَمَنْ أَقَرَّ بِهَا مِنْ
الْمُؤْمِنَاتِ فَقَدْ أَقَرَّ بِالْمِحْنَةِ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَقْرَرْنَ بِذَلِكَ مِنْ قَوْلِهِنَّ قَالَ لَهُنَّ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْطَلِقْنَ فَقَدْ بَايَعْتُكُنَّ لَا
وَاللَّهِ مَا مَسَّتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَ
امْرَأَةٍ قَطُّ غَيْرَ أَنَّهُ يُبَايِعُهُنَّ بِالْكَلَامِ قَالَتْ عَائِشَةُ وَاللَّهِ
مَا أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النِّسَاءِ إِلَّا
مَا أَمَرَهُ اللَّهُ وَلَا مَسَّتْ كَفُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَفَّ امْرَأَةٍ قَطُّ وَكَانَ يَقُولُ لَهُنَّ إِذَا أَخَذَ عَلَيْهِنَّ
قَدْ بَايَعْتُكُنَّ كَلَامًا
“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
'Amru bin As Sarh Al Mishri; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab,
ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; telah
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwa 'Aisyah, isteri Nabi
Shallallahu 'Aalihi Wa Sallam, ia berkata; "Wanita-wanita mukmin apabila
mereka melakukan hijrah kepada Rasulullah, maka mereka diuji dengan firman
Allah Subhanahu Wa Ta'ala: 'Wahai Nabi apabila wanita-wanita mukmin datang
kepadamu melakukan bai'at.'" Aisyah berkata; 'Barangsiapa yang telah
berikrar dari wanita-wanita mukmin tersebut, maka ia telah berikrar dengan
ujian tersebut. Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mendengar
mereka berikrar dengan ucapan mereka, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Bergegaslah pergi aku telah membai'at kalian.' Tidak, demi
Allah! Tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita manapun sama
sekali, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membai'at mereka
dengan ucapan.' Aisyah berkata; 'Demi Allah! Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak pernah melakukan apa-apa terhadap kaum wanita kecuali apa yang
telah diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Telapak tangan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menyentuh telapak tangan seorang
wanita sama sekali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada
mereka apabila beliau telah membaiat mereka: 'Aku telah membai'at kalian dengan
ucapan.”(HR. Ibnu Majah)
Imam Malik di dalam Muwatha’nya juga
meriwayatkan :
حَدَّثَنِي مَالِك عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ كُنَّا إِذَا بَايَعْنَا
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ يَقُولُ
لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا اسْتَطَعْتُمْ
“Telah menceritakan kepadaku Malik dari
Abdullah bin Dinar bahwa Abdullah bin Umar berkata; "Jika kami berbaiat
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendengar dan taat, maka
beliau akan bertitah kepada kami: 'Semampu kalian." (HR. Imam Malik)
و حَدَّثَنِي مَالِك عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ أُمَيْمَةَ بِنْتِ رُقَيْقَةَ أَنَّهَا قَالَتْ أَتَيْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نِسْوَةٍ بَايَعْنَهُ عَلَى الْإِسْلَامِ
فَقُلْنَ يَا رَسُولَ اللَّهِ نُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ لَا نُشْرِكَ بِاللَّهِ شَيْئًا
وَلَا نَسْرِقَ وَلَا نَزْنِيَ وَلَا نَقْتُلَ أَوْلَادَنَا وَلَا نَأْتِيَ بِبُهْتَانٍ
نَفْتَرِيهِ بَيْنَ أَيْدِينَا وَأَرْجُلِنَا وَلَا نَعْصِيَكَ فِي مَعْرُوفٍ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا اسْتَطَعْتُنَّ وَأَطَقْتُنَّ
قَالَتْ فَقُلْنَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَرْحَمُ بِنَا مِنْ أَنْفُسِنَا هَلُمَّ نُبَايِعْكَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي
لَا أُصَافِحُ النِّسَاءَ إِنَّمَا قَوْلِي لِمِائَةِ امْرَأَةٍ كَقَوْلِي لِامْرَأَةٍ
وَاحِدَةٍ أَوْ مِثْلِ قَوْلِي لِامْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ
“Telah menceritakan kepadaku Malik dari
Muhammad bin Al Munkadir dari Umaimah binti Ruqaiqah berkata; \"Aku
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika para wanita membaiatnya
untuk Islam. Kami mengatakan; 'Wahai Rasulullah, kami membaiat anda untuk tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatupun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak
membunuh anak-anak kami, tidak mendatangi kejahatan yang telah kami lakukan
antara kedua tangan dan kaki kami, dan tidak bermaksiat terhadap anda dalam
kebaikan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menambahkan: "Semampu
dan sekuat kalian." Umaimah berkata, "Kami menyahutnya, "Allah
dan Rasul-Nya lebih kami sayangi daripada diri kami. Wahai Rasulullah,
kemarilah, kami akan membaiatmu." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku tidak akan bersalaman dengan wanita.
