tag:blogger.com,1999:blog-7224253353130855857.post2185390347032929227..comments2024-03-20T01:05:53.456-07:00Comments on Kaji Islam dengan Komprehensif, Obyektif Tanpa Fanatis : AL BUTHI & AL FAUZAN + AL BANImukhaliphttp://www.blogger.com/profile/15952018000053523114noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-7224253353130855857.post-37604189419378027772013-06-12T20:57:21.475-07:002013-06-12T20:57:21.475-07:00“Kembali kepada Qur'an” adalah prinsip yang in...<br /><br />“Kembali kepada Qur'an” adalah prinsip yang indah nan ideal. Kembali kepada Qur’an secara sederhana dapat dimaknai sebagai kembali kepada “hukum Tuhan”. Dan, umat manakah yang tidak ingin berpegang pada Kitab Sucinya, kepada hukum Tuhannya?<br /><br /> <br /><br />Sayangnya, banyak kaum muslim yang tidak mengerti batas-batas prinsip ideal ini. Lebih tragis lagi, sebagian kalangan justru menyelewengkan slogan “Kembali kepada Qur’an” untuk mengeroposkan legitimasi umat terhadap para ulama. Dengan “Kembali kepada Qur’an” mereka mengajak orang-orang awam melepaskan diri dari madzhab, untuk dengan “nekat” menggali hukum-hukum sendiri. Dengan slogan menggiurkan itu, mereka mencaci orang yang taklid sebagai “tidak mengikuti salafu shalih”, sebagai “ahli bid’ah”, bahkan sebagai “tidak berada di jalan orang-orang beriman”.<br /><br /> <br /><br />Buku ini berhasil membongkar kerancuan argumen para penganjur anti-madzhab yang dipelopori kalangan Wahabi itu. Bahwa fenomena taklid yang mereka caci adalah sesuatu yang natural, yang sudah muncul sejak generasi pertama umat ini. Bahwa bermadzhab adalah dibolehkan, bahkan merupakan sebuah keniscayaan. Dan bahwa “kembali kepada Qur'an” yang mereka gemborkan tidak lain hanyalah propaganda yang di baliknya tersembunyi maksud dan tujuan tertentu.<br />silahkan baca buku:<br />Menampar Propaganda“Kembali kepada Qur’an” Keruntuhan Argumentasi Paham Anti Madzhab dan Anti Taqlid [Plus! Transkrip Perdebatan dengan Nashiruddin al Albani, Tokoh Wahabi Anti-Madzhab]<br /><br />Penulis : Dr. M. Sa’id Ramadhan al-Buthi<br /><br />ISBN : 979-98452-1-1<br /><br />ISBN 13 : 978-979-98452-1-4<br /><br />Jmlh. Halaman : 220 hlm.<br /><br />Kertas/Ukuran : HVS/ 14,5 x 21 cm<br /><br />Cetakan : I, 2013<br /><br />Kategori : Islam Kontemporer/Kontroversi<br /><br />Penerbit : Pustaka Pesantren<br />Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7224253353130855857.post-44857410242349835522013-01-29T16:15:45.189-08:002013-01-29T16:15:45.189-08:00Dalam diskusi yang sehat, fokus haruslah pada &quo...Dalam diskusi yang sehat, fokus haruslah pada "isi" atau "kandungan". Tidak terjebak kepada retorika,kulit, ataupun istilah yang menggiring kepada konotasi tertentu. Hanya karena seseorang menamakan dirinya salafi tidak berarti dia seperti itu. Ini adalah klaim dan harus diuji "isi"nya. Judul memang mampu mengelabui. Nampaknya banyak dari pengikut salafi terjebak dalam klaim bahasa sehingga membuat mereka tidak mampu berfikir jernih untuk merenungkan hakikat dari ajaran aliran tersebut. Kata "salafi", "manhaj", "tidak bermazhab", "mazhab salaf", Semua istilah ini sering tidak terverifikasi. Anonymousnoreply@blogger.com