Perkataanku terhadap seratus wanita adalah seperti perkataanku terhadap seorang
wanita, atau seperti perkataanku untuk satu wanita." (HR. Malik)
و حَدَّثَنِي مَالِك عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَتَبَ إِلَى عَبْدِ
الْمَلِكِ بْنِ مَرْوَانَ يُبَايِعُهُ فَكَتَبَ إِلَيْهِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ أَمَّا بَعْدُ لِعَبْدِ اللَّهِ عَبْدِ الْمَلِكِ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ
سَلَامٌ عَلَيْكَ فَإِنِّي أَحْمَدُ إِلَيْكَ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
وَأُقِرُّ لَكَ بِالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ عَلَى سُنَّةِ اللَّهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ
فِيمَا اسْتَطَعْتُ
“Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdullah
bin Dinar bahwa Abdullah bin Umar menulis surat kepada Abdul Malik bin Marwan
untuk membaiatnya, dia menulis; "Bismillahhi arrahman arrahim; amma ba'du,
untuk Abdullah, Abdul Malik Amirul mukminin, semoga kesejahteraan atasmu, aku
memuji Allah untukmu, yang tidak ada ilah yang patut disembah kecuali Dia, dan
aku nyatakan untuk mendengar dan taat kepadamu di atas sunnah Allah dan sunnah
Rasul-Nya semampuku.\"(HR. Malik)
IMAM AHMAD BIN HAMBAL JUGA MERIWAYATKAN
HADIS YANG BANYAK BERKENAAN DENGAN BAI’AT DI ANATARNYA :
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ
بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُثْمَانَ
بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ أَنَّهُ حَدَّثَهُ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَبِثَ عَشْرَ سِنِينَ يَتَّبِعُ الْحَاجَّ
فِي مَنَازِلِهِمْ فِي الْمَوْسِمِ وَبِمَجَنَّةٍ وَبِعُكَاظٍ وَبِمَنَازِلِهِمْ بِمِنًى
مَنْ يُؤْوِينِي مَنْ يَنْصُرُنِي حَتَّى أُبَلِّغَ رِسَالَاتِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ
وَلَهُ الْجَنَّةُ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَنْصُرُهُ وَيُؤْوِيهِ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ
يَرْحَلُ مِنْ مُضَرَ أَوْ مِنْ الْيَمَنِ أَوْ زَوْرِ صَمَدٍ فَيَأْتِيهِ قَوْمُهُ
فَيَقُولُونَ احْذَرْ غُلَامَ قُرَيْشٍ لَا يَفْتِنُكَ وَيَمْشِي بَيْنَ رِحَالِهِمْ
يَدْعُوهُمْ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُشِيرُونَ إِلَيْهِ بِالْأَصَابِعِ حَتَّى
بَعَثَنَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ مِنْ يَثْرِبَ فَيَأْتِيهِ الرَّجُلُ فَيُؤْمِنُ
بِهِ فَيُقْرِئُهُ الْقُرْآنَ فَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ فَيُسْلِمُونَ بِإِسْلَامِهِ
حَتَّى لَا يَبْقَى دَارٌ مِنْ دُورِ يَثْرِبَ إِلَّا فِيهَا رَهْطٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ
يُظْهِرُونَ الْإِسْلَامَ ثُمَّ بَعَثَنَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَأْتَمَرْنَا وَاجْتَمَعْنَا
سَبْعُونَ رَجُلًا مِنَّا فَقُلْنَا حَتَّى مَتَى نَذَرُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُطْرَدُ فِي جِبَالِ مَكَّةَ وَيَخَافُ فَدَخَلْنَا حَتَّى قَدِمْنَا
عَلَيْهِ فِي الْمَوْسِمِ فَوَاعَدْنَاهُ شِعْبَ الْعَقَبَةِ فَقَالَ عَمُّهُ الْعَبَّاسُ
يَا ابْنَ أَخِي إِنِّي لَا أَدْرِي مَا هَؤُلَاءِ الْقَوْمُ الَّذِينَ جَاءُوكَ إِنِّي
ذُو مَعْرِفَةٍ بِأَهْلِ يَثْرِبَ فَاجْتَمَعْنَا عِنْدَهُ مِنْ رَجُلٍ وَرَجُلَيْنِ
فَلَمَّا نَظَرَ الْعَبَّاسُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فِي وُجُوهِنَا قَالَ هَؤُلَاءِ
قَوْمٌ لَا أَعْرِفُهُمْ هَؤُلَاءِ أَحْدَاثٌ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَامَ
نُبَايِعُكَ قَالَ تُبَايِعُونِي عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي النَّشَاطِ وَالْكَسَلِ
وَعَلَى النَّفَقَةِ فِي الْعُسْرِ وَالْيُسْرِ وَعَلَى الْأَمْرِ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيِ
عَنْ الْمُنْكَرِ وَعَلَى أَنْ تَقُولُوا فِي اللَّهِ لَا تَأْخُذُكُمْ فِيهِ لَوْمَةُ
لَائِمٍ وَعَلَى أَنْ تَنْصُرُونِي إِذَا قَدِمْتُ يَثْرِبَ فَتَمْنَعُونِي مِمَّا
تَمْنَعُونَ مِنْهُ أَنْفُسَكُمْ وَأَزْوَاجَكُمْ وَأَبْنَاءَكُمْ وَلَكُمْ الْجَنَّةُ
فَقُمْنَا نُبَايِعُهُ فَأَخَذَ بِيَدِهِ أَسْعَدُ بْنُ زُرَارَةَ وَهُوَ أَصْغَرُ
السَّبْعِينَ فَقَالَ رُوَيْدًا يَا أَهْلَ يَثْرِبَ إِنَّا لَمْ نَضْرِبْ إِلَيْهِ
أَكْبَادَ الْمَطِيِّ إِلَّا وَنَحْنُ نَعْلَمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ إِنَّ إِخْرَاجَهُ
الْيَوْمَ مُفَارَقَةُ الْعَرَبِ كَافَّةً وَقَتْلُ خِيَارِكُمْ وَأَنْ تَعَضَّكُمْ
السُّيُوفُ فَإِمَّا أَنْتُمْ قَوْمٌ تَصْبِرُونَ عَلَى السُّيُوفِ إِذَا مَسَّتْكُمْ
وَعَلَى قَتْلِ خِيَارِكُمْ وَعَلَى مُفَارَقَةِ الْعَرَبِ كَافَّةً فَخُذُوهُ وَأَجْرُكُمْ
عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَإِمَّا أَنْتُمْ قَوْمٌ تَخَافُونَ مِنْ أَنْفُسِكُمْ
خِيفَةً فَذَرُوهُ فَهُوَ أَعْذَرُ عِنْدَ اللَّهِ قَالُوا يَا أَسْعَدُ بْنَ زُرَارَةَ
أَمِطْ عَنَّا يَدَكَ فَوَاللَّهِ لَا نَذَرُ هَذِهِ الْبَيْعَةَ وَلَا نَسْتَقِيلُهَا
فَقُمْنَا إِلَيْهِ رَجُلًا رَجُلًا يَأْخُذُ عَلَيْنَا بِشُرْطَةِ الْعَبَّاسِ وَيُعْطِينَا
عَلَى ذَلِكَ الْجَنَّةَ
“Telah menceritakan kepada kami Ishaq Bin
'Isa telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim dari Abdullah bin 'Utsman
bin Khutsaim dari Abu Az Zubair sesungguhnya dia telah menceritakan kepadanya
Jabir bin Abdullah Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggal
selama sepuluh tahun mengikuti mereka di tempat mereka singgah, di pasar, di
Majannah, Ukazh dan di tempat mereka singgah di Mina dengan menyerukan 'Siapa
yang memberi perlindungan dan menolongku sehingga saya dapat menyampaikan
risalah-risalah Rabb-ku AzzaWaJalla, dia akan mendapatkan surga, namun beliau
tidak mendapat seorangpun yang menolongnya dan memberinya tempat tinggal. Bahkan
ada seorang pengendara yang datang dari Mudlar atau dari Yaman atau Zaur
Shomad. Kaum mereka mendatanginya dan berkata 'Hati-hati terhadap seorang
pemuda dari Quraisy, kamu jangan sampai terkena fitnah darinya, mereka berjalan
di hadapan kendaraan (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam), berdo'a kepada
Allah AzzaWaJalla sambil menelunjukkan jari-jari mereka, sehingga Allah
AzzaWaJalla mengutus kami dari Yatsrib. Salah seorang datang lalu masuk Islam,
membaca Al qur'an dan kembali kepada keluarganya dalam keadaan telah masuk
Islam, kaum tersebut menjadi Islam dengan keIslamannya sehingga tidak tersisa
rumah-rumah di Madinah kecuali ada beberapa orang yang telah masuk Islam.
Mereka menampakkan Islam kemudian Allah AzzaWaJalla mengutus kami. Kami melakukan
umrah, dengan terkumpul sampai tujuh puluh orang laki-laki dari kami. Kami
bertanya, sampai kapan kita membiarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
diusir dari gunung Makkah dan tetap ketakutan? Lalu kami menemuinya pada saat
musim Pasar Raya dan kami berjanji di suatu jalan di Aqobah. Lalu pamannya Al
'Abbas berkata; wahai anak saudaraku! sesungguhnya saya tidak tahu siapa kaum
yang mendatangimu. Sesungguhnya saya memiliki pengetahuan tentang penduduk
Yatsrib. Kami berkumpul menemui beliau, satu-satu, atau dua-dua orang. Tatkala
Al Abbas Radliyallahu'anhu melihat wajah-wajah kami, ia berkata; mereka adalah
suatu kaum yang saya tidak mengenal mereka, mereka adalah orang baru, lalu kami
berkata; wahai Rasulullah kami akan berbaiat kepada anda? (Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: \"Kalian berbaiat kepadaku untuk
mendengar dan taat baik dalam keadaan semangat maupun malas, dan berinfak baik
dalam keadaan lapang maupun sempit. Untuk beramar ma'ruf dan nahi munkar.
Kalian berkata karena Allah, untuk tidak takut karena Allah terhadap orang yang
mencela. Kalian menolongku jika saya datang ke Yatsrib dan menghalangi (musuh)
jika saya datang kepada kalian sebagaimana kalian menghalangi untuk kalian
sendiri, istri-istri kalian dan anak-anak kalian. Niscaya kalian mendapatkan
surga \". lalu kami berdiri dan kami berbaiat kepadanya dan As'ad bin
Zuroroh memegang tangan beliau, padahal dia adalah orang yang paling muda di
antara tujuh puluh orang tersebut. Lalu dia berkata; \"Pelanlah Wahai
penduduk Yatsrib, kami tidak akan memukul perut-perut kendaraan kecuali kami
tahu bahwa sesungguhnya dia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Sesungguhnya keluarnya beliau hari ini adalah dalam rangka memisahkan dari Arab
semuanya dan akan membunuh orang yang terbaik kalian. Pedang mereka akan
membunuh kalian. Jika kalian adalah kaum yang sabar terhadap hal itu, dan dalam
membunuh orang terbaik kalian dan dalam memerangi Arab secara keseluruhan maka
ambillah dan pahala kalian adalah dari Allah AzzaWaJalla, namun jika kalian
kaum yang takut terhadap diri kalian maka tinggalkanlah hal itu dan itu menjadi
alasan kalian di hadapan Allah. Mereka berkata; Wahai As'ad, ulurkan tanganmu,
demi Allah kami tidak akan meninggalkan baiat ini dan kami tidak akan menguiranginya
lalu kami menemui beliau satu orang satu orang, berdiri kepadanya dan beliau
mengambil (baiat) dengan pengawasan 'Abbas dan menjanjikan kami untuk hal itu
dengan surga.”(HR. AHMAD)
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ
قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ ابْنِ إِسْحَاقَ قَالَ فَحَدَّثَنِي مَعْبَدُ بْنُ كَعْبِ
بْنِ مَالِكِ بْنِ أَبِي كَعْبِ بْنِ الْقَيْنِ أَخُو بَنِي سَلِمَةَ أَنَّ أَخَاهُ
عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبٍ وَكَانَ مِنْ أَعْلَمِ الْأَنْصَارِ حَدَّثَهُ أَنَّ
أَبَاهُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ وَكَانَ كَعْبٌ مِمَّنْ شَهِدَ الْعَقَبَةَ وَبَايَعَ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَا قَالَ خَرَجْنَا فِي
حُجَّاجِ قَوْمِنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ وَقَدْ صَلَّيْنَا وَفَقِهْنَا وَمَعَنَا الْبَرَاءُ
بْنُ مَعْرُورٍ كَبِيرُنَا وَسَيِّدُنَا فَلَمَّا تَوَجَّهْنَا لِسَفَرِنَا وَخَرَجْنَا
مِنْ الْمَدِينَةِ قَالَ الْبَرَاءُ لَنَا يَا هَؤُلَاءِ إِنِّي قَدْ رَأَيْتُ وَاللَّهِ
رَأْيًا وَإِنِّي وَاللَّهِ مَا أَدْرِي تُوَافِقُونِي عَلَيْهِ أَمْ لَا قَالَ قُلْنَا
لَهُ وَمَا ذَاكَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ أَنْ لَا أَدَعَ هَذِهِ الْبَنِيَّةِ مِنِّي
بِظَهْرٍ يَعْنِي الْكَعْبَةَ وَأَنْ أُصَلِّيَ إِلَيْهَا قَالَ فَقُلْنَا وَاللَّهِ
مَا بَلَغَنَا أَنَّ نَبِيَّنَا يُصَلِّي إِلَّا إِلَى الشَّامِ وَمَا نُرِيدُ أَنْ
نُخَالِفَهُ فَقَالَ إِنِّي أُصَلِّي إِلَيْهَا قَالَ فَقُلْنَا لَهُ لَكِنَّا لَا
نَفْعَلُ فَكُنَّا إِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ صَلَّيْنَا إِلَى الشَّامِ وَصَلَّى إِلَى
الْكَعْبَةِ حَتَّى قَدِمْنَا مَكَّةَ قَالَ أَخِي وَقَدْ كُنَّا عِبْنَا عَلَيْهِ
مَا صَنَعَ وَأَبَى إِلَّا الْإِقَامَةَ عَلَيْهِ فَلَمَّا قَدِمْنَا مَكَّةَ قَالَ
يَا ابْنَ أَخِي انْطَلِقْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاسْأَلْهُ عَمَّا صَنَعْتُ فِي سَفَرِي هَذَا فَإِنَّهُ وَاللَّهِ قَدْ وَقَعَ فِي
نَفْسِي مِنْهُ شَيْءٌ لَمَّا رَأَيْتُ مِنْ خِلَافِكُمْ إِيَّايَ فِيهِ قَالَ فَخَرَجْنَا
نَسْأَلُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكُنَّا لَا نَعْرِفُهُ
لَمْ نَرَهُ قَبْلَ ذَلِكَ فَلَقِيَنَا رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَسَأَلْنَاهُ عَنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَلْ تَعْرِفَانِهِ قَالَ
قُلْنَا لَا قَالَ فَهَلْ تَعْرِفَانِ الْعَبَّاسَ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ عَمَّهُ
قُلْنَا نَعَمْ قَالَ وَكُنَّا نَعْرِفُ الْعَبَّاسَ كَانَ لَا يَزَالُ يَقْدَمُ عَلَيْنَا
تَاجِرًا قَالَ فَإِذَا دَخَلْتُمَا الْمَسْجِدَ فَهُوَ الرَّجُلُ الْجَالِسُ مَعَ
الْعَبَّاسِ قَالَ فَدَخَلْنَا الْمَسْجِدَ فَإِذَا الْعَبَّاسُ جَالِسٌ وَرَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَهُ جَالِسٌ فَسَلَّمْنَا ثُمَّ جَلَسْنَا
إِلَيْهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْعَبَّاسِ
هَلْ تَعْرِفُ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ يَا أَبَا الْفَضْلِ قَالَ نَعَمْ هَذَا الْبَرَاءُ
بْنُ مَعْرُورٍ سَيِّدُ قَوْمِهِ وَهَذَا كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ فَوَاللَّهِ مَا
أَنْسَى قَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الشَّاعِرُ قَالَ
نَعَمْ قَالَ فَقَالَ الْبَرَاءُ بْنُ مَعْرُورٍ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنِّي خَرَجْتُ
فِي سَفَرِي هَذَا وَهَدَانِي اللَّهُ لِلْإِسْلَامِ فَرَأَيْتُ أَنْ لَا أَجْعَلَ
هَذِهِ الْبَنِيَّةَ مِنِّي بِظَهْرٍ فَصَلَّيْتُ إِلَيْهَا وَقَدْ خَالَفَنِي أَصْحَابِي
فِي ذَلِكَ حَتَّى وَقَعَ فِي نَفْسِي مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ فَمَاذَا تَرَى يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ لَقَدْ كُنْتَ عَلَى قِبْلَةٍ لَوْ صَبَرْتَ عَلَيْهَا قَالَ فَرَجَعَ
الْبَرَاءُ إِلَى قِبْلَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى
مَعَنَا إِلَى الشَّامِ قَالَ وَأَهْلُهُ يَزْعُمُونَ أَنَّهُ صَلَّى إِلَى الْكَعْبَةِ
حَتَّى مَاتَ وَلَيْسَ ذَلِكَ كَمَا قَالُوا نَحْنُ أَعْلَمُ بِهِ مِنْهُمْ قَالَ وَخَرَجْنَا
إِلَى الْحَجِّ فَوَاعَدْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَقَبَةَ
مِنْ أَوْسَطِ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ فَلَمَّا فَرَغْنَا مِنْ الْحَجِّ وَكَانَتْ اللَّيْلَةُ
الَّتِي وَعَدْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ حَرَامٍ أَبُو جَابِرٍ سَيِّدٌ مِنْ سَادَتِنَا وَكُنَّا
نَكْتُمُ مَنْ مَعَنَا مِنْ قَوْمِنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ أَمْرَنَا فَكَلَّمْنَاهُ
وَقُلْنَا لَهُ يَا أَبَا جَابِرٍ إِنَّكَ سَيِّدٌ مِنْ سَادَتِنَا وَشَرِيفٌ مِنْ
أَشْرَافِنَا وَإِنَّا نَرْغَبُ بِكَ عَمَّا أَنْتَ فِيهِ أَنْ تَكُونَ حَطَبًا لِلنَّارِ
غَدًا ثُمَّ دَعَوْتُهُ إِلَى الْإِسْلَامِ وَأَخْبَرْتُهُ بِمِيعَادِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَ وَشَهِدَ مَعَنَا الْعَقَبَةَ وَكَانَ
نَقِيبًا قَالَ فَنِمْنَا تِلْكَ اللَّيْلَةَ مَعَ قَوْمِنَا فِي رِحَالِنَا حَتَّى
إِذَا مَضَى ثُلُثُ اللَّيْلِ خَرَجْنَا مِنْ رِحَالِنَا لِمِيعَادِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَتَسَلَّلُ مُسْتَخْفِينَ تَسَلُّلَ الْقَطَا حَتَّى
اجْتَمَعْنَا فِي الشِّعْبِ عِنْدَ الْعَقَبَةِ وَنَحْنُ سَبْعُونَ رَجُلًا وَمَعَنَا
امْرَأَتَانِ مِنْ نِسَائِهِمْ نَسِيبَةُ بِنْتُ كَعْبٍ أُمُّ عُمَارَةَ إِحْدَى نِسَاءِ
بَنِي مَازِنِ بْنِ النَّجَّارِ وَأَسْمَاءُ بِنْتُ عَمْرِو بْنِ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ
إِحْدَى نِسَاءِ بَنِي سَلِمَةَ وَهِيَ أُمُّ مَنِيعٍ قَالَ فَاجْتَمَعْنَا بِالشِّعْبِ
نَنْتَظِرُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى جَاءَنَا وَمَعَهُ
يَوْمَئِذٍ عَمُّهُ الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَهُوَ يَوْمَئِذٍ عَلَى
دِينِ قَوْمِهِ إِلَّا أَنَّهُ أَحَبَّ أَنْ يَحْضُرَ أَمْرَ ابْنِ أَخِيهِ وَيَتَوَثَّقُ
لَهُ فَلَمَّا جَلَسْنَا كَانَ الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَوَّلَ مُتَكَلِّمٍ
فَقَالَ يَا مَعْشَرَ الْخَزْرَجِ قَالَ وَكَانَتْ الْعَرَبُ مِمَّا يُسَمُّونَ هَذَا
الْحَيَّ مِنْ الْأَنْصَارِ الْخَزْرَجَ أَوْسَهَا وَخَزْرَجَهَا إِنَّ مُحَمَّدًا
مِنَّا حَيْثُ قَدْ عَلِمْتُمْ وَقَدْ مَنَعْنَاهُ مِنْ قَوْمِنَا مِمَّنْ هُوَ عَلَى
مِثْلِ رَأْيِنَا فِيهِ وَهُوَ فِي عِزٍّ مِنْ قَوْمِهِ وَمَنَعَةٍ فِي بَلَدِهِ قَالَ
فَقُلْنَا قَدْ سَمِعْنَا مَا قُلْتَ فَتَكَلَّمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَخُذْ لِنَفْسِكَ
وَلِرَبِّكَ مَا أَحْبَبْتَ قَالَ فَتَكَلَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَتَلَا وَدَعَا إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَرَغَّبَ فِي الْإِسْلَامِ
قَالَ أُبَايِعُكُمْ عَلَى أَنْ تَمْنَعُونِي مِمَّا تَمْنَعُونَ مِنْهُ نِسَاءَكُمْ
وَأَبْنَاءَكُمْ قَالَ فَأَخَذَ الْبَرَاءُ بْنُ مَعْرُورٍ بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ نَعَمْ
وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَنَمْنَعَنَّكَ مِمَّا نَمْنَعُ مِنْهُ أُزُرَنَا فَبَايِعْنَا
يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَحْنُ أَهْلُ الْحُرُوبِ
وَأَهْلُ الْحَلْقَةِ وَرِثْنَاهَا كَابِرًا عَنْ كَابِرٍ قَالَ فَاعْتَرَضَ الْقَوْلَ
وَالْبَرَاءُ يُكَلِّمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو الْهَيْثَمِ
بْنُ التَّيِّهَانِ حَلِيفُ بَنِي عَبْدِ الْأَشْهَلِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الرِّجَالِ حِبَالًا وَإِنَّا قَاطِعُوهَا يَعْنِي الْعُهُودَ
فَهَلْ عَسَيْتَ إِنْ نَحْنُ فَعَلْنَا ذَلِكَ ثُمَّ أَظْهَرَكَ اللَّهُ أَنْ تَرْجِعَ
إِلَى قَوْمِكَ وَتَدَعَنَا قَالَ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ بَلْ الدَّمَ الدَّمَ وَالْهَدْمَ الْهَدْمَ أَنَا مِنْكُمْ
وَأَنْتُمْ مِنِّي أُحَارِبُ مَنْ حَارَبْتُمْ وَأُسَالِمُ مَنْ سَالَمْتُمْ وَقَدْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْرِجُوا إِلَيَّ مِنْكُمْ
اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا يَكُونُونَ عَلَى قَوْمِهِمْ فَأَخْرَجُوا مِنْهُمْ اثْنَيْ
عَشَرَ نَقِيبًا مِنْهُمْ تِسْعَةٌ مِنْ الْخَزْرَجِ وَثَلَاثَةٌ مِنْ الْأَوْسِ وَأَمَّا
مَعْبَدُ بْنُ كَعْبٍ فَحَدَّثَنِي فِي حَدِيثِهِ عَنْ أَخِيهِ عَنْ أَبِيهِ كَعْبِ
بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ أَوَّلَ مَنْ ضَرَبَ عَلَى يَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَرَاءُ بْنُ مَعْرُورٍ ثُمَّ تَتَابَعَ الْقَوْمُ فَلَمَّا
بَايَعَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَرَخَ الشَّيْطَانُ
مِنْ رَأْسِ الْعَقَبَةِ بِأَبْعَدِ صَوْتٍ سَمِعْتُهُ قَطُّ يَا أَهْلَ الْجُبَاجِبِ
وَالْجُبَاجِبُ الْمَنَازِلُ هَلْ لَكُمْ فِي مُذَمَّمٍ وَالصُّبَاةُ مَعَهُ قَدْ أَجْمَعُوا
عَلَى حَرْبِكُمْ قَالَ عَلِيٌّ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَاقَ مَا يَقُولُهُ عَدُوُّ اللَّهِ
مُحَمَّدٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا أَزَبُّ
الْعَقَبَةِ هَذَا ابْنُ أَزْيَبَ اسْمَعْ أَيْ عَدُوَّ اللَّهِ أَمَا وَاللَّهِ لَأَفْرُغَنَّ
لَكَ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْفَعُوا إِلَى
رِحَالِكُمْ قَالَ فَقَالَ لَهُ الْعَبَّاسُ بْنُ عُبَادَةَ بْنِ نَضْلَةَ وَالَّذِي
بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَئِنْ شِئْتَ لَنَمِيلَنَّ عَلَى أَهْلِ مِنًى غَدًا بِأَسْيَافِنَا
قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ أُومَرْ بِذَلِكَ
قَالَ فَرَجَعْنَا فَنِمْنَا حَتَّى أَصْبَحْنَا فَلَمَّا أَصْبَحْنَا غَدَتْ عَلَيْنَا
جُلَّةُ قُرَيْشٍ حَتَّى جَاءُونَا فِي مَنَازِلِنَا فَقَالُوا يَا مَعْشَرَ الْخَزْرَجِ
إِنَّهُ قَدْ بَلَغَنَا أَنَّكُمْ قَدْ جِئْتُمْ إِلَى صَاحِبِنَا هَذَا تَسْتَخْرِجُونَهُ
مِنْ بَيْنِ أَظْهُرِنَا وَتُبَايِعُونَهُ عَلَى حَرْبِنَا وَاللَّهِ إِنَّهُ مَا مِنْ
الْعَرَبِ أَحَدٌ أَبْغَضَ إِلَيْنَا أَنْ تَنْشَبَ الْحَرْبُ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ
مِنْكُمْ قَالَ فَانْبَعَثَ مَنْ هُنَالِكَ مِنْ مُشْرِكِي قَوْمِنَا يَحْلِفُونَ لَهُمْ
بِاللَّهِ مَا كَانَ مِنْ هَذَا شَيْءٌ وَمَا عَلِمْنَاهُ وَقَدْ صَدَقُوا لَمْ يَعْلَمُوا
مَا كَانَ مِنَّا قَالَ فَبَعْضُنَا يَنْظُرُ إِلَى بَعْضٍ قَالَ وَقَامَ الْقَوْمُ
وَفِيهِمْ الْحَارِثُ بْنُ هِشَامِ بْنِ الْمُغِيرَةِ الْمَخْزُومِيُّ وَعَلَيْهِ نَعْلَانِ
جَدِيدَانِ قَالَ فَقُلْتُ كَلِمَةً كَأَنِّي أُرِيد
“Telah menceritakan kepada kami Ya'qub
berkata; telah menceritakan kepada kami bapakku dari Ibnu Ishaq berkata; telah
menceritakan kepadaku Ma'bad bin Ka'ab bin Malik bin Abu Kaab bin Al Yaqin
saudara Bani Salamah bahwa saudaranya, 'Ubaidullah bin Kaab, dia adalah orang
yang paling tahu di kalangan Anshar, menceritakannya bahwa Bapaknya Ka'ab bin
Malik dan Ka'ab adalah termasuk orang yang ikut Peristiwa Aqabah dan ikut
berbaiat dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, berkata; kami berangkat
bersama kaum kami untuk melaksanakan haji dari kalangan musyrikin, kami telah
shalat dan paham, kami bersama Al Bara' bin Ma'rur, tokoh kami dan pemimpin
kami. Tatkala kami menuju perjalanan dan kami meninggalkan Madinah, Al Bara'
berkata kepada kami 'Wahai orang-orang, saya demi Allah bermimpi, demi Allah,
saya tidak tahu apakah kamu akan setuju denganku atau tidak. (Ka'ab bin Malik
Radliyallhu'anhu) berkata; kami berkata kepadanya, apa gerangan mimpimu? Dia
menjawab, saya bermimpi untuk tidak meninggalkan Ka'bah dengan kendaraan dan
saya akan shalat menghadapnya. (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata; lalu
kami berkata; demi Allah, berita yang sampai kepada kami adalah bahwa Nabi kita
tidak shalat kecuali ke arah Syam, dan kami tidak mau menyelisihinya. Lalu dia
berkata 'Saya akan shalat ke arahnya.' (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu)
berkata; lantas kami sampaikan kepadanya, 'Kami tidak akan melakukannya.'
Karenanya jika datang waktu shalat, kami menghadap ke Syam sedang ia shalat
menghadap Ka'bah sampai kami di Makah. Saudara saya berkata; kami mencela apa
yang dia lakukan namun dia tetap enggan selain memegang teguh apa yang
dilakukannya. Tatkala kami sampai di Makah, dia berkata; 'Wahai anak saudaraku,
pergilah kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan tanyakan kepadanya
apa yang telah saya lakukan pada perjalananku tadi.' Demi Allah, dalam hatiku
ada suatu hal yang mengganjal atas perbuatan yang telah saya lakukan, karena
saya menyelisihi apa yang kalian lakukan. (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata;
lalu kami keluar dan bertanya tentang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam,
karena kami belum mengenalnya dan belum pernah melihatnya sebelumnya. Lalu dia
bertanya 'Apakah kalian berdua mengetahuinya?. (Ka'ab bin Malik
Radliyallhu'anhu) berkata; kami menjawab, 'Tidak.' Dia bertanya, apakah kau
mengetahui Al 'Abas bin Abdul Muthalib, pamannya. Maka kami menjawab, ya.
(Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata; kami mengetahui Al 'Abbas karena
dia pernah datang kepada kami sebagai pedagang. (Ka'ab bin Malik
Radliyallhu'anhu) berkata; jika kalian berdua telah masuk ke masjid maka beliau
adalah orang yang duduk bersama Al 'Abbas. (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu)
berkata; lalu kami masuk ke masjid, ternyata Al 'Abbas duduk dan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam juga duduk bersamanya, kami mengucapkan salam dan
duduk di dekat mereka. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepada Al
'Abbas, apakah kau mengenal dua orang laki-laki ini Wahai Abu Al Fadl? Dia
menjawab, ya ini adalah Al Barra' bin Ma'rur, pemimpin kaumnya dan ini adalah
Ka'ab bin Malik. Dia berkata; demi Allah saya tidak lupa sabda Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam yang saya rasakan. Dia menjawab, ya. (Ka'ab bin
Malik Radliyallhu'anhu) berkata; Al Barra' bin Ma'rur berkata; Wahai Nabiyullah,
saya keluar dalam perjalananku dan Allah menunjukiku pada Islam, lalu saya
bermimpi untuk tidak membelakangi Ka'bah ini lalu saya shalat menghadapnya
namun para sahabatku mengingkarinya dalam hal itu. Sehingga saya merasa tidak
tenang, bagaimana menurut anda Wahai Rasulullah?. Beliau bersabda: kamu itu
sudah berada di kiblat, jika kamu bersabar atasnya. (Ka'ab bin Malik
Radliyallhu'anhu) berkata; lalu Al Barra' ke kiblat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam dan shalat bersama kami menghadap ke Syam. (Ka'ab
bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata; keluarganya menyangka bahwa dia masih
shalat menghadap ke Ka'bah, sampai meninggal. Namun faktanya adalah tidak
demikian, kami lebih mengetahuinya daripada mereka. (Ka'ab bin Malik
Radliyallhu'anhu) berkata; kami keluar untuk berhaji, kami berjanji kepada
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di Aqabah pada pertengahan Hari Tasriq,
setelah kami melaksanakan haji, malam itu adalah malam kami berjanji kepada
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Kami bersama Abdullah bin 'Amr bin
Haram, Abu Jabir, salah seorang tokoh dari kami. Kami menyembunyikan orang yang
bersama kami dari orang-orang musyrik, urusan kami, kami berbicara padanya,
Wahai Abu Jabir kamu adalah salah seorang dari tokoh kita, orang yang mulia di antara
kita, kami sangat menyukai anda, sayang jika anda harus menjadi bahan bahan
bakar neraka besok. Lalu saya mengajaknya kepada Islam dan saya memberitahukan
dengan janji Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dia pun masuk Islam dan
mengikuti peristiwa Aqabah dan dia adalah seorang perwakilan dari kaum. (Ka'ab
bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata; lalu kami pada malam itu tidur bersama
dengan kaum kami di atas kendaraan kami, sampai melewati sepertiga malam kami
keluar dari rombongan kami memenuhi janji Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, kami melewati celah-celah dalam keadaan was-was
sebagaimana berjalannya burung, sampai kami bisa berkumpul pada suatu jalan di
antara dua bukit, dekat Aqabah. Jumlah kami ada tujuh puluh orang, dan dua
orang wanita yaitu Nasibah binti Ka'ab, Umu 'Umarah, salah seorang wanita Bani
Mazin bin Al Najar dan Asma' binti 'Amr bin 'Adi bin Tsabit, salah seorang
wanita bani Salamah yaitu Umu Mani'. (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu)
berkata; kami berkumpul di jalan itu, menunggu Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam datang
bersama dengan pamannya Al 'Abbas bin Abdul Muthalib, padahal dia waktu itu
masih beragama sebagaimana kaumnya. Namun dia sangat suka untuk melihat urusan
anak saudaranya dan dia memperkuatnya. Ketika kami sudah duduk, Al 'Abbas bin
Abdul Muthalib adalah orang yang pertama kali berbicara, dia berkata 'Wahai
orang-orang Al Khajraj, --(Ia Berkata), Dan orang Arablah yang memberi
perkampungan Anshar Khazraj ini dengan nama Khazraj dan Aus-sesungguhnya
Muhammad adalah bagian diantara kita yang kalian telah tahu asal usulnya, kita
membelanya dari kaum kita sendiri, dari orang-orang yang mempunyai pikiran
seperti kita, sementara dia mendapatkan kemuliaan dari kaumnya dan perlindungan
di negerinya sendiri. (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata; kami telah
mendengar apa yang kamu katakan, berbicarah Wahai Rasulullah, untuk diri anda
dan Rabb anda apa yang anda suka. (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata;
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berbicara, beliau membaca dan berdo'a
kepada Allah Azzawajalla, beliau menasehatkan untuk Islam. Beliau bersabda:
\"Saya membaiat kalian untuk kalian harus membelaku sebagaimana kalian
membela untuk wanita-wanita kalian dan anak-anak kalian. (Ka'ab bin Malik
Radliyallhu'anhu) berkata; lalu Al Barra' bin Ma'rur menggandeng tangan beliau,
lalu berkata; 'Ya, Demi Dzat yang mengutus anda dengan Al Haq, sungguh kami
akan mencegahmu dari segala gangguan sebagaimana kami mencegah segala gangguan
yang mengancam keluarga kami. Baiatlah kami Wahai Rasulullah, kami adalah orang
yang pandai berperang dan pandai memainkan senjata senjata, kami telah turun
temurun menguasainya. (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata; lalu ada yang
menyela perkataan ketika Al Barra' mengajak bicara Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam yaitu Abu Al Haitsam bin At-Taihan wakil dari Bani
Abdul Asyhal, dia berkata; 'Wahai Rasulullah, antara kami dan orang-orang ada
tali perjanjian, apakah kami harus memutus tali perjanjian itu, apakah anda
sutuju jika kami melakukan hal itu, lalu Allah memenangkan anda untuk pulang ke
kaum anda dan anda meninggalkan kami?. (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu)
berkata; lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tersenyum lalu bersabda: \"Tapi
jagalah darah, jagalah darah. Jagalah penghancuran, jagalah penghancuran. Saya
adalah bagian dari kalian dan kalian adalah bagian dariku, saya akan memerangi
yang kalian perangi, dan saya akan berdamai dengan yang kalian ajak
damai.\" Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
\"Munculkan dari kalian dua belas wakil, yang menjadi dari kaumnya\".
Mereka pun mengeluarkan dua belas wakil. Sembilan dari Khazraj dan tiga dari
Aus. Ma'bad bin kaab menceritakan kepadaku dalam hadisnya dari saudaranya,
Ka'ab bin Malik, berkata; orang yang pertama kali menyerahkan tangannya kepada
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam adalah Al Barra' bin Ma'rur lalu diikuti
oleh kaumnya. Setelah kami berbaiat kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, setan berteriak dari atas bukit 'Aqabah dengan
suara yang sangat keras yang belum pernah saya mendengarnya sepertinya 'Wahai
orang-orang yang menghuni bukit-bukit dan rumah-rumah, tidakkah kalian tahu
terhadap orang hina yang tengah dikerumuni orang-orang murtad, mereka
bersepakat untuk memerangi kalian. 'Ali yaitu Ibnu Ishaq bertanya 'Wahai
Muhammad, apa yang diucapkan si musuh Allah?. Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: \"Itulah setan Azab penghuni 'Aqabah
ini, dan inilah anak setan Azab itu, dengarkan hai musuh Allah, saya akan
mengonsentrasikan diriku untuk melawanmu!.\" Lalu Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: \"Naiklah ke kendaraan kalian\".
(Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata; Al Abbas bin Ubadah bin Nadllah
berkata; kepadanya, Demi Dzat yang telah mengutus anda dengan Al Haq, jika anda
menghendaki maka kami akan mendatangi penduduk Mina besok dengan pedang-pedang
kami. (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: \"Saya belum diperintahkan untuk
itu.\" (Ka'ab bin Malik Radliyallhu'anhu) berkata; lalu kami pulang, kami
tidur sampai pagi. Selanjutnya para pembesar Quraisy menemui kami, mendatangi
tempat persinggahan kami dan berkata; Wahai orang-orang Khazraj, telah sampai
berita kepada kami bahwa kalian telah mendatangi sahabat kami (Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam), kalian mengajak dia untuk meninggalkan dari
tengah-tengah kami dan kalian berbaiat kepadanya untuk memerangi kami. Demi
Allah, tidak ada orang Arab yang lebih kami benci jika berkobar peperangan
antara kami dengan dia daripada kalian. (Ka'ab bin Malik Radliyallahu'anhu)
berkata; lalu datang orang-orang musyrik dari kami, mereka bersumpah kepada
mereka dengan menyebut nama Allah, bahwa tidak terjadi apa-apa, mereka jujur, karena
mereka tidak mengetahui apa yang terjadi pada kami. (Ka'ab bin Malik
Radliyallhu'anhu) berkata; sebagian kami saling memandang ke temannya. Lalu
orang-orang bangun dan di antara mereka ada Al Harits bin Hisyam bin Al
Mughiroh Al Makhzumi dengan membawa dua sandal baru. Lalu saya berkata dengan
satu kalimat yang seolah-olah saya hendak bergabung bersama mereka, pada
perkataan mereka: apa yang kau bisa lakukan Wahai Abu jabir, kamu adalah
seorang tokoh kami, kamu hanya mengambil dua sandal seperti sandal pemuda dari
Quraisy itu. Lalu Al Harits mendengarnya, dia melepaskan keduanya kemudian
melemparkan kepadaku dan berkata; demi Allah, kamu yang akan memakainya. Lalu
Abu Jabir berkata; semoga Allah menjagamu. Demi Allah, pemuda, kembalikan kedua
sandal padanya. Lalu saya berkata; demi Allah, saya tidak akan
mengembalikannya. Dia berkata; demi Allah itu adalah perjanjian damai. Demi
Allah, jika perkataan baik itu benar, maka saya akan merampasnya. Ini adalah
hadis Ka'ab bin Malik tentang peritiwa Aqabah dan apa yang dia ikuti di
dalamnya.”(HR. Ahmad)
Dan hadis-hadis yang lain yang masih
banyak lagi.
Imam Ad Darimi juga meriwayatkan soal bai’at
dalam kitab Sejarah bab baiat Nabi SAW :
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ
بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ عَنْ عُبَادَةَ
بْنِ الصَّامِتِ قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَنَحْنُ مَعَهُ فِي مَجْلِسٍ بَايِعُونِي عَلَى أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا
وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ وَلَا تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ
تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ
عَلَى اللَّهِ وَمَنْ أَصَابَ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ فَسَتَرَهُ اللَّهُ فَأَمْرُهُ إِلَى
اللَّهِ إِنْ شَاءَ عَاقَبَهُ وَإِنْ شَاءَ عَفَا عَنْهُ وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ
شَيْئًا فَعُوقِبَ بِهِ فِي الدُّنْيَا فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ قَالَ فَبَايَعْنَاهُ
عَلَى ذَلِكَ
“Telah menceritakan kepada kami Utsman
bin Umar telah menceritakan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dari Abu Idris dari
'Ubadah bin Ash Shamit ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepada kami, keitka kami bersama beliau disuatu majelis:
\"Berbai'atlah kepadaku untuk tidak mensekutukan Allah dengan sesuatupun,
tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian dan tidak
mengadakan kebohongan yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian.
Barangsiapa memenuhinya, maka pahalanya di sisi Allah. Dan barangsiapa
melakukan satu dari hal tersebut, kemudian Allah menutupinya, maka urusannya
kembali kepada Allah, apabila Allah menghendaki, maka Dia akan menghukumnya dan
apabila Allah menghendaki maka Dia akan memaafkannya. Dan barangsiapa melakukan
satu dari hal tersebut kemudian dihukum di dunia, maka hal itu sebagai
penghapus dosa baginya." 'Ubadah bin Ash Shamit berkata; kemudian kami
berbai'at kepada beliau untuk hal itu."(HR. Ad Darimi)
MEMBAIAT BELIAU UNTUK TIDAK LARI DALAM
PEPERANGAN
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ قَالَ كُنَّا يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ أَلْفًا وَأَرْبَعَ
مِائَةٍ فَبَايَعْنَاهُ وَعُمَرُ آخِذٌ بِيَدِهِ تَحْتَ الشَّجَرَةِ وَهِيَ سَمُرَةٌ
وَقَالَ بَايَعْنَاهُ عَلَى أَنْ لَا نَفِرَّ وَلَمْ نُبَايِعْهُ عَلَى الْمَوْتِ
“Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin
Abdullah telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd dari Abu Az Zubair dari
Jabir bin Abdullah bahwa ia berkata; \"Pada saat perjanjian Hudaibiyah,
kami berjumlah seribu empat ratus orang, kemudian kami berbai'at kepada beliau,
sementara Umar menggandeng tangan beliau di bawah Pohon Samurah." Jabir
berkata; "Kami berbai'at kepada beliau untuk tidak lari dan tidak
berbai'at untuk mati."(HR. AD Darimi)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ حَدَّثَنَا أَبُو الْجُوَيْرِيَةِ الْجَرْمِيُّ
أَنَّ مَعْنَ بْنَ يَزِيدَ حَدَّثَهُ قَالَ بَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا وَأَبِي وَجَدِّي وَخَطَبَ عَلَيَّ فَأَنْكَحَنِي وَخَاصَمْتُ
إِلَيْهِ كَانَ أَبِي يَزِيدُ أَخْرَجَ دَنَانِيرَ يَتَصَدَّقُ بِهَا فَوَضَعَهَا عِنْدَ
رَجُلٍ فِي الْمَسْجِدِ فَجِئْتُ فَأَخَذْتُهَا فَأَتَيْتُهُ بِهَا فَقَالَ وَاللَّهِ
مَا إِيَّاكَ أَرَدْتُ بِهَا فَخَاصَمْتُهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ لَكَ مَا نَوَيْتَ يَا يَزِيدُ وَلَكَ يَا مَعْنُ مَا أَخَذْتَ
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Israil telah menceritakan kepada kami
Abu Al Juwairiyah Al Jurmi bahwa Ma'n bin Yazid telah menceritakan kepadanya,
ia berkata, "Aku bersama bapak dan kakekku membaiat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Ayahku lalu meminang dan menikahkan aku. Dan aku juga
mengajukan perkara kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; ayahku yang
bernama Yazid pernah mengeluarkan beberapa dinar untuk bersedekah, kemudian ia
meletakkannya pada seorang laki-laki di masjid. Aku lalu datang dan
mengambilnya, kemudian aku membawa uang tersebut kepadanya. Maka ia pun
berkata, \"Demi Allah, bukan engkau yang aku inginkan dengan sedekah itu! "
Kemudian aku mengajukan perkara tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau pun bersabda: \"Bagimu apa yang telah engkau niatkan
wahai Yazid dan untukmu apa yang telah engkau ambil wahai Ma'n."(HR. Ad
Darimi)
Demikian bila ada kekliruan mohon masukan
dan tegurannya. Mudah-mudahan bermanfaat.
12 /02/2012
Oleh : محمد مؤلف
1 komentar:
semoga suntingan ini bermanfaat...untuk saya sendiri semakin yakin bahwa harapan itihadulmuslimin akan tercapai apabila kita bisa memahami suntingan ayat dan hadits di atas,,
jazakumullahkhoiro....
Posting Komentar